Kunci Sukses Investasi, Hindari Herd Mentality

Kunci Sukses Investasi, Hindari Herd Mentality

Suatu fenomena dari perilaku Herd Mentality di mana orang akan meniru cara berinvestasi orang lain dengan asumsi bahwa investor lain telah melakukan penelitian mereka. Herd Mentality dalam skala besar dapat menciptakan gelembung aset (asset bubble) atau kehancuran pasar keuangan melalui aktivitas panic buying and panic selling.

Poin Penting!

  • Herd Mentality adalah suatu kondisi dimana investor cenderung hanya ikut-ikutan dalam keputusan memilih saham
  • Herd Mentality dalam skala besar dapat menciptakan gelembung aset (asset bubble)
  • Ikut-ikutan dalam keputusan investasi dapat menyebabkan kehancuran pasar keuangan melalui aktivitas panic buying and panic selling

Pengertian Herd Mentality
Apa itu Herd Mentality? Dalam teori behavioral finance, Herd Mentality adalah suatu kondisi dimana investor cenderung mengikuti dan meniru apa yang dilakukan oleh investor lain. Mereka sebagian besar dipengaruhi oleh emosi dan insting, bukan atas dasar analisis independen mereka sendiri.

“Investor mengikuti apa yang menurut mereka dilakukan oleh investor lain,
daripada mengandalkan analisis mereka sendiri.”

Contoh Herd Mentality dalam kehidupan nyata
Mari kita lihat contoh bagaimana Herd Mentality dalam mempengaruhi keputusan seseorang dalam kehidupan nyata. Anggaplah kamu sedang berjalan-jalan ke kota yang baru dikunjungi dan berencana memilih Restoran, maka Restoran mana yang kamu pilih? Restoran yang ramai atau Restoran sepi?

Saat ditanya, pastinya kebanyakan orang akan memilih restoran ramai daripada restoran sepi. Sementara beberapa orang lainnya mungkin menyimpulkan secara rasional bahwa restoran ramai mungkin saja akan menyajikan makanan enak dan harga terjangkau (yang mungkin benar atau mungkin tidak benar), namun banyak diantaranya secara refleks memilih restoran yang ramai karena banyak orang yang juga memilih restoran itu, sehingga secara emosional orang tersebut akan mengambil keputusan berdasarkan keputusan dari banyaknya orang yang membuat keputusan berdasarkan keputusan orang lain atau ikut-ikutan.

Tapi apa yang akan terjadi jika kamu mengetahui rahasia ini?
Faktanya, beberapa meja pada barisan depan di restoran ramai sebenarnya terdiri dari aktor bayaran. Restoran mempekerjakan mereka untuk duduk di restoran agar tempat itu terlihat ramai. Lalu, jika kamu mengetahui hal itu apakah dapat mempengaruhi keputusan kamu?

Jika kamu terbawa arus oleh Herd Mentality dan tetap masuk ke restoran tersebut, ternyata makanan yang disajikan memiliki rasa yang kurang sedap dengan harga yang mahal pula.

Maka agar hal itu tidak terjadi, cobalah lakukan analisis melalui kecanggihan teknologi aplikasi foodie untuk melihat review terlebih dahulu. Jika ini kamu lakukan, maka kamu akan mampu memutuskan restoran yang sesuai dengan keinginan kamu dan kamu akan puas dengan hal tersebut!

“Kunci agar terhindar dari Herd Mentality adalah tetap fokus, tenang dan lakukan analisis atas setiap informasi yang diterima, karena setiap yang terlihat belum tentu itu benar”

Herd Mentality dapat dengan mudah menjebak seseorang dalam mengambil keputusan, bukan hanya di dunia nyata namun juga dalam berinvestasi saham!
Suatu fenomena dari perilaku Herd Mentality di mana orang akan meniru cara berinvestasi orang lain dengan asumsi bahwa investor lain telah melakukan penelitian mereka.

Dengan kata lain, seorang investor akan tertarik pada investasi yang sama atau serupa dengan investor yang lain. Herd Mentality dalam skala besar dapat menciptakan gelembung aset (asset bubble) atau kehancuran pasar keuangan melalui aktivitas panic buying and panic selling.

Awal pertama kali kita mengenal saham, kita mungkin akan berpikir bahwa kita dapat dengan mudah mencapai segalanya. Namun, kita harus selalu ingat bahwa sebagai manusia akan tunduk pada faktor emosional/psikologis. Emosional yang tidak terkontrol sering menggagalkan investor yang terlalu antusias. Salah satu faktor faktor kegagalan dalam berinvestasi saham adalah Herd Mentality.

Herd Mentality adalah salah satu sumber kegagalan terbesar yang menyebabkan investor terpengaruh oleh suatu rumor sehingga mengambil keputusan investasi yang tidak tepat.

Seperti kasus dalam memilih restoran diatas, untuk menghindari kesalahan memilih restoran maka seseorang harus mereview terlebih dahulu. Maka hal yang sama harus diterapkan dalam berinvestasi saham. Lakukan review terhadap perusahaan/saham terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli saham tersebut. Jika salah pilih restoran maka kita akan kecewa karena rasa yang kurang sedap, lalu jika investor salah memilih investasi atas saham yang dibeli maka kerugianlah yang menjadi risikonya.

“Herd Mentality adalah emosional yang terpengaruh oleh rumor, trend ataupun Pom-Pom, menyebabkan Investor mengambil keputusan yang tidak tepat”

Lalu, bagaimana tips agar sukses berinvestasi saham?
Herd Mentality harus dapat diantisipasi, investor harus paham cara meminimalisir risiko dan jangan biarkan emosi dikendalikan oleh faktor luar. Cobalah untuk berpikir dengan matang dan memastikan setiap informasi berasal dari sumber yang terpercaya agar kita selaku investor saham tetap fokus mengejar tujuan investasi kita yang sebenarnya.

“Berpikir tenang, pastikan setiap informasi yang diterima berasal dari sumber terpercaya dan tetap fokus pada financial planning kita dalam berinvestasi saham”

Tips investasi dari Warren Buffett yang pernah berkata bahwa bijaksana bagi investor untuk menjadi “takut ketika orang lain serakah, dan serakah ketika orang lain takut” atau Be Greedy When Others Are Fearful !. 

Maka, dapat disimpulkan bahwa tips berinvestasi saham sangat penting agar kita tidak ikut-ikutan dalam mengambil keputusan memilih saham, sehingga cobalah terapkan analisis saham terlebih dahulu secara independen agar bisa mencapai profit goals sesuai harapan kamu.