Market
Indonesia | IHSG
IHSG Menguat dengan Value Jumbo
IHSG ditutup menguat 0.53% ke level 8,051 pada perdagangan Jumat (19/09). Indeks bergerak volatil dengan range pergerakan 7,983-8,051 hingga akhirnya ditutup di zona hijau. Penguatan IHSG didorong oleh kenaikan saham DSSA, BRMS, dan BBCA.
Value transaksi tercatat dengan nilai transaksi jumbo sebesar Rp69.51 triliun, lebih tinggi dibandingkan hari sebelumnya sebesar Rp21.93 triliun. Sebanyak 301 saham menguat, 350 saham melemah, dan 148 saham stagnan
Kawasan Asia
Bursa saham regional ditutup beragam pada Jumat (19/09). Hang Seng ditutup sama dengan perdagangan pada hari sebelumnya di level 26,545.
Sedangkan untuk Nikkei dan Shanghai masing-masing mengalami penurunan sebesar 0.57% ke level 45,046 dan -0,3% ke level 3,820. Hal ini disebabkan respon pasar atas prediksi tidak adanya pelonggaran dari sisi moneter untuk penurunan suku bunga baik dari Jepang maupun China.
Kawasan Amerika Serikat
Wall Street menutup pekan dengan rekor baru, didorong laporan keuangan positif, pemangkasan suku bunga pertama The Fed di 2025, dan kabar membaiknya hubungan AS–China. S&P 500 naik 0.5% menembus 6,600, Nasdaq 100 menguat 0.7%, dan Dow Jones melampaui 46,300.
Saham Apple, Tesla, dan FedEx menjadi penopang utama, sementara sentimen juga terbantu dari komunikasi Trump–Xi terkait perdagangan. Secara mingguan, S&P 500 naik 0.8%, Dow 1%, dan Nasdaq 1.5%.
Net Foreign Flow (19 September 2025)

Movers

Sektor Rotasi (Weekly)

Makro dan Industri
Faktor Domestik:
- Presiden Prabowo Subianto menargetkan angka kemiskinan turun ke kisaran 7–8% pada tahun 2025, namun tanpa ada program akselerasi yang optimal, kemiskinan akan stagnan di angka 9%
- Bea Cukai secara intensif memantau harga rokok di pasar untuk memastikan kepatuhan terhadap tarif cukai
Faktor Global:
- Donald Trump akan bertemu dengan Xi Jinping di KTT APEC akan dibahas rencana divestasi TikTok menyusul kemajuan diskusi antara AS–China.
- Bank of Japan menahan suku bunga di 0.5% di tengah inflasi 2.5–3% dan pemulihan ekonomi Jepang yang moderat.
Komoditas
-
Minyak Mentah WTI turun 1.4% ke $62.70 per barel pada Jumat (19/09), tertekan pasokan melimpah, melemahnya permintaan, dan dolar yang menguat

Berita Emiten
- 🟢PTRO akan mengakuisisi mayoritas saham Scan-Bilt Pte. Ltd, sebagai langkah diversifikasi bisnis dan ekspansi ke sektor kimia & energi di Asia Pasifik.
- 🟠PJAA melakukan perjanjian kredit senilai Rp220 miliar dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. guna memperkuat modal kerja perseroan.
- 🟢BRMS resmi masuk dalam daftar konstituen VanEck Gold Miners ETF (GDX) pada 19 September 2025.
Rekap Saham
19 September 2025
Daily
- 🔴 TOBA REDUCE, Entry 1,300 (19 September), tertinggi 1,410, TP (1,400 – 1,440). Closing price 1,255. Loss 3,46%
- 🟢 EMTK CUT PROFIT, Entry 1,245 (19 September), tertinggi 1,265, TP (1,280 – 1,315). Closing price 1,225. Profit 1,61% 🚀
Weekly
- 🔴 MDKA HOLD, Entry 2,470 (11 September), tertinggi 2,470, TP (2,670-2,750). Closing price 2,380. Floating Loss 3,64%
- 🟢 ASII HOLD, Entry 5,600 (22 Agustus), tertinggi 5,750 TP (5,750 – 6,000), Closing price 5,725. Floating Profit 2,23% 🚀🚀
- 🔴 SSIA HOLD, Entry 2,040 (10 September), tertinggi 1,840 TP (2,240 – 2,300), Closing Price 1,800 Floating Loss 11,8%
Daily | Sim Call
WIFI: SPECULATIVE BUY
Last price : 2,660
Target price : 2,750 – 2,820
Entry price : 2,570 – 2,670
Stop Loss : 2,440
Strategi:
WIFI, breakout Resistance 2,640, berpeluang mencoba Resistance 2,750 dan next Resistance 2,820. Namun, bila WIFI breakdown Resistance 2,640, berkemungkinan menguji Support 2,570 dan next Support 2,530. Baiknya batasi risiko bila WIFI bergerak melemah di bawah Support 2,460. Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.
Daily | Sim Call
DSNG: SPECULATIVE BUY
Last price : 1,610
Target price : 1,655 – 1,695
Entry price : 1,565 – 1,615
Stop Loss : 1,480
Strategi:
DSNG, bertahan pada Resistance 1,610, berpeluang mencoba Resistance 1,655 dan next Resistance 1,695. Namun, bila DSNG breakdown Resistance 1,610, berkemungkinan menguji Support 1,565 dan next Support 1,510. Baiknya batasi risiko bila DSNG melemah di bawah Support 1,510. Stoc osc mengindikasikan pola Reversal.
Weekly | Sim Call
MDKA: HOLD
Last price : 2,370
Target price : 2,670 – 2,750
Entry price : 2,470 (11September)
Stop Loss : 2,310
Strategi:
MDKA, bertahan diatas Support 2,370, berpeluang mencoba Resistance 2,470 dan next Resistance 2,560. Namun, bila MDKA breakdown Support 2,370, berpeluang menguji Support 2,330 dan next Support 2,310. Batasi resiko bila MDKA bergerak melemah dibawah Support 2,450. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Oversold.
Weekly | Sim Call
ASII: HOLD
Last price : 5,725
Target price : 5,750 – 6,000
Entry price : 5,600 (22Agustus)
Stop Loss : 5,100
Strategi:
ASII, bertahan diatas Support 5,600 berpeluang mencoba Resistance 5,825 dan next Resistance 5,950. Namun, bila breakdown Support 5,600, berpeluang menguji Support 5,450 dan next Support 5,350 . Batasi risiko bila ASII bergerak melemah dibawah Support 5,200. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.
Weekly | Sim Call
SSIA: HOLD
Last price : 1,800
Target price : 2,240 – 2,300
Entry price : 2,040 (10 September)
Stop Loss : 1,780
Strategi:
SSIA, bertahan diatas Support 1,795, berpeluang mencoba Resistance1,840 dan next Resistance 1,870. Namun, bila SSIA breakdown Support 1,795, berpeluang menguji Support 1,780 dan next Support 1,745. Batasi resiko bila SSIA bergerak melemah dibawah Support 1,840. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Oversold.
Sinarmas’s research reports are available on our mobile apps ‘SimInvest’, the research contents are also distributed by e-mail and our official website https://www.sinarmassekuritas.co.id/riset. If any data discrepancies in this report could be the result of different on the research methodology used by Sinarmas Research Team and/or adjustments etc. The Price Information, unless otherwise stated, the price information reflects the closing price of the previous trading day.
‘This document is intended for information purposes only’. For further information please contact our number +62 21 392 5550 or fax +62 21 392 2320.
© Sinarmas Sekuritas