Sudah berkiprah selama 31 tahun sejak dibangun pada 1989 dan resmi beroperasi pada 1992 di Indonesia. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang memproduksi bahan baku plastik dalam bentuk polietilen atau PE untuk memenuhi industri hilir, semakin memantapkan posisinya di bisnis ini.
Direktur Sumber Daya Manusia & Urusan Korporat PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) Suryandi mengatakan, perseroan akan membangun pabrik chlor alkali dan ethylene dichloride dengan nilai investasi mencapai hampir USD1 miliar setelah final investment decision (FID) selesai.
“Chandra Asri akan membangun pabrik chlor alkali dan ethylene dichloride, itu adalah bahan baku untuk tambang yang akan menghasilkan aluminia dan nikel,” ujar Suryandi dalam acara peluncuran kampanye Indonesia Asri di Kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (23/11/2023).
Suryandi mengatakan, pabrik chlor alkali dan ethylene dichloride tersebut akan dibangun di daerah Cilegon. Sejauh ini, lanjut dia, progresnya dari segi fit dan technology license sudah selesai. Hanya tinggal FID karena itu rencananya akan ditetapkan pada awal 2024.
“Tahun depan begitu selesai FID, kami akan segera bangun (pabriknya), diharapkan akan selesai pada akhir 2026,” jelas dia.
“Sebelum ada pabrik petrokimia Chandra Asri, Indonesia 100% impor, sampai Chandra Asri berdiri tahun 1992 itu belum bisa menutup kebutuhan industri plastik Indonesia,” tutur Suryandi.
Sampai saat ini pun, Suryandi menyebut, Chandra Asri baru bisa memenuhi sekitar 40% dari kebutuhan plastik di dalam negeri. Untuk itu, Chandra Asri akan terus berkembang untuk bisa memenuhi kebutuhan plastik dan mengurangi impor serta menghemat devisa Tanah Air.
Sumber: Emiten News