Minyak Turun Empat Hari Beruntun, Tanda Ekonomi Dunia Melemah

Minyak Turun Empat Hari Beruntun, Tanda Ekonomi Dunia Melemah

Harga minyak mentah dunia dibuka melemah pada pembukaan perdagangan Kamis (24/8/2023). Hal ini melanjutkan penurunan yang terjadi selama empat hari terakhir, seiring kekhawatiran atas pelemahan permintaan minyak masih menghantui.

Harga minyak mentah WTI di buka melemah 0,41% ke posisi US$78,57 per barel, begitu juga harga minyak mentah brent di buka turun 0,31% ke posisi US$82,95 per barel.

Pada perdagangan Rabu (23/8/2023), minyak WTI di tutup anjlok 1,82% ke posisi US$78,89 per barel, begitu juga dengan minyak brent terkoreksi 0,98% ke posisi US$83,21 per barel.

Harga minyak mentah dunia turun 1% pada perdagangan Rabu karena permasalahan permintaan yang berasal dari peningkatan stok bensin Amerika Serikat (AS) dan lemahnya data manufaktur secara global,

Stok bensin AS naik 1,5 juta barel pada pekan lalu, dibandingkan perkiraan analis yang memperkirakan penurunan sebanyak 888.000 barel.

Sementara itu, persediaan minyak mentah AS turun 6,1 juta barel dalam sepekan hingga 18 Agustus, menurut Badan Informasi Energi (EIA), dibantu oleh aktivitas pengilangan yang kuat dan tingkat ekspor yang tinggi. Para analis memperkirakan penurunan sebesar 2,8 juta barel.

Meskipun kilang-kilang terus beroperasi dengan kecepatan tinggi dan menghabiskan persediaan minyak, permintaan bahan bakar belum terlalu kuat karena kondisi ekonomi yang sulit.

Data manufaktur dari sejumlah survei indeks manajer pembelian (PMI) memberikan gambaran suram mengenai kesehatan perekonomian di seluruh dunia.

Jepang melaporkan penurunan aktivitas pabrik selama tiga bulan berturut-turut pada bulan Agustus. Aktivitas bisnis zona euro juga menurun lebih dari perkiraan, khususnya di Jerman. Perekonomian Inggris tampaknya akan menyusut pada kuartal ini, dan berada dalam bahaya jatuh ke dalam resesi.

Aktivitas bisnis AS mendekati titik stagnasi pada bulan Agustus, dengan pertumbuhan paling lemah sejak bulan Februari.

Pasar juga mencari petunjuk tentang prospek suku bunga ketika pejabat The Federal Reserve dan pembuat kebijakan dari Bank Sentral Eropa (ECB), Bank of England dan Bank of Japan menuju ke Jackson Hole, Wyoming pada Kamis hari ini.

Pembicaraan telah bergeser untuk mempertahankan suku bunga pada kondisi saat ini, namun lebih lama dari perkiraan sebelumnya.

Dari sisi pasokan, produksi minyak mentah Iran akan mencapai 3,4 juta barel per hari (bph) pada akhir September, ucap menteri perminyakan negara tersebut seperti dikutip oleh media pemerintah, meskipun sanksi AS masih berlaku.

Arab Saudi kemungkinan akan memperpanjang pengurangan minyak secara sukarela sebesar 1 juta barel per hari untuk bulan ketiga berturut-turut hingga bulan Oktober, perkiraan para analis, di tengah ketidakpastian mengenai pasokan dan ketika kerajaan tersebut menargetkan pengurangan persediaan global lebih lanjut.

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/market/20230824074000-17-465655/minyak-turun-empat-hari-beruntun-tanda-ekonomi-dunia-melemah