Market
Kawasan Asia
Bursa Asia ditutup menguat pada perdagangan awal pekan. Hang Seng dan Shanghai masing-masing naik sebesar 1.94% dan 1.51%. Bank Sentral China menyuntikkan dana senilai CNY465.7 miliar ke sistem keuangan untuk menjaga kondisi pendanaan.
Nikkei naik 0.41% di tengah para pelaku pasar menanti serangkaian data ekonomi, termasuk produksi industri, penjualan ritel, dan data kepercayaan konsumen di Jepang.
Kawasan Amerika Serikat
Bursa Wall Street ditutup melemah pada perdagangan awal pekan di tengah adanya aksi profit taking. Dow Jones memimpin pelemahan sebesar 0.77%, diikuti oleh S&P 500 dan Nasdaq masing-masing melemah sebesar 0.43% dan 0.22%, dibebani oleh turunnya saham-saham dari sektor barang konsumsi, kesehatan, dan utilitas.
Fokus pelaku pasar pekan ini yaitu menantikan rilisnya data inflasi PCE yang menjadi pantauan The Fed.
Sementara itu, ekspektasi penurunan suku bunga tetap tinggi, dengan para pelaku pasar memperkirakan peluang sekitar 83% akan adanya penurunan suku bunga pada bulan September.
Net Foreign Flow (25 Agustus 2025)
Movers
Sektor Rotasi (Weekly)
Makro dan Industri
Faktor Domestik:
- Pemerintah memperpanjang insentif PPN Ditanggung Pemerintah 100% untuk pembelian rumah tapak dan apartemen hingga akhir Desember 2025
- Menteri ESDM mencabut kewajiban HPB dan HPM sebagai acuan transaksi, sehingga harga jual mengikuti kesepakatan pasar, namun tetap dipakai untuk perhitungan pajak dan iuran produksi.
Faktor Global:
- Penjualan rumah baru di Amerika Serikat turun 0.6% dari bulan sebelumnya menjadi 652 ribu unit pada Juli 2025, namun di atas ekspektasi pasar.
- India akan terus membeli minyak dari mana pun termasuk Rusia jika mendapatkan harga yang lebih kompetitif, serta mengabaikan ancaman AS.
Komoditas
-
Harga minyak WTI naik ke level USD65/barel pada Senin, level tertinggi dalam hampir tiga minggu. Kekhawatiran gangguan pasokan mengiringi pergerakan setelah nirawak Ukraina menyerang infrastruktur energi Rusia.
Berita Emiten
- 🟢MAPI tengah membahas kerja sama dengan Ace Hardware untuk membawa kembali merek tersebut ke pasar Indonesia, dengan detail kesepakatan masih dibahas.
- 🟢MTWI membagikan dividen interim Rp8 miliar atau Rp2.7 per saham untuk tahun buku 2025, dengan cum dividen pada 2 September
- 🟢ANJT First Resources resmi menguasai 91.2% saham ANJT senilai Rp5.54 triliun dan menggelar tender wajib 6.19% saham Rp376.5 miliar paa harga Rp1,813
Rekap Saham
25 Agustus 2025
Daily
- 🟢 TOBA TAKE PROFIT, Entry 1,040 (25 Agustus), tertinggi 1,195, TP (1,085 – 1,110). Closing price 1,145. Profit 14,9% 🚀🚀🚀🚀🚀🚀
- 🟢 EMTK TAKE PROFIT, Entry 1,180 (25 Agustus), tertinggi 1,435, TP (1,200 – 1,235). Closing price 1,380. Profit 21,6% 🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀
Weekly
- 🔴 INDF HOLD, Entry 8,125 (08 Agustus), tertinggi 7,900, TP (8,700 – 9,100). Closing price 7,700. Floating Loss 5,23%
- 🟢 ASII HOLD, Entry 5,600 (22 Agustus), tertinggi 5,775, TP (5,750 – 6,000), Closing price 5,750. Floating Profit 2,68% 🚀🚀🚀
- 🟢 DSNG HOLD, Entry 1,630 (22 Agustus), tertinggi 1,720, TP (1,730 – 1,765), Closing Price 1,680 Floating Profit 3,07% 🚀🚀🚀
Daily | Sim Call
ENRG: SPECULATIVE BUY
Last price : 585
Target price : 605 – 620
Entry price : 565 – 590
Stop Loss : 545
Strategi:
ENRG, menguji Resistance 590, berpeluang mencoba Resistance 605 dan next Resistance 620. Namun, bila ENRG breakdown Resistance 590, berkemungkinan menguji Support 565 dan next Support 555. Baiknya batasi risiko bila ENRG bergerak melemah di bawah Support 555. Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.
Daily | Sim Call
SCMA: SPECULATIVE BUY
Last price : 336
Target price : 346 – 356
Entry price : 326 – 338
Stop Loss : 314
Strategi:
SCMA, bertahan pada Resistance 336, berpeluang mencoba Resistance 346 dan next Resistance 356. Namun, bila SCMA breakdown Resistance 336, berkemungkinan menguji Support 326 dan next Support 318. Baiknya batasi risiko bila SCMA melemah di bawah Support 318. Stoc osc mengindikasikan pola Overbought.
Weekly | Sim Call
INDF: HOLD
Last price : 7,700
Target price : 8,700 – 9,100
Entry price : 8,125 (8 Agustus)
Stop Loss : 7,600
Strategi:
INDF, breakdown Support 7,775, berpeluang menguji Support 7,725 dan next Support 7,600. Namun, bila INDF bertahan diatas Support 7,775, berpeluang mencoba Resistance 7,850 dan next Resistance 8,000. Batasi resiko bila INDF bergerak melemah dibawah Support 7,725. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Oversold.
Weekly | Sim Call
ASII: HOLD
Last price : 5,750
Target price : 5,750 – 6,000
Entry price : 5,600 (22Agustus)
Stop Loss : 5,100
Strategi:
ASII, bertahan diatas Support 5,650, berpeluang mencoba Resistance 5,850 dan next Resistance 6,000. Namun, bila ASII breakdown Support 5,650 berpeluang menguji Support 5,500 dan next Support 5,375. Batasi risiko bila ASII bergerak melemah dibawah Support 5,200. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Overbought.
Weekly | Sim Call
DSNG: HOLD
Last price : 1,680
Target price : 1,730 – 1,765
Entry price : 1,630 (22Agustus)
Stop Loss : 1,535
Strategi:
DSNG, bertahan pada Resistance 1,680, berpeluang mencoba Resistance 1,730 dan next Resistance 1,765. Namun, bila DSNG breakdown Resistance 1,680, berpeluang menguji Support 1,630 dan next Support 1,610. Batasi resiko bila DSNG bergerak melemah dibawah Support 1,565. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Overbought.
Sinarmas’s research reports are available on our mobile apps ‘SimInvest’, the research contents are also distributed by e-mail and our official website https://www.sinarmassekuritas.co.id/riset. If any data discrepancies in this report could be the result of different on the research methodology used by Sinarmas Research Team and/or adjustments etc. The Price Information, unless otherwise stated, the price information reflects the closing price of the previous trading day.
‘This document is intended for information purposes only’. For further information please contact our number +62 21 392 5550 or fax +62 21 392 2320.
© Sinarmas Sekuritas