Market
Kawasan Asia
Pasar saham Asia mayoritas ditutup beragam pada perdagangan akhir pekan. Nikkei turun 0.96% di tengah pelaku pasar menantikan kepastian mengenai arah kebijakan suku bunga di tahun 2025.
Shanghai ditutup flat, sementara Hang Seng naik tipis 0.09%. PMI komposit Tiongkok naik menjadi 52.2 di bulan Desember, tertinggi sejak Maret, didorong oleh langkah-langkah stimulus, termasuk penurunan suku bunga PBoC di bulan September. Selain itu, PMI non-manufaktur melonjak menjadi 52.2, menandai pertumbuhan sektor jasa terkuat dalam sembilan bulan terakhir.
Kawasan Amerika Serikat
Bursa Wall Street kompak ditutup melemah pada akhir tahun 2024. Nasdaq melemah 0.90%, S&P 500 turun 0.43%, dan Dow Jones turun tipis 0.07%.
Namun, sepanjang tahun 2024, saham-saham di pasar AS mencatatkan kenaikan yang cukup tajam. S&P 500 melonjak 24%, diikuti oleh Nasdaq dan Dow Jones yang masing-masing menguat 30% dan 13%. Penguatan ini didukung oleh menguatnya saham-saham AI dan teknologi besar. Pemangkasan suku bunga oleh The Fed di tahun 2024 ini mendorong adanya harapan pertumbuhan. Sementara itu, terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden AS mendorong sentimen pasar ke arah yang lebih positif di tengah adanya janji-jadi dari Trump mengenai deregulasi dan pemotongan pajak.
Net Foreign Flow (30 Desember 2024)
Movers
Sektor Rotasi (Weekly)
Makro dan Industri
Faktor Domestik:
- Inflasi tahunan per Desember diperkirakan mencapai 1.7% yoy vs previous 1.5% yoy, kenaikan ini sebagai dampak Nataru.
- Indeks PMI Manufaktur Indonesia periode Desember diperkirakan ke level ekspansif sebesar 50.
Faktor Global:
- Angka klaim pengangguran AS per 28 Des diperkirakan mengalami peningkatan.
- Angka PMI Manufaktur Desember diwilayah Singapura dan China diperkirakan masih ekspansif.
Komoditas
- Harga minyak WTI naik ke level USD72 per barel pada Selasa, setelah data baru menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur China tumbuh pada bulan Desember. Produksi pabrik China tumbuh selama tiga bulan berturut-turut, meskipun dengan laju yang lebih lambat, menunjukkan bahwa stimulus baru mendukung perekonomian China.
Berita Emiten
- BBTN per November 2024 mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 8.40% YoY menjadi Rp327.89 triliun.
- RAJA per 9M 2024 mencatatkan kenaikan pendapatan 37.9% YoY atau sebesar USD189.66 juta.
- BSSR menetapkan dividen interim USD25 juta atau Rp154.39 per saham dengan cum dividen pada 9 Januari 2025.
Rekap Saham
30 Desember 2024
Daily
- 🟢 PGAS CUT PROFIT, Entry 1,580 (30Desember), tertinggi 1,610, TP (1,630 – 1,665). Closing price 1,590 Profit 0.63%🚀
- 🟢 WIFI CUT PROFIT, Entry 406 (30Desember), tertinggi 422, TP (440 – 454). Closing price 410 Profit 0.98% 🚀
Weekly
- 🟢 SRTG HOLD, Entry 2,030 (23Desember), tertinggi 2,130, TP (2,130 – 2,210) Closing price 2,090 Floating Profit 2.95% 🚀🚀
- 🟢 ESSA HOLD, Entry 795 (02Desember), tertinggi 835, TP (870 – 910), Closing price 810 Floating Profit 1.88% 🚀
- 🔴 ICBP HOLD, Entry 11,650 (20November), tertinggi 11,400, TP (12,350 – 12,875), Closing price 11,375 Floating Loss 2.36%
Daily | Sim Call
SILO: SPECULATIVE BUY
Last price : 3,240
Target price : 3,300 – 3,460
Entry price : 3,100 – 3,250
Stop Loss : 3,010
Strategi:
SILO, breakout Resistance 3,180, berpeluang mencoba Resistance 3,300 dan next Resistance 3,460. Namun, bila SILO breakdown Resistance 3,180, berkemungkinan menguji Support 3,100 dan next Support EMA50 (3,040). Baiknya batasi resiko bila SILO melemah di bawah Support EMA50 (3,040). Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.
Daily | Sim Call
JPFA: SPECULATIVE BUY
Last price : 1,940
Target price : 1,980 – 2,030
Entry price : 1,870 – 1,950
Stop Loss : 1,810
Strategi:
JPFA, breakout Resistance 1,925, berpeluang mencoba Resistance 1,980 dan next Resistance 2,030. Namun, bila JPFA breakdown Resistance 1,925, berkemungkinan menguji Support EMA20 (1,870) dan next Support 1,835. Baiknya batasi resiko bila JPFA melemah di bawah Support 1,835. Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.
Weekly | Sim Call
SRTG: HOLD
Last price : 2,090
Target price : 2,130 – 2,210
Entry price : 2,030 (23 Des)
Stop Loss : 1,950
Strategi:
SRTG, bertahan diatas Support 2,050, berpeluang mencoba Resistance (2,130) dan next Resistance EMA100 (2,200). Namun, bila SRTG breakdown Support 2,050, berkemungkinan menguji Support 2,030 dan next Support 1,995. Batasi resiko bila SRTG bergerak melemah dibawah Support 1,995. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Oversold.
Weekly | Sim Call
ESSA: HOLD
Last price : 810
Target price : 870 – 910
Entry price : 795 (2 Des)
Stop Loss : 740
Strategi:
ESSA, breakdown EMA20 (815) berpeluang menguji Support 795 dan next Support 770. Namun, bila ESSA bertahan diatas EMA20 (815), berkemungkinan mencoba Resistance EMA50 (840) dan next Resistance 870. Batasi risiko bila ESSA bergerak melemah dibawah Support 750. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Reversal.
Weekly | Sim Call
ICBP: HOLD
Last price : 11,375
Target price : 12,350 – 12,875
Entry price : 11,650 (20 Nov)
Stop Loss : 10,675
Strategi:
ICBP, breakdown EMA200 (11,450), berkemungkinan menguji Support 11,325 dan next Support 11,125. Namun, bila ICBP breakout EMA200 (11,450), berpeluang mencoba Resistance EMA20 (11,600) dan next Resistance EMA100 (11,775). Batasi resiko bila ICBP bergerak melemah dibawah Support 10,775. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Downtrend.
Sinarmas’s research reports are available on our mobile apps ‘SimInvest’, the research contents are also distributed by e-mail and our official website https://www.sinarmassekuritas.co.id/riset. If any data discrepancies in this report could be the result of different on the research methodology used by Sinarmas Research Team and/or adjustments etc. The Price Information, unless otherwise stated, the price information reflects the closing price of the previous trading day.
‘This document is intended for information purposes only’. For further information please contact our number +62 21 392 5550 or fax +62 21 392 2320.
© Sinarmas Sekuritas