Market
Indonesia | IHSG
Menguat Kembali, IHSG Naik 0.76% ke Level 7,321
Setelah mengalami pelemahan pada perdagangan sebelumnya, IHSG berhasil menguat 0.76% dan ditutup di level 7,321. Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG konsisten berada di zona hijau dengan total transaksi mencapai Rp12.8 triliun. Sebanyak 300 saham naik, 276 saham turun, dan 215 saham stagnan.
🚀 Sektor Pendorong Penguatan:
- Energi: +2.83%
- Teknologi: +2.60%
- Properti: +1.91%
📈 Faktor Pendorong: Penguatan IHSG kemarin didukung oleh sentimen positif dari pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan para pemimpin di China dan Amerika Serikat, yang meningkatkan kepercayaan investor terhadap stabilitas hubungan internasional dan potensi kerja sama ekonomi yang lebih kuat.
Kawasan Asia
Bursa Regional mayoritas melemah pada perdagangan Selasa. Hang Seng anjlok 2.84% dibebani oleh melemahnya saham-saham bigcaps. Shanghai turun 1.39% setelah rilisnya data dari bank-bank China yang memberikan pinjaman baru sebesar 500 miliar yuan untuk bulan Oktober, turun tajam dari bulan September dan berada di bawah perkiraan sebesar 700 miliar yuan.
Dari Jepang, Nikkei turun 0.40% dibebani oleh melemahnya saham teknologi. Penurunan ini terjadi meskipun ada komentar dari Menteri Perindustrian Jepang Yoji Muto, yang menegaskan bahwa pemerintah tidak akan menaikkan pajak untuk mendanai rencana stimulus 10 triliun yen untuk pembuat chip AI.
Kawasan Amerika Serikat
Bursa Wall Street menghentikan relinya pada perdagangan Selasa, kompak ditutup melemah akibat adanya aksi profit taking.
Dow Jones memimpin pelemahan sekitar 0.86%, diikuti oleh S&P 500 dan Nasdaq yang masing-masing melemah 0.29% dan 0.09%. Pelemahan ini dibebani oleh turunnya saham-saham di sektor material, real estate dan utilitas.
Imbal hasil obligasi AS naik ke level 4.44% pada perdagangan Selasa di tengah para pelaku pasar yang cukup berhati-hati menjelang rilisnya data inflasi indeks harga konsumen pada hari ini.
Net Foreign Flow (12 November 2024)
Movers
Sektor Rotasi (Weekly)
Makro dan Industri
Faktor Domestik:
- Bappenas memperkirakan terdapat 14 indikator atau target pembangunan tahun 2024 yang tidak tercapai.
- Pemerintah berencana untuk mengkaji ulang kebijakan bea masuk 0 persen untuk produk susu impor.
Faktor Global:
- Ekspektasi inflasi konsumen AS untuk tahun depan turun tipis menjadi 2.9% pada Oktober 2024, terendah sejak Oktober 2020.
- China berencana memangkas pajak pembelian rumah, hal ini merupakan strategi pemerintah menghidupkan kembali pasar perumahan yang sedang lesu.
Komoditas
- Harga Aluminium turun ke level USD2,565 pada perdagangan Selasa. Sentimen datang dari China mengenai Pemerintah China mengumumkan paket stimulus sebesar USD1.4 triliun bagi pemerintah daerahnya untuk menukar utang dan membantu akses ke pembiayaan yang lebih baik. Namun pelaku pasar masih cenderung pesimis akibat Pemerintah China yang masih menahan diri untuk memberikan stimulus lebih lanjut dalam rangka mendorong konsumsi.
Berita Emiten
- BBCA akan membagikan dividen interim tahun buku 2024 sebesar Rp6.1 triliun atau sebesar Rp50 per lembar saham
- ITMG mencetak laba bersih sebesar USD272.8 juta per kuartal III-2024, turun 32.7% yoy pada posisi yang sama tahun lalu sebesar USD405.5 juta.
- NAIK akan melakukan pencatatan atau listing perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 13 November 2024.
