Market
Indonesia | IHSG
IHSG Rebound Awal Pekan
IHSG ditutup menguat 3.97% ke level 6,520 pada Senin (03/03). IHSG konsisten bergerak di zona hijau hingga penutupan sesi 2. Nilai transaksi kemarin mencapai Rp15.80 triliun, lebih kecil dari hari Jumat sebesar Rp20.66 triliun. Adapun, 454 saham naik, 162 saham turun, dan 180 saham stagnan.
Sektor pendorong IHSG ini diantaranya:
- Sektor Basic Industry 4.12%
- Sektor Finance 3.46%
- Sektor Infrastructure 3.35%
Kawasan Asia
Bursa Asia ditutup beragam pada perdagangan Senin. Nikkei naik 1.70%. PMI manufaktur Jepang untuk bulan Februari direvisi sedikit lebih tinggi, namun masih mengindikasikan kontraksi selama enam bulan berturut-turut.
Hang Seng naik 0.28%, sementara Shanghai turun 0.12%. Kementerian Perdagangan China berjanji untuk menerapkan tindakan balasan tarif AS untuk melindungi kepentingannya. Para investor juga mengawasi pertemuan-pertemuan politik penting di Beijing minggu ini, di mana pihak berwenang diperkirakan akan mengumumkan langkah-langkah stimulus.
Kawasan Amerika Serikat
Pasar saham AS ditutup di zona merah pada perdagangan Senin. Nasdaq turun 2.64%, S&P 500 turun 1.76%, dan Dow Jones turun 1.48%.
Trump mengkonfirmasi tarif atas Meksiko dan Kanada serta biaya tambahan impor China resmi berlaku hari ini. Trump juga mengumumkan rencananya akan memberlakukan tarif impor untuk produk pertanian mulai 2 April.
Dari data ekonomi, laporan ISM mengenai PMI menunjukkan perlambatan pada bulan Februari 50.3 (vs Januari: 50.9), dan berada di bawah perkiraan pasar.
Net Foreign Flow (3 Maret 2025)

Movers

Sektor Rotasi (Weekly)

Makro dan Industri
Faktor Domestik:
- Indonesia mencatat deflasi 0.09% YoY pada Februari 2025, dengan penyumbang terbesar oleh sektor perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga.
- Rupiah Spot ditutup menguat 0.7% ke level Rp16,480, masih melemah dari target ekonomi makro APBN mencapai Rp16,100 per Dollar AS.
Faktor Global:
- Aktivitas manufaktur China pulih pada Februari 2025, ditengah ancaman perang dagang dari AS.
- Menantikan angka pengangguran Jepang periode Januari 2025.
Komoditas
- Harga Emas naik ke level USD2,891 per ounce pada Senin. Hal ini didorong oleh kekhawatiran atas kebijakan tarif Trump dapat menyebabkan kesehatan ekonomi AS terganggu, sehingga meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven.

Berita Emiten
- 🔴PTRO mencatatkan laba bersih pada 2024 turun 20% atau sebesar USD9.7 juta, dari USD12.2 juta pada tahun 2023.
- 🔴ADRO mencatatkan laba bersih pada 2024 turun 1.37% atau sebesar USD434.76 juta, dari USD440.84 juta.
- 🟢CBDK mencatatkan laba bersih pada 2024 naik 36.18% atau sebesar Rp1.10 triliun, dari Rp804.54 miliar pada tahun 2023.
Rekap Saham
3 Maret 2025
Daily
- 🟢 CMRY CUT PROFIT, Entry 4,560 (03March), tertinggi 4,590, TP (4,690 – 4,830). Closing price 4,440 Profit 0,65% 🚀
- 🟢 AVIA CUT PROFIT, Entry 358 (03March), tertinggi 372, TP (376 – 386). Closing price 370 Profit 3,35% 🚀🚀
Weekly
- 🟡 RAJA BUY ON WEAKNESS, Entry 2,850 – 2,950, TP (3,060 – 3,160), Closing price 3,120
- 🟢 TBIG HOLD, Entry 2,160 (20February), tertinggi 2,200, TP (2,260-2,370), Closing price 2,200 Floating Profit 1,85% 🚀
- 🔴 INDF HOLD, Entry 7,675 (10February), tertinggi 7,500, Closing price 7,350 Floating Loss 4,23%
Daily | Sim Call
DEWA: SPECULATIVE BUY

Last price : 135
Target price : 140 – 144
Entry price : 130 – 136
Stop Loss : 125
Strategi:
DEWA, bertahan pada Resistance 135, berpeluang mencoba Resistance 140 dan next Resistance 144. Namun, bila DEWA breakdown Resistance 135, berkemungkinan menguji Support 130 dan next Support 127. Baiknya batasi resiko bila DEWA melemah di bawah Support 127. Stoc osc mengindikasikan pola Reversal.
Daily | Sim Call
JPFA: SPECULATIVE BUY

Last price : 2,020
Target price : 2,080 – 2,150
Entry price : 1,970 – 2,030
Stop Loss : 1,890
Strategi:
JPFA, breakout Resistance 2,010, berpeluang mencoba Resistance 2,080 dan next Resistance 2,150. Namun, bila JPFA breakdown Resistance 2,010, berkemungkinan menguji Support 1,970 dan next Support 1,920. Baiknya batasi resiko bila JPFA melemah di bawah Support 1,920. Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.
Weekly | Sim Call
RAJA : SPECULATIVE BUY

Last price : 3,120
Target price : 3,240 – 3,350
Entry price : 3,060 – 3,130
Stop Loss : 2,900
Strategi:
RAJA, bertahan diatas Resistance 3,060, berpeluang mencoba Resistance 3,240 dan next Resistance 3,350. Namun, bila RAJA breakdown Resistance 3,060, berpeluang menguji Support 3,010 dan next Support 2,950. Batasi resiko bila RAJA bergerak melemah dibawah Support 2,950. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Reversal.
Weekly | Sim Call
TBIG: HOLD

Last price : 2,200
Target price : 2,260 – 2,370
Entry price : 2,160 (20February)
Stop Loss : 2,070
Strategi:
TBIG, bertahan diatas EMA20 (2,170), berpeluang mencoba Resistance 2,260 dan next Resistance 2,370. Namun, bila TBIG breakdown EMA20 (2,170) berpeluang menguji Support 2,150 dan next Support 2,110. Batasi risiko bila TBIG bergerak melemah dibawah Support 2,110. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Reversal.
Weekly | Sim Call
INDF: HOLD

Last price : 7,350
Target price : 8,050 – 8,300
Entry price : 7,675 (10February)
Stop Loss : 7,050
Strategi:
INDF, bertahan diatas EMA200 (7,225), berpeluang mencoba Resistance EMA100 (7,525) dan next Resistance EMA50 (7,650). Namun, bila INDF breakdown EMA200 (7,225), berpeluang menguji Support 7,150 dan next Support 7,050. Batasi resiko bila INDF bergerak melemah dibawah Support 7,150. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Reversal.
Sinarmas’s research reports are available on our mobile apps ‘SimInvest’, the research contents are also distributed by e-mail and our official website https://www.sinarmassekuritas.co.id/riset. If any data discrepancies in this report could be the result of different on the research methodology used by Sinarmas Research Team and/or adjustments etc. The Price Information, unless otherwise stated, the price information reflects the closing price of the previous trading day.
‘This document is intended for information purposes only’. For further information please contact our number +62 21 392 5550 or fax +62 21 392 2320.
© Sinarmas Sekuritas