PT Aneka Tambang Tbk alias Antam (ANTM) mencetak kinerja positif di semester I-2023. Top line dan bottom line ANTM melonjak hingga double digit di paruh pertama tahun ini.
Merujuk laporan keuangan per 30 Juni 2023, ANTM membukukan penjualan sebesar Rp 21,66 triliun. Raihan itu naik 15,38% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 18,77 triliun.
Penjualan dari produk berkontribusi paling besar senilai Rp 21,54 triliun. Nilai tersebut tumbuh 25,3% secara tahunan dari Rp 18,68 triliun pada semester I-2022.
Jika dirinci penjualan emas menyumbang sebesar Rp 13,3 triliun dari penjualan, bijih nikel Rp 4,88 triliun, feronikel Rp 2,54 triliun, alumina Rp 627,22 miliar.
Penjualan dari bijih bauksit mencapai Rp 143,51 miliar, perak berkontribusi senilai Rp 49,37 miliar. Terakhir, penjualan logam mulia lainnya sebesar Rp 21 juta.
Kemudian pendapatan jasa ANTM juga ikut terkerek sebesar 34,1% YoY menjadi Rp 113,37 miliar. Sebagai pembanding, pendapatan jasa anggota MIND ID mencapai Rp 84,53 miliar per Juni 2022.
Di sisi lain, beban pokok penjualan ANTM juga ikut meningkat 18,15% YoY dari Rp 14,74 triliun di semester I-2022, menjadi Rp 17,42 triliun pada semester I-2023.
Namun Antam berhasil mempertahankan pos labanya. Adapun laba usaha ANTM naik 58,8% secara tahunan menjadi Rp 2,32 triliun dalam periode Januari–Juni 2023.
Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Antam menembus Rp 1,88 triliun pada semester I-2022. Capaian itu melonjak 23,84% YoY dari Rp 1,52 triliun.
Sementara itu, total aset ANTM per 30 Juni 2023 mencapai Rp 36,36 triliun. Nilai tersebut meningkat dari posisi 30 Desember 2023 yang berada di level Rp 33,63 triliun.
Jumlah liabilitas Antam juga ikut naik dari Rp 9,92 triliun di 30 Desember 2023 menjadi Rp 12,69 triliun per 30 Juni 2023. Liabilitas jangka pendek sebesar Rp 9,27 triliun dan jangka panjang senilai Rp 3,42 triliun.