Market
Indonesia | IHSG
IHSG Menguat Pada Akhir Pekan
IHSG ditutup naik sebesar 0.99% ke level 6,679 pada Jumat (25/04). IHSG bergerak konsisten pada zona hijau dari sesi 1 perdagangan hingga penutupan sesi ke 2. Nilai transaksi mencapai Rp10.13 triliun, lebih kecil dari hari Kamis (24/04) sebesar Rp13.26 triliun. Adapun, 427 saham naik, 175 saham turun, dan 204 saham stagnan.
Sektor pendorong IHSG diantaranya:
- Technology 2.47%
- Transportation 1.67%
- Property 1.58%
Kawasan Asia
Bursa saham Regional ditutup beragam pada Jumat. Nikkei naik 1.90%. Dari sisi data ekonomi, inflasi inti Tokyo melonjak ke level tertinggi dua tahun di 3.4% pada bulan April.
Hang Seng naik 0.32% dan Shanghai turun 0.07%. Gubernur Bank Sentral China mengatakan akan mempertahankan kebijakan moneter yang “cukup longgar” untuk mendukung perekonomian dan memperingatkan adanya dampak global dari tarif.
Kawasan Amerika Serikat
Pasar Saham AS ditutup naik pada akhir pekan. Nasdaq naik 1.26%, S&P 500 naik 0.74%, dan Dow Jones naik 0.05%, didukung oleh menguatnya saham-saham di sektor Barang Konsumsi, Teknologi dan Konsumer.
Kementerian Perdagangan China sedang menyusun daftar barang-barang yang mungkin dikecualikan dari tarif balasannya untuk AS. Namun China membantah klaim AS mengenai adanya negosiasi dan de-eskalasi.
Sementara itu, Trump mengisyaratkan tarif tinggi masih akan bertahan dan menganggap kemenangan bagi AS jika mampu menerapkan tarif tinggi sebesar 20% hingga 50% terhadap negara-negara lain setahun dari sekarang.
Net Foreign Flow (25 April 2025)

Movers

Sektor Rotasi (Weekly)

Makro dan Industri
Faktor Domestik:
- Indonesia akan menambah impor minyak, LNG, serta produk pertanian seperti gandum, kedelai, dan jagung untuk menjadi daya tawar negoisasi tarif AS.
- Rupiah JISDOR ditutup menguat 0.33% pada perdagangan Jumat (25/04) ke level Rp16.829.
Faktor Global:
- Indeks penjualan ritel Inggris naik 2.6% YoY pada Maret 2025, naik dari Februari sebesar 1.8%.
- Bank Sentral Rusia mempertahankan suku bunga acuannya di level tertinggi 21% pada 25 April 2025, sesuai ekspektasi pasar.
Komoditas
-
Harga minyak WTI bergerak flat di level USD63/barel pada Jumat. Beberapa anggota OPEC+ diperkirakan akan mendukung peningkatan produksi minyak di bulan Juni. Sementara itu, pernyataan yang saling bertentangan antara AS-China mengenai negosiasi tarif menambah volatilitas pasar.

Berita Emiten
- 🔴 PGEO mencatatkan laba bersih pada kuartal I-2025 turun 33.97% YoY atau sebesar USD31.37 juta dari tahun sebelumnya pada periode yang sama sebesar USD47.51 juta.
- 🟡 BSDE mencatatkan prapenjualan pada kuartal I-2025 sebesar Rp2.43 triliun atau setara 24% dari total target tahunan sebesar Rp10 triliun.
- 🟢 PJAA akan membagikan dividen sebesar Rp38.40 miliar atau Rp24/lembar.
Rekap Saham
25 April 2025
Daily
- 🔴 SMIL REDUCE, Entry 510 (25April), tertinggi 540, SL (490). Closing price 456 Loss 3.92%
- 🟢 WIFI CUT PROFIT, Entry 2,170 (25April), tertinggi 2,270, TP (2,250 – 2,310). Closing price 2,230 Profit 4.61% 🚀🚀🚀
Weekly
- 🟢 JPFA HOLD, Entry 1,705 (24April), tertinggi 1,785, TP (1,770 – 1,865), Closing price 1,780 Floating Profit 4.40% 🚀🚀
- 🟢 LSIP HOLD, Entry 1,105 (15April), tertinggi 1,165, TP (1,165 – 1,200), Closing price 1,155 Floating Profit 4.52% 🚀🚀
- 🟢 SCMA HOLD, Entry 188 (15April), tertinggi 199, TP (196- 214), Closing price 199 Floating Profit 5.85% 🚀🚀🚀
Daily | Sim Call
HRTA: SPECULATIVE BUY

Last price : 605
Target price : 625 – 645
Entry price : 580 – 610
Stop Loss : 560
Strategi:
HRTA, breakout Resistance 600, berpeluang mencoba Resistance 625 dan next Resistance 645. Namun, bila HRTA breakdown Resistance 600, berkemungkinan menguji Support 580 dan next Support 570. Baiknya batasi resiko bila HRTA melemah di bawah Support 570. Stoc osc mengindikasikan pola Overbought.
Daily | Sim Call
STAA: SPECULATIVE BUY

Last price : 870
Target price : 900 – 920
Entry price : 840 – 875
Stop Loss : 815
Strategi:
STAA, menguji Resistance 875, berpeluang mencoba Resistance 900 dan next Resistance 920. Namun, bila STAA breakdown Resistance 875, berkemungkinan menguji Support 840 dan next Support 825. Baiknya batasi resiko bila STAA melemah di bawah Support 825. Stoc osc mengindikasikan pola Overbought.
Weekly | Sim Call
JPFA: HOLD

Last price : 1,780
Target price : 1,770 – 1,865
Entry price : 1,705 (24April)
Stop Loss : 1,610
Strategi:
JPFA, breakout Resistance 1,770, berpeluang mencoba Resistance 1,810 dan next Resistance 1,865. Namun, bila JPFA breakdown Resistance 1,770, berpeluang menguji Support 1,710 dan next Support 1,630. Batasi resiko bila JPFA bergerak melemah dibawah Support 1,630. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Reversal.
Weekly | Sim Call
LSIP: HOLD

Last price : 1,155
Target price : 1,165 – 1,200
Entry price : 1,105 (15April)
Stop Loss : 970
Strategi:
LSIP, bertahan pada Support 1,135, berpeluang mencoba Resistance 1,175 dan next Resistance 1,200. Namun, bila LSIP breakdown Support 1,135, berpeluang menguji Support 1,105 dan next Support 990. Batasi risiko bila LSIP bergerak melemah dibawah Support 990. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Overbought.
Weekly | Sim Call
SCMA: HOLD

Last price : 199
Target price : 196 – 214
Entry price : 188 (15April)
Stop Loss : 172
Strategi:
SCMA, breakout Resistance 196, berpeluang mencoba Resistance 204 dan next Resistance 214. Namun, bila SCMA breakdown Resistance 196, berpeluang menguji Support 190 dan next Resistance 183. Batasi resiko bila SCMA bergerak melemah dibawah Support 177. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.
Sinarmas’s research reports are available on our mobile apps ‘SimInvest’, the research contents are also distributed by e-mail and our official website https://www.sinarmassekuritas.co.id/riset. If any data discrepancies in this report could be the result of different on the research methodology used by Sinarmas Research Team and/or adjustments etc. The Price Information, unless otherwise stated, the price information reflects the closing price of the previous trading day.
‘This document is intended for information purposes only’. For further information please contact our number +62 21 392 5550 or fax +62 21 392 2320.
© Sinarmas Sekuritas