Market
Indonesia | IHSG
IHSG Melemah Imbas Profit Taking
IHSG ditutup turun sebesar 0.32% ke level 6,613 pada Kamis (24/04). IHSG bergerak konsisten di zona hijau pada sesi 1 perdagangan hingga awal pembukaan zona ke 2. Namun, IHSG berbalik arah di zona merah pada akhir sesi 2 hingga penutupan. Nilai transaksi mencapai Rp13.26 triliun, lebih kecil dari hari Rabu (23/04) sebesar Rp13.65 triliun. Adapun, 327 saham naik, 274 saham turun, dan 203 saham stagnan.
Sektor pembeban IHSG diantaranya:
- Property 0.36%
- Cyclical 0.21%
- Industrial 0.16%
Kawasan Asia
Pasar saham Asia kembali ditutup beragam pada perdagangan Kamis. Nikkei naik 0.49%. AS dilaporkan telah memberi tahu delegasi perdagangan Jepang bahwa Jepang tidak akan menerima perlakuan khusus mengenai tarif, meskipun telah meminta peninjauan ulang kebijakan.
Hang Seng turun 0.74% dan Shanghai naik 0.03%. China mulai menerbitkan obligasi pemerintah khusus untuk melindungi ekonomi dari meningkatnya ketegangan perdagangan, yang bertujuan untuk mengumpulkan CNY 286 miliar melalui penjualan tiga bagian.
Kawasan Amerika Serikat
Bursa Wall Street ditutup di zona hijau pada perdagangan Kamis. Nasdaq memimpin kenaikan sebesar 2.74%, diikuti oleh S&P 500 dan Dow Jones masing-masing sebesar 2.03% dan 1.23%, didukung oleh menguatnya saham-saham teknologi.
Saat ini para pelaku pasar fokus pada laporan keuangan emiten yang akan rilis serta mempertimbangkan sinyal-sinyal yang beragam mengenai kelanjutan perang tarif. Adapun update dari sisi China, pihaknya membantah adanya pembicaraan negosiasi antara China dan AS.
Net Foreign Flow (24 April 2025)

Movers

Sektor Rotasi (Weekly)

Makro dan Industri
Faktor Domestik:
- IMF memproyeksikan defisit transaksi berjalan pada 2025 akan naik menjadi 1.5% dibandingkan tahun 2024 yang hanya sebesar 0.6%
- Rupiah spot ditutup melemah 0.006% pada perdagangan Kamis (24/04) ke level Rp16,872.
Faktor Global:
- CPI inti di Tokyo naik 2.4% YoY pada Maret 2025 dari 2.2% di Februari, dan diproyeksikan mencapai 2.7% pada April 2025.
- Surplus perdagangan Arab Saudi naik menjadi SAR30.6 miliar pada Februari 2025, dari SAR29.4 miliar pada bulan yang sama tahun sebelumnya.
Komoditas
-
Harga Emas rebound ke level USD3,349/ons pada Kamis. Ketidakpastian global telah mendukung permintaan safe haven dan mendorong pasar emas ke arah bullish.

Berita Emiten
- 🟢 TLDN mencatatkan laba bersih pada 2024 naik 82.7% YoY atau sebesar Rp825.59 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp451.79 miliar.
- 🟢 BBTN membukukan laba bersih Rp904 miliar pada kuartal I-2025, naik 5.1% YoY.
- 🟢 GOOD akan membagikan dividen sebesar Rp350.33 miliar atau Rp9.5/lembar.
Rekap Saham
24 April 2025
Daily
- 🟢 GOTO CUT PROFIT, Entry 80 (24April), tertinggi 82, TP (83 – 86). Closing price 80 Profit 2.5% 🚀
- 🟢 TAPG CUT PROFIT, Entry 965 (24April), tertinggi 980, TP (985 – 1,015). Closing price 965 Profit 1.55% 🚀
Weekly
- 🟢 JPFA HOLD, Entry 1,705 (24April), tertinggi 1,770, TP (1,770 – 1,865), Closing price 1,730 Floating Profit 1.47% 🚀
- 🟢 LSIP HOLD, Entry 1,105 (15April), tertinggi 1,170, TP (1,165 – 1,200), Closing price 1,135 Floating Profit 2.71% 🚀🚀
- 🔴 SCMA HOLD, Entry 188 (15April), tertinggi 186, TP (196- 214), Closing price 183 Floating Loss 2.66%
Daily | Sim Call
SMIL: SPECULATIVE BUY

Last price : 535
Target price : 555 – 570
Entry price : 510 – 540
Stop Loss : 490
Strategi:
SMIL, breakout Resistance 520, berpeluang mencoba Resistance 555 dan next Resistance 570. Namun, bila SMIL breakdown Resistance 520, berkemungkinan menguji Support 510 dan next Support 500. Baiknya batasi resiko bila SMIL melemah di bawah Support 500. Stoc osc mengindikasikan pola Overbought.
Daily | Sim Call
WIFI: SPECULATIVE BUY

Last price : 2,180
Target price : 2,250 – 2,310
Entry price : 2,130 – 2,190
Stop Loss : 2,030
Strategi:
WIFI, bertahan di atas Support 2,170, berpeluang mencoba Resistance 2,250 dan next Resistance 2,310. Namun, bila WIFI breakdown Support 2,170, berkemungkinan menguji Support 2,130 dan next Support 2,070. Baiknya batasi resiko bila WIFI melemah di bawah Support 2,070. Stoc osc mengindikasikan pola Sideways.
Weekly | Sim Call
JPFA: HOLD

Last price : 1,730
Target price : 1,770 – 1,865
Entry price : 1,705 (24April)
Stop Loss : 1,610
Strategi:
JPFA, bertahan diatas Support 1,705, berpeluang mencoba Resistance 1,770 dan next Resistance 1,865. Namun, bila JPFA breakdown Support 1,705, berpeluang menguji Support 1,660 dan next Support 1,630. Batasi resiko bila JPFA bergerak melemah dibawah Support 1,630. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Oversold.
Weekly | Sim Call
LSIP: HOLD

Last price : 1,135
Target price : 1,165 – 1,200
Entry price : 1,105 (15April)
Stop Loss : 970
Strategi:
LSIP, bertahan pada Support 1,135, berpeluang mencoba Resistance 1,175 dan next Resistance 1,200. Namun, bila LSIP breakdown Support 1,135, berpeluang menguji Support 1,105 dan next Support 990. Batasi risiko bila LSIP bergerak melemah dibawah Support 990. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Downtrend.
Weekly | Sim Call
SCMA: HOLD

Last price : 183
Target price : 196 – 214
Entry price : 188 (15April)
Stop Loss : 172
Strategi:
SCMA, breakdown Support 185, menguji Support 180 dan next Support 177. Namun, bila SCMA bertahan pada Support 185, berpeluang mencoba Resistance 190 dan next Resistance 196. Batasi resiko bila SCMA bergerak melemah dibawah Support 177. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Downtrend.
Sinarmas’s research reports are available on our mobile apps ‘SimInvest’, the research contents are also distributed by e-mail and our official website https://www.sinarmassekuritas.co.id/riset. If any data discrepancies in this report could be the result of different on the research methodology used by Sinarmas Research Team and/or adjustments etc. The Price Information, unless otherwise stated, the price information reflects the closing price of the previous trading day.
‘This document is intended for information purposes only’. For further information please contact our number +62 21 392 5550 or fax +62 21 392 2320.
© Sinarmas Sekuritas