Market
Indonesia | IHSG
IHSG Menguat di Akhir Pekan
IHSG ditutup menguat 0.46% ke level 8,660 perdagangan Jumat (12/12). Indeks sempat sentuh di zona merah namun berhasil menguat hingga akhir sesi perdagangan di zona hijau. Penguatan IHSG didorong oleh saham BRMS, AMMN, dan ASII.
Value transaksi tercatat dengan nilai transaksi sebesar Rp29.98 triliun, lebih rendah dibandingkan hari sebelumnya sebesar Rp34.32 triliun. Sebanyak 275 saham menguat, 377 saham melemah, dan 148 saham stagnan.
Kawasan Asia
Bursa Saham Regional ditutup menguat pada akhir pekan. Hang Seng naik 1.75%, Nikkei naik 1.37%, dan Shanghai naik 0.41%.
Dari Jepang, pelaku pasar masih memantau dengan ketat menjelang pertemuan kebijakan Bank Sentral Jepang pekan depan mengenai arah kebijakan suku bunganya. Sementara itu, sentimen dari China pelaku pasar mencerna hasil pertemuan Konferensi Kerja Ekonomi Pusat yang menyatakan bahwa China berjanji akan menerapkan kebijakan makro yang lebih proaktif dan terkoordinasi.
Kawasan Amerika Serikat
Bursa Wall Street ditutup di zona merah pada perdagangan akhir pekan. Nasdaq memimpin pelemahan sebesar 1.69%, diikuti oleh S&P 500 dan Dow Jones masing-masing turun sebesar 1.07% dan 0.51% dibebani oleh melemahnya saham-saham di sektor teknologi.
Perdagangan pekan lalu mayoritas digerakkan oleh sentimen pemangkasan suku bunga The Fed di bulan Desember 2025 yang sesuai dengan perkiraan pasar. Adapun, proyeksi data ekonomi untuk tahun 2026 mayoritas The Fed cukup optimis.
Net Foreign Flow (12 Desember 2025)
Movers
Sektor Rotasi (Weekly)
Makro dan Industri
Faktor Domestik:
- Airlangga Hartarto akan ke AS pekan depan untuk melanjutkan dan memfinalisasi negosiasi tarif perdagangan resiprokal yang ditarget selesai akhir tahun ini.
- Volume penjualan semen seindustri turun 1% YoY dan 3% MoM pada November 2025, secara kumulatif 11M25 masih terkontraksi 3% YoY.
Faktor Global:
- Defisit neraca dagang Inggris melebar menjadi £4.82 miliar pada Oktober 2025, di mana ekspor turun 0.3% sementara impor naik 6.8%.
- Inflasi di India meningkat menjadi 0.71% yoy pada November, sesuai dengan perkiraan pasar.
Komoditas
-
Harga CPO turun 1.13% menjadi MYR4,018/ton pada Jumat dibebani oleh meningkatnya pasokan di tengah penurunan permintaan.
Berita Emiten
- 🟢GMFI akan melakukan rights issue dengan menerbitkan hingga sekitar 90 miliar saham baru pada harga pelaksanaan Rp69 per saham.
- 🟢KKGI menyetujui pembagian dividen final tahun buku 2024 sebesar sekitar Rp82.8 miliar atau Rp17 per saham dengan cumdate 22 Desember 2025.
- 🟢AMAR mengumumkan pembagian dividen interim sebesar Rp27.74 miliar atau Rp1.54 per saham.
Rekap Saham
12 Desember 2025
Daily
- 🟢 DEWA TAKE PROFIT, Entry 560 (12 Desember), tertinggi 645. TP (565 – 580). Closing price 605. Profit 8% 🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀
- 🟢 PTRO CUT PROFIT, Entry 10,800 (12 Desember), tertinggi 11,250, TP (11,300 – 11,650). Closing price 10,950. Profit 1.4%🚀🚀
Weekly
- 🟡 BUKA HOLD, Entry 163 (17 October), tertinggi 166, TP (178 – 189). Closing price 163. Draw
- 🔴 UNTR HOLD, Entry 29,300 (10 Desember), tertinggi 29,750, TP (30,400-31,700), Closing price 28,875. Floating Loss 1.45%
- 🔴 TLKM HOLD, Entry 3,560 (02 Desember), tertinggi 3,630, TP (3,720 – 3,850), Closing Price 3,550. Floating Loss 0.28%
Daily | Sim Call
TINS: SPECULATIVE BUY
Last price : 3,400
Target price : 3,490 – 3,580
Entry price : 3,320 – 3,420
Stop Loss : 3,160
Strategi:
TINS, breakout Resistance 3,370, berpeluang mencoba Resistance 3,490 dan next Resistance 3,580. Namun, bila TINS breakdown Resistance 3,370, berkemungkinan menguji Support 3,320 dan next Support 3,220. Baiknya batasi risiko bila TINS bergerak melemah di bawah Support 3,200. Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.
Daily | Sim Call
BRMS: SPECULATIVE BUY
Last price : 1,230
Target price : 1,280 – 1,350
Entry price : 1,160 – 1,240
Stop Loss : 1,090
Strategi:
BRMS, breakout Resistance 1,190 berpeluang mencoba Resistance 1,280 dan next Resistance 1,350. Namun, bila BRMS breakdown Resistance 1,190, berkemungkinan menguji Support 1,160 dan next Support 1,110. Baiknya batasi risiko bila BRMS melemah di bawah Support 1,110. Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.
Weekly | Sim Call
BUKA: HOLD
Last price : 163
Target price : 178 – 189
Entry price : 163 (17October)
Stop Loss : 147
Strategi:
BUKA, bertahan diatas EMA100 (163), berpeluang mencoba Resistance 167 dan next Resistance 171. Namun, bila BUKA breakdown EMA100 (163), berpeluang menguji Support 161 dan next Support 156. Batasi resiko bila BUKA bergerak melemah dibawah Support 150. Indikator. Stoc osc mengindikasikan pola Downtrend.
Weekly | Sim Call
UNTR: HOLD
Last price : 28,875
Target price : 30,400 – 31,700
Entry price : 29,300 (10 Desember)
Stop Loss : 27,300
Strategi:
UNTR, breakdown Support 28,950, berpeluang menguji Support 28,475 dan next Support 27,925. Namun, bila UNTR bertahan diatas Support 28,950, berpeluang mencoba Resistance 29,300 dan next Resistance 29,800. Batasi risiko bila UNTR bergerak melemah dibawah Support 27,675. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Downtrend.
Weekly | Sim Call
TLKM: HOLD
Last price : 3,550
Target price : 3,720 – 3,850
Entry price : 3,560 (02Desember)
Stop Loss : 3,450
Strategi:
TLKM, breakdown EMA20 (3,570), berpeluang menguji Support 3,520 dan next Support 3,460. Namun, bila TLKM bertahan diatas EMA20 (3,570), berpeluang mencoba Resistance 3,650 dan next Resistance 3,720. Batasi resiko bila TLKM bergerak melemah dibawah Support 3,500. Indikator. Stoc osc mengindikasikan pola Downtrend.
Sinarmas’s research reports are available on our mobile apps ‘SimInvest’, the research contents are also distributed by e-mail and our official website https://www.sinarmassekuritas.co.id/riset. If any data discrepancies in this report could be the result of different on the research methodology used by Sinarmas Research Team and/or adjustments etc. The Price Information, unless otherwise stated, the price information reflects the closing price of the previous trading day.
‘This document is intended for information purposes only’. For further information please contact our number +62 21 392 5550 or fax +62 21 392 2320.
© Sinarmas Sekuritas