Have a question?
Message sent Close

Morning Call – 6 September 2024

Market

Indonesia | IHSG

๐Ÿ”ผ IHSG Bertahan di Zona Hijau

Pada perdagangan Kamis, IHSG naik 0.11% ke level 7681. Penguatan IHSG didorong oleh peningkatan saham DNET, BBRI, dan BBNI.

Penguatan IHSG kemarin terjadi di tengah melemahnya Nikkei dan Hang Seng yang masing-masing turun 1.05% dan 0.07%. Sementara Shanghai rebound 0.14% di tengah pelaku pasar saat ini menantikan rilisnya angka inflasi.

Kawasan Asia

Mayoritas Bursa Regional melemah dengan Nikkei dan Hang Seng mengalami pelemahan, sementara Shanghai ditutup di zona hijau.

Dari Jepang, pelaku pasar mencerna data upah riil di Jepang meningkat selama dua bulan berturut-turut di bulan Juli, memperkuat ekspektasi bahwa Bank of Japan akan menaikkan suku bunga lagi sebelum tahun ini berakhir. Selain itu, ekuitas domestik terus mengalami tekanan dari penguatan yen yang naik hampir 3% selama tiga hari terakhir.

Kawasan Amerika Serikat

Pasar saham Wall Street mayoritas ditutup melemah pada Jumat dibebani oleh turunnya saham-saham di sektor kesehatan. Dow Jones melemah 0.54%, S&P500 turun 0.30%, sementara Nasdaq naik 0.25%.

Mayoritas pelaku pasar nampaknya masih melakukan aksi profit taking sembari mencerna rilisnya data ketenagakerjaan. Adapun, data penggajian swasta di AS tercatat turun menjadi 99 ribu di bulan Agustus (vs. Juli 2024: 111 ribu), terlemah sejak Januari 2021.

Net Foreign Flow (5 September 2024)

Movers

Sektor Rotasi (Weekly)

Makro dan Industri

Faktor Domestik:

  • Deflasi yang terjadi selama empat bulan, diperkirakan memengaruhi kinerja dari emiten konsumer.
  • Sektor telekomunikasi akan semakin gencar ekspansi ke wilayah Indonesia Timur.

Faktor Global:

  • Penjualan mobil baru di Inggris sedikit turun pada bulan Agustus.
  • Kamala Harris mengusulkan kenaikan pajak perusahaan. Hal ini berpotensi menggerus laba perusahaan di Negeri Paman Sam.

Komoditas

  • Harga batu bara Newcastle bergerak di level USD141/ton, di tengah sentimen lemahnya permintaan dari para pembeli utama. Adapun, data ekonomi dari Tiongkok yang menunjukkan pertumbuhan perlambatan serta berkurangnya permintaan pabrik memberikan sentimen negatif bagi harga batu bara.

Berita Emiten

  • KRAS mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk melakukan restrukturisasi utang lanjutan.
  • Prajogo Pangestu menjual kepemilikan sahamnya di PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) sebanyak 12.417.700 lembar untuk penuhi aturan free float.
  • JSMR akan melakukan kajian terlebih dulu sebelum memutuskan untuk berinvestasi atau tidak pada lelang 7 ruas tol yang digelar pemerintah tahun depan.

Rekap Saham

5 September 2024

Daily

  • ๐ŸŸข CMRY CUT PROFIT, Entry 5,025 (05September), tertinggi 5,300, TP (5,350-5,500). Closing price 5,200 Profit 3.48% ๐Ÿš€ ๐Ÿš€
  • ๐ŸŸข BMRI CUT PROFIT, Entry 7,125 (05September), tertinggi 7,225, TP (7,425-7,600). Closing price 7,175 Profit 0.7% ๐Ÿš€

Weekly

  • ๐Ÿ”ด KKGI HOLD, Entry 610 (04September), tertinggi 625, TP (670-720), Closing price 595 Floating Loss 2.45%
  • ๐ŸŸข BRIS HOLD, Entry 2,600 (02September), tertinggi 2,660, TP (2,710-2,790), Closing 2,650 Floating Profit 1.92% ๐Ÿš€
  • ๐ŸŸข ULTJ HOLD, Entry 1,785 (19Agustus), tertinggi 1,830, TP (1,865-1,910), Closing price 1,815 Floating Profit 1.68% ๐Ÿš€

Daily | Sim Call

DSNG: SPECULATIVE BUY

Last price : 845
Target price : 880 โ€“ 900
Entry price : 800 โ€“ 850
Stop Loss : 770

Strategi:

DSNG, breakout Resistance 825, berpeluang mencoba Resistance 880 dan next Resistance 900. Namun, bila DSNG breakdown Resistance 825, berkemungkinan menguji Support 800 dan next Support 780. Baiknya batasi resiko bila DSNG melemah di bawah Support 780. Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.

Daily | Sim Call

ELSA: SPECULATIVE BUY

Last price : 472
Target price : 484 โ€“ 500
Entry price : 456 โ€“ 474
Stop Loss : 440

Strategi:

ELSA, bertahan di atas Support 462, berpeluang mencoba Resistance 484 dan next Resistance 500. Namun, bila ELSA breakdown 462, berkemungkinan menguji Support 456 dan next Support 450. Baiknya batasi resiko bila ELSA melemah di bawah Support 450. Stoc osc mengindikasikan Uptrend.

Weekly | Sim Callโ€‹

KKGI: HOLD

Last price : 610
Target price : 670 โ€“ 720
Entry price : 610 (4 September)
Stop Loss : 575

Strategi:

KKGI, breakdown EMA20 (610), berkemungkinan menguji Support 600 dan next Support 585. Namun, bila KKGI breakout EMA20 (610), berpeluang mencoba Resistance 670 dan next Resistance 720. Batasi resiko bila KKGI bergerak melemah dibawah Support 585. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Downtrend.

Weekly | Sim Call

BRIS: HOLD

Last price : 2,650
Target price : 2,710 โ€“ 2,790
Entry price : 2,600 (2 September)
Stop Loss : 2,480

Strategi:

BRIS, breakout EMA20 (2,630), berpeluang mencoba Resistance 2,710 dan next Resistance 2,790. Namun, bila BRIS breakdown EMA20 (2,630), berkemungkinan menguji Support 2,560 dan next Support 2,550. Batasi risiko bila BRIS bergerak melemah dibawah Support 2,550. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.

Weekly | Sim Call

ULTJ: HOLD

Last price : 1,815
Target price : 1,865 โ€“ 1,910
Entry price : 1,785 (19 Agustus)
Stop Loss : 1,690

Strategi:

ULTJ, bertahan di atas Support 1,800, berkemungkinan menguji Support 1,780 dan next Support 1,750. Namun, bila ULTJ breakout Support 1,790, berpeluang mencoba Resistance 1,865 dan next Resistance 1,910. Batasi resiko bila ULTJ bergerak melemah dibawah Support 1,750. Indikator Stoc osc mengindikasikan Uptrend.

Sinarmasโ€™s research reports are available on our mobile apps โ€˜SimInvestโ€™, the research contents are also distributed by e-mail and our official website https://www.sinarmassekuritas.co.id/riset. If any data discrepancies in this report could be the result of different on the research methodology used by Sinarmas Research Team and/or adjustments etc. The Price Information, unless otherwise stated, the price information reflects the closing price of the previous trading day.

โ€˜This document is intended for information purposes onlyโ€™. For further information please contact our number +62 21 392 5550 or fax +62 21 392 2320.

ยฉ Sinarmas Sekuritas