Market
Indonesia | IHSG
IHSG tidak ada perdagangan pada Senin (16/9) karena adanya libur nasional memperingati Maulid Nabi.
Pada perdagangan Jumat (13/09), IHSG ditutup menguat 0.18% ke level 7,812 didorong oleh menguatnya saham BBRI, TLKM, dan DCII.
Sementara itu, dari indeks sektoral, enam sektor menguat dipimpin oleh sektor teknologi naik paling tinggi 4.46%, sementara sektor energi melemah 0.65% ditandai adanya aksi profit taking.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.12 juta kali transaksi dengan nilai transaksi sebesar Rp27.54 triliun. Sebanyak 244 saham naik, 328 saham menurun, dan 225 tidak bergerak nilainya.
Kawasan Asia
Bursa Asia mayoritas di tutup di zona hijau pada perdagangan Senin. Hang Seng naik 0.26% dipimpin oleh menguatnya saham di sektor teknologi dan konsumen. Dari Singapura, STI naik 0.22%, sementara bursa saham Australia juga ditutup di zona hijau, menguat 0.33%.
Adapun, bursa Shanghai tidak ada perdagangan karena adanya libur nasional Festival Mid-Autumn dan Nikkei juga libur karena memperingati Hari Penghormatan Manula.
Kawasan Amerika Serikat
Bursa Wall Street ditutup beragam pada perdagangan Senin. Dow Jones ditutup di zona hijau, naik 0.55%, diikuti oleh S&P500 yang naik 0.13%, sementara Nasdaq turun 0.52%. Sektor energi dan keuangan mengalami penguatan, sementara sektor teknologi melemah karena adanya aksi profit taking.
Pelaku pasar akan fokus pada pertemuan kebijakan The Fed pada Rabu, di mana para pelaku pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga pada bulan ini nampaknya akan terjadi.
Net Foreign Flow (13 September 2024)
Movers
Sektor Rotasi (Weekly)
Makro dan Industri
Faktor Domestik:
- Pilkada serentak diperkirakan tidak berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi.
- Pemerintah berencana membatasi penjualan bahan bakar minyak (BBM) subsidi, yakni BBM jenis Pertalite dan Biosolar mulai 1 Oktober 2024. Berisiko mengerek inflasi.
Faktor Global:
- The Fed akan melakukan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 18 September 2024.
- Pemerintah baru Thailand meminta bank sentral pangkas suku bunga untuk membantu ekonomi
Komoditas
- Minyak mentah berjangka WTI naik ke atas USD70 per barel pada hari Senin, didorong oleh gangguan yang sedang berlangsung pada infrastruktur minyak Teluk AS dan ekspektasi penurunan suku bunga AS.
Berita Emiten
- JSMR dan ADHI membentuk perusahaan patungan bernama PT Bogor Serpong Infra Selaras. Perusahaan gabungan itu ditujukan untuk pembangunan jalan tol.
- WIKA dan PTPP akan membangun Rumah Sakit Gedung Harapan Kita – Tokushukai dengan nilai Rp836 miliar milik Kementerian Kesehatan.
- GGRM menghadapi tantangan besar di tengah kenaikan cukai rokok dan melemahnya daya beli masyarakat
Rekap Saham
13 September 2024
Daily
- 🟢 ELSA CUT PROFIT, Entry 474 (13September), tertinggi 486, TP (494-510). Closing price 480 Profit 1.26% 🚀
- 🟢 BBCA CUT PROFIT, Entry 10,325 (13September), tertinggi 10,425, TP (10,800-11,025). Closing price 10,425 Profit 0.96% 🚀
Weekly
- 🟢 TPIA HOLD, Entry 8,950 (11September), tertinggi 9,250 TP (9,550-9,975), Closing price 9,000 Floating Profit 0.55% 🚀
- 🟡 GJTL BUY ON WEAKNESS, Entry 1,230-1,275, tertinggi 1,305, TP (1,330-1,360), Closing 1,285
- 🟢 CTRA HOLD, Entry 1,305 (13September), tertinggi 1,350, TP (1,385-1,435), Closing price 1,310 Floating Profit 0.38% 🚀
Daily | Sim Call
MARK: SPECULATIVE BUY
Last price : 930
Target price : 965 – 985
Entry price : 910 – 935
Stop Loss : 880
Strategi:
MARK, menguji EMA20 (930), berpeluang mencoba Resistance 965 dan next Resistance 985. Namun, bila MARK breakdown EMA20 (930), berkemungkinan menguji Support 910 dan next Support 890. Baiknya batasi resiko bila MARK melemah di bawah Support 880. Stoc osc mengindikasikan pola Sideways.
Daily | Sim Call
SILO: SPECULATIVE BUY
Last price : 2,950
Target price : 3,050 – 3,160
Entry price : 2,870 – 2,960
Stop Loss : 2,800
Strategi:
SILO, breakout EMA20 (2,920), berpeluang mencoba Resistance 3,050 dan next Resistance 3,160. Namun, bila SILO breakdown EMA20 (2,920), berkemungkinan menguji Support 2,870 dan next Support 2,830. Baiknya batasi resiko bila SILO melemah di bawah Support 2,830. Stoc osc mengindikasikan Uptrend.
Weekly | Sim Call
TPIA: HOLD
Last price : 9,000
Target price : 9,550 – 9,975
Entry price : 8,950 (11 September)
Stop Loss : 8,650
Strategi:
TPIA, menguji Support 9,000, berkemungkinan menguji Support 8,900 dan next Support 8,700. Namun, bila TPIA breakout Support 9,000, berpeluang mencoba Resistance 9,550 dan next Resistance 9,975. Batasi resiko bila TPIA bergerak melemah dibawah Support 8,700. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Downtrend.
Weekly | Sim Call
GJTL: BUY ON WEAKNESS
Last price : 1,285
Target price : 1,330 – 1,360
Entry price : 1,230 – 1,275
Stop Loss : 1,200
Strategi:
GJTL, menguji Support 1,280, berkemungkinan menguji Support 1,275 dan next Support 1,230. Namun, bila GJTL breakout Support 1,280, berpeluang mencoba Resistance 1,330 dan next Resistance 1,360. Batasi risiko bila GJTL bergerak melemah dibawah Support 1,230. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Downtrend.
Weekly | Sim Call
CTRA: HOLD
Last price : 1,310
Target price : 1,385 – 1,435
Entry price : 1,305 (13 September)
Stop Loss : 1,255
Strategi:
CTRA, breakdown EMA20 (1,320), berkemungkinan menguji Support 1,340 dan next Support 1,300. Namun, bila CTRA breakout EMA20 (1,320), berpeluang mencoba Resistance 1,385 dan next Resistance 1,435. Batasi resiko bila CTRA bergerak melemah dibawah Support 1,300. Indikator Stoc osc mengindikasikan Downtrend.
Sinarmas’s research reports are available on our mobile apps ‘SimInvest’, the research contents are also distributed by e-mail and our official website https://www.sinarmassekuritas.co.id/riset. If any data discrepancies in this report could be the result of different on the research methodology used by Sinarmas Research Team and/or adjustments etc. The Price Information, unless otherwise stated, the price information reflects the closing price of the previous trading day.
‘This document is intended for information purposes only’. For further information please contact our number +62 21 392 5550 or fax +62 21 392 2320.
© Sinarmas Sekuritas