Rekap Saham
12 November 2024
Daily
- 🟢 PNLF CUT PROFIT, Entry 494 (12November), tertinggi 515, TP (530 – 555). Closing price 498 Profit 0.81% 🚀
- 🟢 BRMS CUT PROFIT, Entry 478 (12November), tertinggi 498, TP (515 – 530). Closing price 470 Profit 4.18% 🚀🚀
Weekly
- 🟢 PTBA HOLD, Entry 2,840 (06November), tertinggi 2,890, TP (3,000-3,070), Closing price 2,870 Floating Profit 1.76% 🚀
- 🔴 TINS HOLD, Entry 1,405 (11November), tertinggi 1,445, TP (1,510-1,575), Closing price 1,345 Floating Profit 4.27%
- 🟢 PANI HOLD, Entry 15,625 (11November), tertinggi 16,650, TP (17,700-18,800), Closing price 16,525 Profit 5.76% 🚀🚀🚀
Daily | Sim Call
SSMS: SPECULATIVE BUY
Last price : 1,130
Target price : 1,165 – 1,195
Entry price : 1,060 – 1,135
Stop Loss : 1,000
Strategi:
SSMS, breakout EMA50 (1,120), berpeluang mencoba Resistance 1,165 dan next Resistance 1,195. Namun, bila SSMS breakdown EMA50 (1,120), berkemungkinan menguji Support 1,060 dan next Support 1,020. Baiknya batasi resiko bila SSMS melemah di bawah Support 1,020. Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.
Daily | Sim Call
ESSA: SPECULATIVE BUY
Last price : 870
Target price : 900 – 920
Entry price : 815 – 875
Stop Loss : 770
Strategi:
ESSA, breakout EMA100 (860), berpeluang mencoba Resistance 900 dan next Resistance 920. Namun, bila ESSA breakdown EMA100 (860), berkemungkinan menguji Support 815 dan next Support 800. Baiknya batasi resiko bila ESSA melemah di bawah Support 800. Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.
Weekly | Sim Call
PTBA: HOLD
Last price : 2,870
Target price : 3,000 – 3,070
Entry price : 2,840 (6 Nov)
Stop Loss : 2,670
Strategi:
PTBA, breakout Resistance 2,860, berpeluang mencoba Resistance 3,000 dan next Resistance 3,070. Namun, bila PTBA breakdown Resistance 2,860, berkemungkinan menguji Support 2,730 dan next Support 2,700. Batasi resiko bila PTBA bergerak melemah dibawah Support 2,700. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.
Weekly | Sim Call
TINS: HOLD
Last price : 1,345
Target price : 1,510 – 1,575
Entry price : 1,405 (11 Nov)
Stop Loss : 1,280
Strategi:
TINS, breakdown EMA20 (1,360), berkemungkinan menguji Support 1,350 dan next Support 1,320. Namun, bila TINS breakout EMA20 (1,360), berpeluang mencoba Resistance 1,510 dan next Resistance 1,575. Batasi risiko bila TINS bergerak melemah dibawah Support 1,320. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Downtrend.
Weekly | Sim Call
PANI: HOLD
Last price : 16,525
Target price : 17,700 – 18,800
Entry price : 15,625 (11 Nov)
Stop Loss : 14,200
Strategi:
PANI, bertahan pada Support 15,725, berpeluang mencoba Resistance 17,700 dan next Resistance 18,800. Namun, bila PANI breakdown Support 15,725, berkemungkinan menguji Support 15,500 dan next Support 15,100. Batasi resiko bila PANI bergerak melemah dibawah Support 15,100. Indikator Stoc osc mengindikasikan Pola Reversal.
Sinarmas’s research reports are available on our mobile apps ‘SimInvest’, the research contents are also distributed by e-mail and our official website https://www.sinarmassekuritas.co.id/riset. If any data discrepancies in this report could be the result of different on the research methodology used by Sinarmas Research Team and/or adjustments etc. The Price Information, unless otherwise stated, the price information reflects the closing price of the previous trading day.
‘This document is intended for information purposes only’. For further information please contact our number +62 21 392 5550 or fax +62 21 392 2320.
© Sinarmas Sekuritas