Sumber: Trading Economics
Donald Trump kembali dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47 pada 20 Januari 2025, menjadi presiden pertama dalam sejarah modern yang menjabat dua periode dalam waktu yang tidak berurutan. Upacara pelantikan di Gedung Kongres AS berlangsung sakral dengan prosesi militer, pidato pelantikan,
dan parade meriah di sepanjang Pennsylvania Avenue. Dalam pidatonya, Trump menegaskan visinya untuk “Mengembalikan Kejayaan Amerika,” dengan fokus pada penguatan ekonomi, peningkatan keamanan nasional, dan strategi kebijakan luar negeri yang lebih tegas dan agresif. Memulai masa jabatannya dengan langkah besar, Trump mengumumkan rencana tarif besar-besaran, termasuk tarif 25% pada impor dari Meksiko dan Kanada serta tambahan 10% untuk China. Kebijakan ini bertujuan untuk menghentikan aliran narkotika fentanyl, mengatasi masalah imigrasi ilegal, dan memperkuat posisi AS dalam negosiasi perdagangan global. Selain memberikan tekanan pada negara-negara mitra dagang, tarif ini diproyeksikan menghasilkan pendapatan signifikan bagi pemerintah AS. Namun, langkah ini juga memicu kekhawatiran tentang dampak negatifnya terhadap perdagangan internasional, yang berpotensi memicu perang dagang global dan hubungan diplomatik.
