Perselingkuhan seringkali dikaitkan sebagai penyebab keretakan hubungan karena ingkar atau khianat terhadap komitmen yang sudah disepakati bersama. Lantas, apa hubungannya perselingkuhan dengan investasi atau financial cheating?
Bagi kamu yang sudah memahami prinsip dasarnya, investasi merupakan komitmen jangka panjang yang membutuhkan disiplin, konsistensi, dan strategi yang baik, maka perselingkuhan dalam konteks investasi dapat diartikan sebagai menyimpang dari rencana tersebut.
Nah, ketika kamu melanggar kebiasaan investasi yang telah ditetapkan, maka bisa diartikan sebagai perselingkuhan terhadap komitmen investasi kamu sendiri, lho! Risikonya dapat mempengaruhi hubungan kamu dengan uang, menghilangkan kepercayaan terhadap diri sendiri, hingga menimbulkan stres dan kecemasan.
Pada awalnya, kamu mungkin telah merancang strategi investasi yang matang dan menetapkan tujuan keuangan jangka panjang. Namun, kebiasaan atau strategi ini mulai longgar dan terus menerus dilanggar akan ada saat harusnya kamu sudah mencapai tujuan keuangan tertentu, namun hal itu tidak terpenuhi. Di saat itulah berbagai dampak negatif secara bertahap dapat memperparah keadaan, baik mental maupun material.
Itulah kenapa jika Benjamin Graham, yang sering disebut sebagai “Father of Value Investing” dan juga mentor bagi Warren Buffett menekankan bahwa:
“Seorang investor individu sebaiknya bertindak secara konsisten sebagai investor, dan bukan sebagai spekulator.”
-Benjamin Graham
Artinya, mereka harus fokus pada nilai intrinsik dan pertumbuhan jangka panjang, bukan mencoba memprediksi atau mengejar tren harga jangka pendek, atau bahkan mengingkari komitmen dan konsistensi yang dijalankan. Dengan demikian, para investor akan lebih mungkin mencapai hasil investasi yang stabil dan berkelanjutan.
Dari sini, kita belajar bahwa perselingkuhan dalam investasi mungkin saja terjadi, ketika kita menyimpang dari rencana investasi yang telah ditetapkan. Contoh lain, kita mungkin tergoda untuk membeli saham yang sedang ‘panas’ tanpa melakukan penelitian yang cukup, atau menjual saham saat pasar sedang turun karena panik. Tindakan-tindakan ini bisa berdampak buruk pada hasil investasi kita. Perselingkuhan investasi juga bisa mengakibatkan stres dan ketidakstabilan emosional. Kita mungkin merasa bersalah atau menyesal setelah membuat keputusan investasi yang buruk, yang bisa berdampak pada kesejahteraan mental kita.
Pentingnya Konsistensi dalam Investasi
Konsistensi adalah kunci sukses dalam berinvestasi. Dalam hal ini, konsistensi berarti menetapkan strategi investasi dan mengikutinya tanpa tergoda oleh tren pasar yang sementara atau emosi sesaat. Menyimpang dari rencana yang telah ditetapkan bisa berdampak buruk pada hasil investasi kita. Misalnya, jika kita tergoda untuk menjual saham saat pasar sedang turun, kita mungkin akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan ketika pasar kembali naik.
Mencegah Perselingkuhan Investasi
Untuk mencegah perselingkuhan investasi, kita perlu berdisiplin dan konsisten dalam mengikuti strategi investasi yang telah kamu tetapkan. Jangan tergoda oleh tren pasar yang sementara dan selalu melakukan penelitian yang cukup sebelum membuat keputusan investasi. Selain itu, penting juga untuk memahami bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar. Jika kita membuat kesalahan, bukan berarti kita harus melanggar kebiasaan investasi kita. Sebaliknya, kita harus belajar dari kesalahan tersebut dan mencoba untuk tidak mengulanginya di masa depan.
Dalam investasi, seperti dalam kehidupan, integritas dan konsistensi adalah kunci sukses. Jadi, jangan biarkan diri kamu “berselingkuh” dari kebiasaan investasi yang baik dan tetap berkomitmen pada tujuan keuangan.
Cara Mencegah Perselingkuhan dalam Investasi
Untuk mencegah perselingkuhan dalam investasi, berikut adalah beberapa tips yang bisa diikuti:
- Buat dan Ikuti Rencana Investasi: Menetapkan rencana investasi yang jelas dan realistis adalah langkah pertama untuk mencegah perselingkuhan. Rencana ini harus mencakup tujuan investasi kita, strategi yang akan kamu gunakan untuk mencapai tujuan tersebut, dan batasan risiko yang kita bersedia terima.
- Disiplin dan Konsisten: Kunci sukses investasi adalah konsistensi. Jangan tergoda oleh tren pasar yang sementara dan selalu ikuti rencana investasi yang telah kita tetapkan.
- Lakukan Penelitian: Sebelum membuat keputusan investasi, selalu lakukan penelitian yang cukup. Ini akan membantu kita membuat keputusan yang berdasarkan data dan fakta, bukan emosi.
- Belajar dari Kesalahan: Kesalahan adalah bagian dari proses belajar. Jika kita membuat kesalahan, jangan biarkan itu mengguncang komitmen kita terhadap investasi. Sebaliknya, belajarlah dari kesalahan tersebut dan coba untuk tidak mengulanginya di masa depan.
- Ingatlah bahwa investasi adalah suatu komitmen jangka panjang dan membutuhkan disiplin dan konsistensi. Jadi, jangan biarkan diri kamu ‘berselingkuh’ dari kebiasaan investasi yang baik dan tetap berkomitmen pada tujuan keuangan kamu.
Semoga pembahasan kali ini bisa menambah pemahaman kamu tentang pentingnya berinvestasi ya, bestie! Happy investing!