Tahukah Kamu Korelasi Bursa Karbon dan COP28 Dubai?

Tahukah Kamu Korelasi Bursa Karbon dan COP28 Dubai?

Belum lama saat bursa karbon ini melenggang di pasar saham Indonesia, ada beberapa emiten yang termasuk dalam bursa karbon contohnya adalah PGEO, BREN, ARKO, KEEN dan lainnya. Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon) telah resmi diluncurkan pemerintah pada Selasa (26/9/2023). Sejalan dengan itu, aktivitas perdagangan kredit karbon juga resmi dibuka.

Kredit karbon merupakan satuan untuk menggambarkan seberapa besar usaha yang sudah dilakukan untuk menyerap potensi emisi karbon yang sekaligus mengurangi dampak perubahan iklim. Kredit karbon tercipta dari pihak-pihak yang membuat proyek pengurangan emisi seperti pengembangan pembangkit listrik menggunakan energi baru terbarukan (EBT), pengelolaan hutan yang berkelanjutan, manajemen limbah, dan lain sebagainya.

Pada 30 November 2023 lalu COP28 terselenggara di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE). Acara ini merupakan rapat tahunan PBB untuk membahas isu iklim dan tahun ini merupakan pertemuan yang ke-28 kalinya. Para pemimpin dunia membahas cara membatasi dan mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan iklim di masa depan. Lewat gelaran ini, diharapkan dapat membantu menjaga pembatasan kenaikan suhu global jangka panjang menjadi 1,5 Celsius. 

Tujuan itu disepakati oleh hampir 200 negara di Paris pada 2015. Target 1.5 C ini krusial untuk menghindari dampak perubahan iklim menurut badan iklim PBB. Karena didasari dari pemanasan suhu jangka panjang saat ini mencapai telah mencapai 1.1 atau 1.2 celcius jika dibandingkan dengan masa di saat pra-industrial. 

Program yang didukung oleh Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) ini, bertujuan untuk memastikan kredit berkualitas tinggi dalam kerangka kerja yang disepakati secara internasional, memberikan kepastian yang lebih besar kepada investor di tengah kekhawatiran bahwa beberapa proyek sukarela hanya sedikit atau bahkan tidak berdampak pada upaya menahan laju perubahan iklim. 

“Pada COP28, regulator dapat membantu menciptakan permintaan dengan menerapkan standar kualitas yang dapat diterima sehingga memberikan kepercayaan kepada pembeli sukarela,” tutur Benedikt von Butler, manajer portofolio di Evolution Environmental Asset Management LP, dikutip dari Bloomberg, Jumat (24/11).

Menurut berita bisnis, gagasan untuk menggunakan pasar karbon lintas batas untuk mempercepat transisi ramah lingkungan bukanlah hal baru. Protokol Kyoto pada 1997 membuka jalan bagi Clean Development Mechanism (CDM): sebuah program bernilai US$8,2 miliar per tahun untuk meningkatkan aliran dana ke negara-negara berkembang yang membutuhkan bantuan dalam mengurangi emisi. 

Hal ini memungkinkan negara-negara maju untuk menggunakan kredit yang dihasilkan oleh proyek-proyek pengurangan gas rumah kaca yang lebih murah di negara-negara berkembang untuk memenuhi sebagian dari target pengurangan polusi mereka berdasarkan perjanjian Kyoto.

Awal bulan ini, badan pengawas pasar yang baru, mencapai kesepakatan mengenai aturan teknis utama untuk menjalankan mekanisme yang disebut Pasal 6.4. Tantangannya sekarang adalah bagi negara-negara di COP28 untuk mengatasi perpecahan yang tersisa dan menyetujui rekomendasi tersebut di Dubai.

“Kami sekarang berharap perjanjian ini akan diadopsi pada COP28, sehingga pekerjaan teknis lebih lanjut dapat dimulai tahun depan dan kredit pertama dapat diberikan menjelang akhir 2024. Tanpa perjanjian ini, semuanya akan diundur hingga 2025,” kata Andrea Bonzanni, direktur kebijakan internasional di asosiasi IETA, yang mempromosikan pasar karbon. 

Banyak perkembangan menarik dari perundingan para kepala negara di COP28, Bursa karbon masuk salah satu diantaranya. Seperti yang kita ketahui, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo baru saja meluncurkan Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (26/9). 

Nah, inilah korelasi antara COP28 yang diadakan di Dubai dan bursa karbon. Keberhasilan acara ini mendorong kepedulian pemimpin dunia agar kian peduli dengan renewable energy yang tentunya akan berpengaruh dengan bursa karbon. Apakah penyelenggaraan COP28 mendorong kalian untuk mulai melirik saham-saham di bursa karbon dan renewables energy? Kalian bisa pantau sahamnya dan jangan sampai ketinggalan, intip SimInvest untuk potensi cuan buat kamu!