Panggilan untuk para Bestie SimInvest yang memiliki saham terutama di industri otomotif yang berhubungan dengan Electric Vehicle (EV), wajib simak artikel berikut ini!Â
Presiden Hyundai Motor Asia Pasifik, Lee Young-tack telah mengumumkan pada hari Selasa (11/7) bahwa mereka berencana untuk mengekspor baterai mobil listrik yang akan diproduksi di Indonesia loh! Dan nggak tanggung-tanggung, Hyundai sendiri membangun dua pabrik baterai listrik di Indonesia dengan total investasi sebesar 1,5 miliar dolar AS! Dikabarkan kedua pabrik ini rencananya akan segera beroperasi pada tahun 2024 yang akan datang. Pabrik yang pertama akan berlokasi di Karawang, Jawa Barat, dengan biaya investasi sebesar 1 miliar dolar AS. Pembangunan pabrik di Karawang sudah dimulai sejak September 2021, dan menurut laporan media, progres pembangunannya sudah mencapai 80 persen.
Sementara itu, pabrik kedua sendiri dibangun terpisah dan berlokasi di Bekasi, Jawa Barat serta memiliki luas sekitar 32.188 meter persegi. Lee Young-tack mengatakan bahwa investasi awal di pabrik Bekasi ini mencapai 60 juta dolar AS. Rencananya, pabrik pengemasan baterai ini diharapkan selesai dibangun pada bulan Maret 2024 dan dapat mulai beroperasi pada bulan Juli 2024. Dengan adanya kedua pabrik ini, Hyundai sangat optimis dapat meningkatkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mobil listriknya dari 40 persen saat ini menjadi 60 persen pada tahun 2024.
Tak hanya itu, Hyundai juga berencana meningkatkan produksi mobil listriknya di sektor hilir. Saat ini, Hyundai hanya memproduksi sekitar 250 unit mobil listrik per bulan, tapi mereka rencana nya meningkatkan produksi menjadi 1.000 unit per bulan. Rencana ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia agar konsumen tidak perlu lagi antre lama untuk mendapatkan kendaraan listrik. Hyundai juga berencana meluncurkan dua model mobil listrik baru di Indonesia pada tahun 2024. Semakin banyak pilihan mobil listrik yang tersedia, nih! Dan secara keseluruhan, Hyundai mengatakan bahwa produksi mobil mereka di Indonesia mencapai 150 ribu unit per tahun, dengan 50 persen diantaranya diekspor ke 78 negara.
Selain berkolaborasi dengan LG, Hyundai juga menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan lokal, seperti Dharma Polimetal (IDX: DRMA), untuk pembuatan komponen mobil yang dibutuhkan. DRMA sendiri sudah memiliki segmen bisnis dalam pengemasan baterai listrik untuk kendaraan listrik, tapi saat ini mereka lebih fokus pada kendaraan roda dua. Dengan adanya pabrik pembuatan dan pengemasan baterai mobil listrik oleh Hyundai di Indonesia, harga jual mobil listrik di Indonesia berpotensi turun dan proses adaptasi kendaraan listrik di Indonesia bisa lebih cepat.
So, gimana nih bestie? Apakah kamu berencana membeli kendaraan listrik? Kalau belum, boleh nih uangnya coba dialokasiin buat investasi saham di emiten yang memproduksi mobil listrik. Yuk, cari saham incaran kamu di SimInvest!