Market
Indonesia | IHSG
IHSG Rebound di Awal Pekan
IHSG ditutup menguat 0.30% ke level 8,123 pada perdagangan Senin (29/09). Indeks solid bergerak di zona hijau dengan range pergerakan 8,100-8,157. Mayoritas indeks sektoral mengalami penguatan dengan dipimpin oleh sektor Basic Industri (+4.53%), dan Properti (+2.81%)
Value transaksi tercatat dengan nilai transaksi sebesar Rp24.07 triliun, lebih tinggi dibandingkan hari sebelumnya sebesar Rp21.97 triliun. Sebanyak 392 saham menguat, 289 saham melemah, dan 117 saham stagnan.
Kawasan Asia
Bursa Asia ditutup beragam pada awal pekan. Hang Seng dan Shanghai masing-masing naik sebesar 1.89% dan 0.90% mencerna rilisnya data laba industri China yang melonjak pada Agustus serta pelaku pasar menantikan data PMI.
Nikkei turun 0.69% di tengah menantikan rilisnya data ekonomi seperti survei sentimen bisnis Tankan, kepercayaan konsumen, produksi industri, penjualan ritel, dan ringkasan pendatan Bank Sentral Jepang terbaru.
Kawasan Amerika Serikat
Bursa Wall Street ditutup naik pada perdagangan Senin. Nasdaq naik 0.48%, S&P500 naik 0.26%, dan Dow Jones naik 0.15%, didorong oleh reboundnga saham-saham di sektor teknologi.
Pelaku pasar mencermati risiko penutupan pemerintah AS yang dikhawatirkan dapat menunda rilisnya data ekonomi penting, seperti laporan penggajian non-pertanian pada Jumat, yang merupakan data tenaga kerja pantauan The Fed
Net Foreign Flow (29 September 2025)

Movers

Sektor Rotasi (Weekly)

Makro dan Industri
Faktor Domestik:
- Rupiah ditutup menguat dan berhasil meninggalkan level Rp16,700 per USD pada penutupan pasar Senin (29/09)
- Berdasarkan kesepakatan IEU-CEPA, mulai 1 Januari 2027 Indonesia akan membebaskan bea masuk untuk 98% produk Uni Eropa, termasuk telur, susu, hingga cabai.
Faktor Global:
- Penjualan rumah tertunda di AS naik 4% dari bulan sebelumnya pada Agustus 2025, didorong suku bunga KPR yang lebih rendah.
- Indeks ekonomi utama Jepang, yang mencerminkan prospek beberapa bulan mendatang berdasarkan data pekerjaan dan sentimen konsumen, direvisi lebih tinggi menjadi 106.1 pada Juli 2025 (vs Juni: 105.0).
Komoditas
-
Harga emas naik 2% ke level USD3,833/ons pada Senin, didorong oleh melemahnya dolar dan meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga AS lebih lanjut

Berita Emiten
- 🟢INET akan melakukan rights issue dengan target pengumpulan dana segar sebesar Rp3.2 triliun dengan harga pelaksanaan Rp250 per saham
- 🟢AVIA memperoleh dividen tunai sebesar Rp15.35 miliar dari entitas asosiasinya, PT Dextone Lemin
- 🟠WIFI melakukan divestasi saham di tiga anak usaha yang dialihkan ke PT Investasi Gemilang Maju mencapai sekitar Rp1.79 miliar
Rekap Saham
29 September 2025
Daily
- 🟢 EMTK CUT PROFIT, Entry 1,285 (29 September), tertinggi 1,465, TP (1,355 – 1,380). Closing price 1,295. Profit 0,78% 🚀
- 🟢 TOBA CUT PROFIT, Entry 1,235 (29 September), tertinggi 1,285, TP (1,315 – 1,345). Closing price 1,245. Profit 0,81% 🚀
Weekly
- 🟢 EXCL HOLD, Entry 2,670 (25 September), tertinggi 2,760, TP (2,860 – 2,980). Closing price 2,710. Floating Profit 1,50%🚀
- 🟢 ASII HOLD, Entry 5,600 (22 Agustus), tertinggi 5,900 TP (5,750 – 6,000), Closing price 5,775. Floating Profit 3,13% 🚀🚀🚀
- 🟢 PSAB HOLD, Entry 555 (23 September), tertinggi 585, TP (585-625), Closing Price 575 Floating Profit 3,60% 🚀🚀🚀
Daily | Sim Call
DEWA: SPECULATIVE BUY
Last price : 290
Target price : 300 – 308
Entry price : 280 – 292
Stop Loss : 268
Strategi:
DEWA, menguji Resistance 292, berpeluang mencoba Resistance 300 dan next Resistance 308. Namun, bila DEWA breakdown Resistance 292, berkemungkinan menguji Support 280 dan next Support 272. Baiknya batasi risiko bila DEWA bergerak melemah di bawah Support 272. Stoc osc mengindikasikan pola Overbought.
Daily | Sim Call
ANTM: SPECULATIVE BUY
Last price : 3,300
Target price : 3,400 – 3,490
Entry price : 3,170 – 3,310
Stop Loss : 3,040
Strategi:
ANTM, breakout Resistance 3,220, berpeluang mencoba Resistance 3,400 dan next Resistance 3,490. Namun, bila ANTM breakdown Resistance 3,220, berkemungkinan menguji Support 3,170 dan next Support 3,080. Baiknya batasi risiko bila ANTM melemah di bawah Support 3,080. Stoc osc mengindikasikan pola Reversal.
Weekly | Sim Call
EXCL: HOLD
Last price : 2,710
Target price : 2,860 – 2,980
Entry price : 2,670 (25September)
Stop Loss : 2,530
Strategi:
EXCL, bertahan diatas Support 2,690, berpeluang mencoba Resistance 2,760 dan next Resistance 2,800. Namun, bila EXCL breakdown Support 2,690, berpeluang menguji Support 2,660 dan next Support 2,590. Batasi resiko bila EXCL bergerak melemah dibawah Support 2,550. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Downtrend.
Weekly | Sim Call
ASII: HOLD
Last price : 5,775
Target price : 5,750 – 6,000
Entry price : 5,600 (22Agustus)
Stop Loss : 5,100
Strategi:
ASII, breakdown Support 5,850, berpeluang menguji Support 5,650 dan next Support 5,550. Namun, bila ASII bertahan diatas Support 5,850, berpeluang mencoba Resistance 5,950 dan next Resistance 6,050. Batasi risiko bila ASII bergerak melemah dibawah Support 5,200. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Downtrend.
Weekly | Sim Call
PSAB: HOLD
Last price : 575
Target price : 585 – 625
Entry price : 555 (23September)
Stop Loss : 460
Strategi:
PSAB, breakout Resistance 550, berpeluang mencoba Resistance 575 dan next Resistance 625. Namun, bila PSAB breakdown Resistance 550, berpeluang menguji Support 520 dan next Support 500. Batasi resiko bila PSAB bergerak melemah dibawah Support 480. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.
Sinarmas’s research reports are available on our mobile apps ‘SimInvest’, the research contents are also distributed by e-mail and our official website https://www.sinarmassekuritas.co.id/riset. If any data discrepancies in this report could be the result of different on the research methodology used by Sinarmas Research Team and/or adjustments etc. The Price Information, unless otherwise stated, the price information reflects the closing price of the previous trading day.
‘This document is intended for information purposes only’. For further information please contact our number +62 21 392 5550 or fax +62 21 392 2320.
© Sinarmas Sekuritas