PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mencatatkan laba bersih Rp3.06 triliun, turun 5.46% YoY dari Rp3.24 triliun pada 2023. Penurunan laba bersih ini terjadi meskipun pendapatan naik, karena beban pokok penjualan melonjak lebih besar, menekan profitabilitas perusahaan.
📈 Pendapatan naik, tapi margin tertekan
Pendapatan MYOR tumbuh 14.57% YoY menjadi Rp36.07 triliun, didorong oleh:
- Makanan olahan dalam kemasan naik 15.09% YoY ke Rp21.86 triliun (54% kontribusi)
- Minuman olahan dalam kemasan naik 24.32% YoY ke Rp18.6 triliun (46% kontribusi)
Namun, kenaikan pendapatan ini tidak cukup mengimbangi lonjakan beban:
- Beban pokok penjualan naik 27.09% YoY menjadi Rp29.24 triliun (vs Rp23.01 triliun pada 2023)
- Beban usaha naik 6.78% YoY menjadi Rp4.38 triliun
📊Beban utama yang menekan laba bersih
Kenaikan beban pokok terutama disebabkan oleh:
- Beban bahan baku & kemasan naik 28.8% YoY ke Rp23.50 triliun (94% kontribusi)
- Beban tenaga kerja langsung naik 20.14% YoY ke Rp1.73 triliun (6% kontribusi)
- Beban produksi tidak langsung naik 20.81% YoY ke Rp4.00 triliun (14% kontribusi)
Akibat kenaikan beban yang signifikan ini, margin laba bersih (NPM) turun ke 7.58% dari 9.55% pada 2023.
📉 Struktur Keuangan & Valuasi
- Ekuitas : Rp17.10 triliun (+11.91% YoY)
- Liabilitas : Rp12.62 triliun (+47.02% YoY)
- DER meningkat dari 56.20% menjadi 73.83%
📊 PER MYOR lebih tinggi dibanding industri
- Target konsensus: Rp3,225/lembar (upside 50.7%)
- PER MYOR: 15.07x (dibandingkan INDF 6.46x, STTP 12.13x, GOOD 19.10x)
- Historical PE (Avg 5yr): di bawah St.Dev -1 (13.17x)
💸 Dividend MYOR 2024
- DPR (average 3yr) : 39.45%
- EPS : Rp134/lembar
- DPS : Rp52.8/lembar
Source: IDX, Bloomberg, SimInvest
More Info: Siminvest Instagram // Siminvest WhatsApp Channel
Copyright by ©️Sinarmas
Disclaimer on: this document is intended for information purposes only