Setelah sempat anjloknya harga minyak dalam 4 hari berturut-turut, harga minyak mentah dunia dibuka menguat pada perdagangan hari Rabu (29/11/2023) setelah kejatuhan empat hari beruntun.
Mengutip dari CNBC harga minyak mentah WTI dibuka lebih tinggi 0,28% di posisi US$75,07 per barel, begitu juga dengan minyak mentah Brent dibuka terapresiasi 0,23% ke posisi US$80,16 per barel. Harga minyak pun juga berangsur menanjak menjelang pertemuan OPEC+ yang akan diadakan pada pekan ini.
Kenaikan harga minyak pada pekan ini didukung oleh ekspektasi bahwa Arab Saudi dan Rusia dapat melanjutkan pengurangan pasokan secara sukarela hingga awal 2024 dan OPEC+ mungkin mendiskusikan rencana untuk mengurangi produksi lebih lanjut.
Namun, harga telah jatuh pada pertengahan minggu setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, termasuk Rusia, atau sering disebut dengan OPEC+ ini menunda pertemuan tingkat menteri hingga 30 November untuk mengatasi perbedaan target produksi bagi produsen Afrika. Sejak saat itu OPEC yang dipimpin oleh pemimpin de facto Arab Saudi, semakin mendekati kompromi, menurut empat sumber OPEC+ kepada Reuters pada hari Jumat. OPEC+ sedang mempertimbangkan untuk memperdalam pengurangan produksi minyak meskipun pertemuan kebijakannya ditunda hingga Kamis ini.
Berbeda dengan Goldman Sachs, memperkirakan ekspor negara-negara OPEC telah menurun menjadi 1,3 juta barel per hari di bawah tingkat pada bulan April, sejalan dengan target pasokan kelompok tersebut.
Goldman juga memberikan tambahan “Kami masih memperkirakan perpanjangan pemotongan unilateral Saudi dan Rusia setidaknya hingga kuartal pertama tahun 2024”. Namun, Uni Emirat Arab siap untuk meningkatkan ekspor minyak mentah Murban awal tahun depan, menurut para pelaku pasar dan data Reuters. Tidak jauh berbeda, dari Irak berupaya untuk melanjutkan ekspor minyak mentah ke utara melalui Turki terus berlanjut dan juga akan meningkatkan pasokan. Para pejabat perminyakan Irak akan bertemu dengan perwakilan perusahaan minyak internasional dan pejabat Kurdi Irak pada awal Desember untuk membahas perubahan kontrak yang menjadi inti masalah ini, menurut seorang wakil menteri.
Menurut berita CNBC, Badan Energi Internasional memperkirakan akan terjadi sedikit surplus di pasar minyak global pada tahun 2024 bahkan jika negara-negara OPEC+ memperpanjang pengurangan produksinya hingga tahun depan. Tambahan pasokan juga datang dari Amerika Serikat, dimana stok minyak mentah di negara tersebut terpantau lebih tinggi, menurut para analis. Namun, empat analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan rata-rata persediaan minyak mentah turun sekitar 2 juta barel dalam sepekan hingga 24 November.
Pemegang saham dan pengamat saham yang bergerak dalam perminyakan juga gak boleh ketinggalan pantauan ini yah! Gimana nih SimFriend kamu punya gak saham minyak? Atau kamu masih pantau-pantau nih? Pokoknya SimInvest selalu siap buat kasih kamu prediksi dan rekomendasi saham supaya kamu gak perlu bingung mau beli saham apa. Kurang sayang apalagi SimInvest sama kamu? Makanya buruan mulai investasimu sekarang!