Market
Indonesia | IHSG
IHSG Kembali Koreksi
IHSG ditutup melemah 0.87% ke level 7,484 pada perdagangan Kamis (31/07). Indeks sempat mencapai titik tertinggi di 7,567 sebelum bergerak turun secara konsisten hingga menyentuh level terendah 7,476.
Tekanan jual terlihat dominan dengan 412 saham melemah, hanya 228 saham menguat, dan 164 stagnan. Aktivitas transaksi tercatat cukup tinggi, dengan nilai transaksi sebesar Rp18.29 triliun, lebih besar dibandingkan hari sebelumnya Rp15.17 triliun
Kawasan Asia
Pasar saham Asia ditutup beragam pada perdagangan Kamis. Nikkei naik 1.02% setelah Bank Sentral Jepang memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan.
Hang Seng naik 1.60% sementara Shanghai turun 1.18%. Indeks Manufaktur PMI China mengalami kontraksi lebih tajam dari perkiraan pada Juli, mencerminkan momentum ekonomi yang lesu dan ketegangan perdagangan yang terus berlanjut dengan AS
Kawasan Amerika Serikat
Bursa Wall Street kompak ditutup melemah pada perdagangan Kamis. Dow Jones memimpin penurunan sebesar 0.74%, diikuti oleh S&P 500 dan Nasdaq masing-masing turun 0.37% dan 0.03%.
Trump mengumumkan akan memberlakukan tarif 15% untuk impor dari Korea Selatan, di mana Korea Selatan juga akan menginvestasikan USD350 miliar di AS dan membeli produk energi senilai USD100 miliar.
Net Foreign Flow (31 Juli 2025)

Movers

Sektor Rotasi (Weekly)

Makro dan Industri
Faktor Domestik:
- Investor menantikan data Inflasi tahunan yang diproyeksi akan mengalami kenaikan dikisaran 2.2% dari sebelumnya yang sebesar 1.87%
- Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Juli 2025 naik 1.05 poin, menjadi 52.89 poin dari sebelumnya 51.84 poin
Faktor Global:
- Inflasi PCE, indikator yang dipantau The Fed, naik 0.3% secara MoM di bulan Juni (vs. Mei 0.2%), sejalan dengan perkiraan pasar.
- Bank of Japan mempertahankan suku bunga pada 0.5% pada pertemuan bulan Juli, mencerminkan pendekatan bank sentral yang berhati-hati terhadap normalisasi kebijakan.
Komoditas
-
Harga tembaga kembali turun 4% ke level USD4.4 per pound pada Kamis, dibebani oleh Trump yang mengecualikan tembaga olahan dari paket tarif yang akan berlaku pada hari ini. Adapun, tarif tersebut hanya akan berlaku untuk impor produk tembaga setengah jadi dalam bentuk kabel dan pipa.

Berita Emiten
- 🔴GGRM per Semeseter 1-2025, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk anjlok hingga 87.3%, dari Rp925.51 miliar menjadi hanya Rp117.16 miliar.
- 🟠TOWR membukukan laba bersih sebesar Rp1.65 triliun atau tumbuh 3.1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1.60 triliun.
- 🔴PTBA laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 59%, dari Rp2.03 triliun menjadi hanya Rp833.04 miliar.
Rekap Saham
31 Juli 2025
Daily
- 🟢 ESSA CUT PROFIT, Entry 615 (31 Juli), tertinggi 640 TP (660 – 685). Closing price 630. Profit 2,44% 🚀🚀
- 🟢 INET TAKE PROFIT, Entry 324 (31 Juli), tertinggi 334 TP (332 – 344). Closing price 308. Profit 3,09% 🚀🚀🚀
Weekly
- 🟢 ERAL HOLD, Entry 352 (15 Juli), tertinggi 368, TP ( 392 – 410), Closing price 354. Floating Profit 0,57% 🚀
- 🟢 TINS HOLD, Entry 980 (25Juni), tertinggi 1,040, TP (1,065 – 1,100), Closing price 1,010, Floating Profit 3,06% 🚀🚀
- 🔴 ANTM REDUCE, Entry 2,900 (25Juni), tertinggi 2,970, SL (2,860), Closing Price 2,850. Loss 1,72%
Daily | Sim Call
INDF: SPECULATIVE BUY
Last price : 8,525
Target price : 8,750 – 9,000
Entry price : 8,225 – 8,550
Stop Loss : 7,900
Strategi:
INDF, breakout Resistance 8,475, berpeluang mencoba Resistance 8,750 dan next Resistance 9,000. Namun, bila INDF breakdown Resistance 8,475, berkemungkinan menguji Support 8,225 dan next Support 8,000. Baiknya batasi risiko bila INDF bergerak melemah di bawah Support 8,000. Stoc osc mengindikasikan pola Downtrend.
Daily | Sim Call
EXCL: SPECULATIVE BUY
Last price : 2,520
Target price : 2,590 – 2,660
Entry price : 2,430 – 2,530
Stop Loss : 2,340
Strategi:
EXCL, bertahan pada Support 2,510, berpeluang mencoba Resistance 2,590 dan next Resistance 2,660. Namun, bila EXCL breakdown Support 2,510, berkemungkinan menguji Support 2,430 dan next Support 2,370. Baiknya batasi risiko bila EXCL melemah di bawah Support2,370. Stoc osc mengindikasikan pola Downtrend.
Weekly | Sim Call
ERAL: HOLD
Last price : 354
Target price : 392 – 410
Entry price : 352 (15Juli)
Stop Loss : 344
Strategi:
ERAL, bertahan pada Support 352, berpeluang menguji Support 350 dan next Support 344. Namun, bila ERAL breakout Support 352, berpeluang mencoba Resistance 380 dan next Resistance 392. Batasi resiko bila ERAL bergerak melemah dibawah Support 350 Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Downtrend.
Weekly | Sim Call
TINS: HOLD
Last price : 1,010
Target price : 1,065 – 1,100
Entry price : 980 (25Juni)
Stop Loss : 925
Strategi:
TINS, breakdown Support 1,025, berpeluang menguji Support 1,010 dan next Support 980. Namun, bila TINS breakout Support 1,025, berpeluang mencoba Resistance 1,065 dan next Resistance 1,100. Batasi risiko bila TINS bergerak melemah dibawah Support 955. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Downtrend.
Weekly | Sim Call
DSSA: SPECULATIVE BUY
Last price : 64,800
Target price : 68,100 – 71,000
Entry price : 62,300 – 64,825
Stop Loss : 59,900
Strategi:
DSSA, bertahan diatas Support 64,800, berpeluang mencoba Resistance 68,100 dan next Resistance 71,000. Namun, bila DSSA breakdown Support 64,800, berpeluang menguji Support 62,300 dan next Support 60,500. Batasi resiko bila DSSA bergerak melemah dibawah Support 60,500. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Downtrend.
Sinarmas’s research reports are available on our mobile apps ‘SimInvest’, the research contents are also distributed by e-mail and our official website https://www.sinarmassekuritas.co.id/riset. If any data discrepancies in this report could be the result of different on the research methodology used by Sinarmas Research Team and/or adjustments etc. The Price Information, unless otherwise stated, the price information reflects the closing price of the previous trading day.
‘This document is intended for information purposes only’. For further information please contact our number +62 21 392 5550 or fax +62 21 392 2320.
© Sinarmas Sekuritas