Emiten alat berat group Astra yang kini memiliki ini bisnis di sektor tambang, PT United Tractors Tbk (UNTR) menyatakan bahwa lonjakan liabilitas atau utang yang dibukukan per 30 September 2023, tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja keuangan perseroan pada periode tahun berjalan.
Merujuk data resmi, UNTR yang dikutip, Selasa (7/11/2023), perseroan mencatat liabilitas naik signifikan hingga 46 persen atau setara Rp23,4 triliun menjadi Rp 74,4 triliun per 30 September 2023, jauh dibandingkan posisi per akhir tahun 2022 di Rp 51 triliun.
Sekretaris Perusahaan United Tractors, Sara K Loebis menjelaskan, peningkatan sebesar 46% dari Rp 51 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp 74,4 triliun pada tahun 2023 disebabkan oleh adanya peningkatan pada akun utang usaha- pihak ketiga, utang nonusaha – pihak ketiga, utang nonusaha pihak berelasi, akrual, dan pinjaman bank.
“Adapun peningkatan liabilitas tersebut akan perseroan gunakan untuk memenuhi kebutuhan working capital dan aksi korporasi yang akan dilakukan oleh perseroan dan anak usaha perseroan,” ungkap Sara.
Sampai dengan kuartal III-2023, pendapatan bersih konsolidasian United Tractors (UNTR) mencapai Rp 97,6 triliun atau meningkat sebesar 7% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022.
Masing-masing unit usaha yaitu mesin konstruksi, kontraktor penambangan, pertambangan batu bara, pertambangan emas, industri konstruksi, dan energi secara berturut-turut memberikan kontribusi sebesar 29%, 40%, 25%, 4%, 2%, dan kurang dari 1% terhadap total pendapatan bersih konsolidasian.
Sementara, laba bruto United Tractors (UNTR) meningkat sebesar 2% dari Rp 25,3 triliun menjadi Rp 25,7 triliun.
Sedangkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk (laba bersih perseroan) turun sebesar 3% menjadi Rp 15,3 triliun dari Rp 15,9 triliun dikarenakan adanya kenaikan biaya keuangan dan kerugian nilai tukar mata uang asing.
Sumber: Emiten News