Market
Indonesia | IHSG
IHSG Lanjut Menguat
IHSG ditutup naik sebesar 1.15% ke level 6,442 pada Selasa (15/04). IHSG konsisten bergerak di zona hijau hingga penutupan sesi 2. Nilai transaksi mencapai Rp13.66 triliun, lebih kecil dari hari Senin (14/04) sebesar Rp13.92 triliun. Adapun, 335 saham naik, 249 saham turun, dan 219 saham stagnan.
Sektor pendorong IHSG diantaranya:
- Energy 2.36%
- Infrastructure 1.68%
- Basic Industry 1.12%
Kawasan Asia
Bursa saham Asia kembali ditutup menguat pada perdagangan Selasa. Nikkei naik 0.84%. Pelaku pasar di Jepang saat ini fokus pada negosiasi perdagangan AS-Jepang, yang diharapkan dapat memberikan arahan lebih lanjut untuk pasar.
Hang Seng naik 0.23% dan Shanghai naik 0.15%. Pelaku pasar cukup berhati-hati mengenai berita Departemen Perdagangan AS yang telah meluncurkan investigasi keamanan nasional terhadap impor semikonduktor dan farmasi.
Kawasan Amerika Serikat
Indeks saham Wall Street ditutup terkoreksi pada perdagangan Selasa. Dow Jones turun 0.38%, S&P 500 turun 0.17%, dan Nasdaq turun 0.05%.
Departemen Perdagangan AS melakukan penyelidikan terhadap impor semikonduktor dan farmasi, yang menandakan adanya kemungkinan tarif baru. Adapun, para pelaku pasar global khawatir ketidakpastian tarif yang sedang berlangsung akan menyebabkan belanja konsumen AS terpukul akibat tekanan harga yang lebih tinggi.
Net Foreign Flow (15 April 2025)

Movers

Sektor Rotasi (Weekly)

Makro dan Industri
Faktor Domestik:
- Indeks Kepercayaan konsumen Indonesia turun ke 121.1 pada Maret 2025 dari Februari 126.4, akibat daya beli melemah dan kelas menengah menyusut.
- Rupiah Spot ditutup melemah 0.24% pada perdagangan Selasa (15/04) ke level Rp16,827.
Faktor Global:
- Inflasi tahunan Kanada turun ke 2.3% di Maret 2025 dari Februari 2.6% 2025, lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 2.6%.
- Mantan pejabat BOJ menilai kenaikan suku bunga bisa ditunda karena ketidakpastian tarif AS berisiko melemahkan ekonomi Jepang.
Komoditas
-
Harga CPO turun 3% ke level MYR4,044/ton di tengah meningkatnya kekhawatiran ketidakpastian ekonomi global. Malaysia diberitakan sedang berusaha untuk memperluas ekspor ke Afrika Selatan dan Timur Tengah sebagai respon terhadap kekhawatiran tarif AS.

Berita Emiten
- 🟢 STTP mencatatkan laba bersih pada 2024 naik 43.95% atau sebesar Rp1.31 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp917.68 miliar.
- 🔴 COAL mencatatkan laba bersih pada 2024 turun 13.9% atau sebesar Rp33.15 miliar dari tahun sebelumnya Rp38.29 miliar.
- 🟢 ROTI akan membagikan dividen tahun buku 2024 senilai Rp79.44/lembar dengan cum date hari ini 16 April 2025.
Rekap Saham
15 April 2025
Daily
- 🟢 ANTM CUT PROFIT, Entry 1,820 (15April), tertinggi 1,960, TP (1,880 – 1,935). Closing price 1,860 Profit 2.19%🚀🚀
- 🟢 JPFA CUT PROFIT, Entry 1,975 (15April), tertinggi 2,080, TP (2,110 – 2,170). Closing price 2,000 Profit 1.26%🚀
Weekly
- 🟢 TAPG TAKE PROFIT, Entry 835 (11April), tertinggi 935, TP (880 – 920), Closing price 900 Profit 11.9% 🚀🚀🚀🚀🚀
- 🟢 LSIP HOLD, Entry 1,105 (15April), tertinggi 1,135, TP (1,165 – 1,200), Closing price 1,120 Floating Profit 1.35% 🚀
- 🟢 SCMA HOLD, Entry 188 (15April), tertinggi 195, TP (196- 214), Closing price 189 Floating Profit 0.53% 🚀
Daily | Sim Call
SSMS: SPECULATIVE BUY

Last price : 1,710
Target price : 1,760 – 1,810
Entry price : 1,650 – 1,715
Stop Loss : 1,580
Strategi:
SSMS, breakout Resistance 1,690, berpeluang mencoba Resistance 1,760 dan next Resistance 1,810. Namun, bila SSMS breakdown Resistance 1,690, berkemungkinan menguji Support 1,650 dan next Support 1,600. Baiknya batasi resiko bila SSMS melemah di bawah Support 1,600. Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.
Daily | Sim Call
SMIL: SPECULATIVE BUY

Last price : 470
Target price : 484 – 500
Entry price : 454 – 472
Stop Loss : 440
Strategi:
SMIL, breakout Resistance 460, berpeluang mencoba Resistance 484 dan next Resistance 500. Namun, bila SMIL breakdown Resistance 460, berkemungkinan menguji Support 454 dan next Support 446. Baiknya batasi resiko bila SMIL melemah di bawah Support 446. Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.
Weekly | Sim Call
DSSA : SPECULATIVE BUY

Last price : 42,950
Target price : 44,150 – 45,900
Entry price : 41,600 – 43,000
Stop Loss : 40,700
Strategi:
DSSA, bertahan diatas Support 42,600, berpeluang mencoba Resistance 44,150 dan next Resistance 45,900. Namun, bila DSSA breakdown Support 42,600, berpeluang menguji Support 41,600 dan next Support 41,000. Batasi resiko bila DSSA bergerak melemah dibawah Support 41,000. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Downtrend.
Weekly | Sim Call
LSIP: HOLD

Last price : 1,120
Target price : 1,165 – 1,200
Entry price : 1,105 (15April)
Stop Loss : 970
Strategi:
LSIP, gagal breakout Resistance 1,130, berpeluang menguji Support 1,105 dan next Support 1,075. Namun, bila LSIP breakout Resistance 1,130, berpeluang mencoba Resistance 1,165 dan next Resistance 1,200. Batasi risiko bila LSIP bergerak melemah dibawah Support 990. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.
Weekly | Sim Call
SCMA: HOLD

Last price : 189
Target price : 196 – 214
Entry price : 188 (15April)
Stop Loss : 172
Strategi:
SCMA, bertahan diatas Support 186, berpeluang mencoba Resistance 196 dan next Resistance 204. Namun, bila SCMA breakdown Support 186, berpeluang menguji Support 180 dan next Support 175. Batasi resiko bila SCMA bergerak melemah dibawah Support 175. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Reversal.
Sinarmas’s research reports are available on our mobile apps ‘SimInvest’, the research contents are also distributed by e-mail and our official website https://www.sinarmassekuritas.co.id/riset. If any data discrepancies in this report could be the result of different on the research methodology used by Sinarmas Research Team and/or adjustments etc. The Price Information, unless otherwise stated, the price information reflects the closing price of the previous trading day.
‘This document is intended for information purposes only’. For further information please contact our number +62 21 392 5550 or fax +62 21 392 2320.
© Sinarmas Sekuritas