Sudah Diresmikan Oleh Presiden! Pabrik Amonium Nitrat Di Bontang

Sudah Diresmikan Oleh Presiden! Pabrik Amonium Nitrat Di Bontang

Kalau kamu membaca atau dengar yang namanya amonium nitrat, kira-kira apa yang terbayang di pikiran kamu nih SimFriend? Amonium nitrat adalah senyawa kimia yang berupa kristal putih dan bersifat sangat larut dalam air. Amonium nitrat memiliki rumus kimia NH4NO3, disederhanakan menjadi N2H4O3 dan biasanya bahan ini digunakan sebagai bahan peledak loh SimFriend! Namun, disini berbeda nih penggunaannya. Yuk kita simak bersama!

Presiden RI, Joko Widodo telah meresmikan pabrik amonium nitrat yang berada di Bontang, Kalimantan Timur. Pabrik yang dikelola oleh joint venture PT Pupuk Kaltim dan PT Dahana, dan PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN) ini berlokasi di Kawasan Industrial Estate (KIE). Pembangunan pabrik yang bisa dibilang sebagai penunjang bahan peledak itu menghabiskan investasi senilai Rp1,2 triliun dengan kapasitas produksi 75.000 ton per tahun. Selain itu, tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) pabrik mencapai 93,7%.

Menurut Jokowi, (29/02/2024) Kamis, Bontang “Kita harapkan dengan pembangunan industri Kaltim Amonium Nitrat ini kemandirian kita, produktivitas kita di bidang pangan menjadi lebih mandiri, berdikari, dan investasi yang ditanamkan Rp1,2 triliun tidak sia-sia,” kata Jokowi saat peresmian Pabrik KAN di Bontang.

Diketahui Presiden Jokowi meresmikan pabrik ini saat kunjungan kerja ke Bontang dan IKN pada hari keduanya, di Kalimantan Timur. Presiden Jokowi juga mengawali kegiatan berkunjung ke Bontang dengan terbang menggunakan helikopter Super Puma milik TNI AU dari kota Samarinda. Berdasarkan siaran pers yang diterima Jakarta pada Kamis 29/02 pagi, sesaat setibanya Jokowi sampai di kota Bontang, Beliau langsung meresmikan pabrik amonium nitrat milik PT. Kaltim Amonium Nitrat tersebut. Setelah itu pada siang harinya, Jokowi beserta rombongannya dijadwalkan akan pergi menuju kawasan IKN di Kabupaten Paser Utara menggunakan helikopter kembali.

Berdirinya pabrik amonium nitrat ini disebutkan sebagai upaya Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk impor, terutama pada bahan baku industri dan bahan peledak. Ditambah permintaan amonium nitrat dalam negeri bisa mencapai 560.000 ton dengan produksi yang hanya sekitar 300.000 ton saja.

Dalam hal ini, terpaksa 21% kekurangannya kita masih harus mengimpor amonium dari asing. Disini, diupayakan dalam kapasitas tersebut pabrik KAN dapat mengurangi 8% amonium impor untuk memenuhi kebutuhan industri. Nah, hal ini sama loh dengan kamu yang berinvestasi di SimInvest, yaitu untuk mengurangi habit kamu dalam berbelanja berlebihan. Karena investasi yang kamu beli berupa saham dan reksa dana akan terus berkembang loh! Dan ini akan menambah tabungan kamu di masa depan. Ayok buruan tambah porto kamu ya!