PT Samindo Resources Tbk (MYOH) membukukan laba bersih senilai USD8,284 juta pada semester I 2023, atau tumbuh 5,1 persen dibanding periode sama tahun lalu yang tercatat sebesar USD7,881 juta.
Merujuk data laporan keuangan semester I 2023 dengan penelaahan terbatas MYOH yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (31/8/2023). Padahal, pendapatan turun 14,4 persen secara tahunan menjadi USD60,236 juta pada akhir Juni 2023.
Pasalnya, pendapatan jasa pemindahan tanah dan pengambilan batu bara melorot 18,6 persen menjadi USD38,562 juta. Senasib, pendapatan jasa pengangkutan batu bara menyusut 6,7 persen menjadi USD20,727 juta.
Hanya pendapatan jasa pengeboran, eksplorasi dan lainnya yang tumbuh 3,3 persen menjadi USD946,71 ribu.
Walau biaya pokok pendapatan dapat ditekan sedalam 8,4 persen menjadi USD51,267 juta. Tapi laba kotor tetap terpangkas 38,2 persen menjadi USD8,969 juta.
Menariknya, pendapatan keuangan melonjak 258,3 persen menjadi USD2,057 juta.
Bahkan, perseroan membukukan keuntungan dari selisih nilai tukar atau kurs senilai USD1,804 juta. Sedangkan di semester 1 2022 justru mengalami rugi kurs sedalam USD1,766 juta.
Hanya saja, beban umum dan administrasi naik 3,3 persen menjadi USD3,475 juta. Dampaknya, laba sebelum pajak penghasilan menyusut 7,1 persen secara tahunan menjadi USD9,637 juta.
Sedangkan laba periode berjalan tumbuh 4,9 persen secara tahunan menjadi USD8,291 juta pada akhir Juni 2023. Pendorongnya, beban pajak penghasilan turun 45,7 persen sisa USD1,345 juta.
Hasil itu mendongkrak laba per saham dasar/dilusian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ke level USD0,0038 per lembar, sedangkan di akhir Juni 2022 berada di level USD0,0036 per helai.
Sementara itu, jumlah kewajiban berkurang 3,3 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi USD20,147 juta pada akhir Juni 2023.
Pada sisi lain, total ekuitas bertambah 1,35 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi USD150,58 juta pada akhir Juni 2023.