BUMD milik Pemprov DKI Jakarta, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) membukukan laba bersih Rp170,80 miliar pada kuartal III 2023. Angka ini tumbuh 130,67 persen year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2022 senilai Rp74,04 miliar.Â
Sehingga laba bersih per saham dasar PJAA tumbuh ke Rp107 per saham, dari semula Rp46 per saham. Data ini tertera pada laporan keuangan kuartal III PJAA yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia dan di Kutip, Rabu (11/10/2023).
Peningkatan laba terjadi seiring pertumbuhan pendapatan usaha sebesar 43,17 persen mencapai Rp902,56 miliar. Kontribusi utama masih dari penjualan tiket baik wahana wisata hingga pintu gerbang mencapai Rp636,57 miliar.
Segmen usaha lain seperti penyewaan kios, lahan, hingga sponsor menyerap pemasukan senilai Rp201,68 miliar, disusul pendapatan hotel-restoran di angka Rp65,99 miliar.
Beban pokok ikut membengkak menjadi Rp410,62 miliar yang mayoritas merupakan beban penyusutan-amortisasi, sub kontrak tenaga kerja, pajak hiburan, hingga gaji. Namun, ongkos promosi dan penjualan tampak masih terjaga senilai Rp16,3 miliar.
Balance sheet PJAA pada akhir September 2023 menunjukkan peningkatan nilai aset 5,18 persen year to date (ytd) mencapai Rp4,09 triliun.
Jumlah kewajiban utang naik di angka Rp2,40 triliun, sedangkan modal bersihnya tumbuh mencapai Rp1,68 triliun.
PJAA terhitung masih menggenggam kas dan setara kas mencapai Rp670,08 miliar. Angka ini meningkat sekitar Rp164 miliar dari awal tahun akibat kenaikan pemasukan.
Sumber: Emiten News