Investasi di Emiten Rokok, Siapa Tau Bisa Bertemu Jeng Yah Versi Hidupmu

Investasi di Emiten Rokok, Siapa Tau Bisa Bertemu Jeng Yah Versi Hidupmu

Netflix menghadirkan serial terbaru Indonesia terbaru mereka, Gadis Kretek. Serial hasil adaptasi novel bertajuk serupa karya Ratih Kumala itu bercerita tentang industri kretek di Jawa Tengah, sepaket dengan berbagai intrik politik dan bumbu asmara di baliknya. Serial ini mengambil latar waktu era 1964 membahas tentang perusahaan kretek Merdeka Djaja milik Idroes Moerija (Rukman Rosadi) dengan set Kota M yang terletak di Jawa Tengah.

Perjalanan penemuan jati diri wanita perajin kretek terungkap saat ia menentang tradisi di industri rokok kretek Indonesia. Berisi penggambaran penggunaan tembakau. Dian Sastrowardoyo (“Ada Apa Dengan Cinta?”) dan Ario Bayu (“Catatan Harian Si Boy”) membintangi romansa dramatis ini.

Tokoh Dasiyah (Dian Sastrowardoyo) digambarkan teguh dan berani menentang tradisi di tahun 1960-an demi mewujudkan impian dan cinta bersama Soeraja (Ario Bayu), sementara karakter Arum (Putri Marino) di awal 2000-an memulai perjalanan bersama Lebas (Arya Saloka) untuk menyingkap rahasia yang selama ini terpendam. Berbagai lika liku serta sebuah peristiwa sejarah meninggalkan dampak besar yang kemudian mempengaruhi hidup mereka selama-lamanya.

Salah satu daya tarik yang menonjol dari Gadis Kretek adalah kemampuannya membawa penonton melintasi waktu ke tahun 1960-an. Latar hingga properti yang diwujudkan dengan amat mendetail berhasil menghadirkan dunia kota M dan hiruk-pikuk usaha kretek pada saat itu. Lebih dari 100 set dibangun di 20 lokasi, dengan fokus pada 16 set utama.

Nah buat SimFriend yang sudah nonton Gadis Kretek, kalian pasti tau dong betapa kerennya industri rokok tanah air. Perjuangan para pekerja rokok mulai dari masih dalam bentuk daun tembakau hingga akhirnya menjadi rokok yang siap dibakar telah melalui perjalanan panjang. 

Bagi kalian yang tertarik untuk jadi ‘pemilik’ perusahaan rokok seperti Idroes Moerija, kalian bisa mulai dengan membeli saham emiten rokok yang tercatat di bursa saat ini. 

  1. PT. Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM)

PT. Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) bergerak dalam pembuatan filter rokok biasa / mild dan melakukan investasi pada perusahaan lain dengan kegiatan usaha serupa dengan Perusahaan. Perseroan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1994. Perusahaan ini merupakan bagian dari Wismilak Group. 

  1. PT. Gudang Garam Tbk (GGRM) 

Perusahaan rokok Gudang Garam adalah salah satu industri rokok terkemuka di tanah air yang telah berdiri sejak tahun 1958 di kota Kediri, Jawa Timur. Hingga kini, Gudang Garam sudah terkenal luas baik di dalam negeri maupun mancanegara sebagai penghasil rokok kretek berkualitas tinggi. Produk Gudang Garam bisa ditemukan dalam berbagai variasi, mulai sigaret kretek klobot (SKL), sigaret kretek linting-tangan (SKT), hingga sigaret kretek linting-mesin (SKM). Bagi Anda para penikmat kretek sejati, komitmen kami adalah memberikan pengalaman tak tergantikan dalam menikmati kretek yang terbuat dari bahan pilihan berkualitas tinggi.

  1. PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) 

PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) bergerak dalam bidang manufaktur dan perdagangan rokok dan investasi di perusahaan lain. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1913 di Surabaya, sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini resmi diorganisir dengan nama NVBM Handel Maatschapij Sampoerna.

  1. PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) 

PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) adalah produsen tembakau yang mengkhususkan diri dalam tembakau iris (tembakau gulung/gulung sendiri). Bisnisnya dimulai pada tahun 1960-an sebagai industri rumah tangga tembakau. Pada tahun 1981, perusahaan mulai beroperasi secara komersial dan pindah ke Malang. Kapasitas produksinya mencapai 1.800 ton per tahun. Perseroan tidak hanya fokus pada pasar domestik Indonesia, khususnya di kawasan timur Indonesia, tetapi juga mengekspor ke Malaysia, Singapura, Jepang, dan Aruba. Beberapa mereknya adalah Pohon Sagu, Anggur Kupu, dan Lampion Lilin. Kantor pusat berada di Malang, Jawa Timur.

Selain 4 emiten diatas, ada juga emiten rokok yang sudah tidak lagi terdaftar di bursa. Misalnya PT. Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) yang merupakan anggota British American Tobacco Group. Perusahaan ini adalah produsen rokok di Indonesia. Perusahaan juga memasarkan beragam produk di segmen kretek mesin, kretek buatan tangan dan rokok putih. Portofolio perusahaan mencakup merek lokal seperti Sejati, Star Mild, Club Mild, Neo Mild, Tali Jagat, Bintang Buana, dan Uno Mild serta merek global seperti Dunhill, Lucky Strike, Ardath, Pall Mall dan Dunhill Mild.

Dari saham-saham emiten rokok yang masih tersedia di bursa, kira-kira mana nih yang SimFriend koleksi? Siapa tau dengan berinvestasi pada saham rokok yang tepat, kamu bisa bertemu dengan Jeng Yah versi kalian masing-masing loh! Buat kalian yang mau berinvestasi, yuk mulai investasi saham dan reksa dana kamu di SimInvest, karena dengan Rp 10 Ribu saja kita sudah bisa mulai berinvestasi! Yuk mulai investasimu sekarang!