Inflasi Januari 2024 Melambat 0.04%

Key Takeaways

  • Inflasi utama secara tahunan (YoY) mengalami penurunan dibanding tahun 2023 yang berada di level 2.61% ke 2.57% untuk tahun 2024.
  • Kelompok pengeluaran Makanan, Minuman, dan Tembakau masih menjadi penyumbang terbesar dengan inflasi secara keseluruhan yang terjadi sebesar 0.18% MoM dan 5.84% YoY.
  • Pertamina kembali melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi pada 1 Januari 2024.

Inflasi umum Indonesia pada bulan Januari 2024 tercatat sebesar 0.04% (MoM) yang mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0.41%. Di sisi lain, inflasi secara tahunan (YoY) juga mengalami penurunan dibanding tahun 2023 yang berada di level 2.61% ke 2.57% untuk tahun 2024. Kelompok pengeluaran Makanan, Minuman, dan Tembakau masih menjadi penyumbang terbesar dengan inflasi secara keseluruhan yang terjadi sebesar 0.18% MoM dan 5.84% YoY. 25 kota mengalami inflasi dan 13 kota mengalami deflasi. Berdasarkan historis dalam 5 tahun terakhir, selalu terjadi inflasi di bulan Januari, di mana inflasi Januari 2024 relatif lebih rendah di bandingkan tahun sebelumnya, dan penyebab inflasi tersebut didominasi oleh beberapa komoditas pangan bergejolak. Komoditas cabai merah, cabai rawit, dan tarif angkutan udara pada Januari 2024 mengalami deflasi yang relative lebih dalam dibandingkan pada Januari tahun 2020-2023.

Inflasi inti secara bulanan juga mengalami kenaikan sebesar 0.20% MoM untuk periode Januari 2024 dibandingkan periode sebelumnya yang berada di 0.14%. Meski begitu, di tengah tingginya harga pangan, Inflasi inti tahunan mengalami penurunan secara terus menurus sebesar 1.68% YoY di bulan Januari 2024 dari 1.80% pada bulan Desember 2023. Komoditas yang memberikan andil inflasi pada Januari 2024 diantaranya adalah emas perhiasan, gula pasir, biaya kontrak rumah, biaya sewa rumah, dan nasi dengan lauk.

Pertamina kembali melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi pada 1 Januari 2024. Pertamax turun 400-500 Rupiah atau turun 3-4%, Pertamax Turbo turun 950-1000 Rupiah atau turun 6-7%, Dexlite turun 900-1000 Rupiah atau turun 6-7%, Pertamina Dex turun 1000-1100 Rupiah atau turun 6-7%. Harga beras pada bulan Januari 2024 juga masih mengalami inflasi sebesar 0.64% MoM dan angka inflasi ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu tercatat sebesar 2.34%.

Our View

Angka Inflasi untuk tahun 2024 sebesar 2.57% dan Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2.5±1% pada 2024. Meski begitu, Inflasi pangan masih merupakan faktor penting dalam inflasi umum di Indonesia, terutama seiring berlanjutnya kenaikan harga beras pada 28 provinsi, terutama provinsi Pulau Jawa dan Bali mengalami kenaikan, sedangkan harga beras di 10 provinsi lainnya mengalami penurunan. Tekanan Harga komoditas makanan seperti beras, bawang putih, tomat, cabai merah, dan daging ayam ras masih mengalami kenaikan harga dikarenakan efek cuaca dari El Nino yang masih cenderung berdampak pada semester pertama tahun 2024. Selain itu, inflasi inti sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi sebelumnya sebesar 0.14% (MoM) menjadi 0.20% (MoM). Realisasi inflasi inti tersebut disumbang terutama oleh komoditas emas perhiasan, biaya sewa rumah, dan biaya kontrak rumah. Kami melihat bahwa momentum inflasi juga dapat didorong oleh faktor permintaan dari sisi konsumsi yang menjadi pendorong utama. Di tengah inflasi secara umum, beberapa komoditas mengalami deflasi seperti komoditas cabai merah, cabai rawit, dan tarif angkutan udara pada Januari 2024 mengalami deflasi yang relative lebih dalam di bandingkan pada Januari tahun 2020 – 2023.

Our Suggestion

Inflasi Indonesia yang diperkirakan sebesar 3.3% di tahun 2024, turun dari 3.7% di tahun 2023. Kami tetap mewaspadai tekanan inflasi dari faktor geopolitik dan potensi inflasi dari bahan pangan akibat cuaca ekstrem dan harga minyak yang lebih tinggi. Kami terus memperkirakan BI akan tetap bersabar dalam melakukan pemangkasan suku bunga acuan. Diperkirakan pemangkasan suku bunga mulai di semester ke 2 dengan total 50-75bps. Kami melihat ini dapat menjadi peluang yang baik bagi Indonesia dimana saat ini memiliki fundamental ekonomi yang lebih baik dibandingkan Global termasuk AS, sehingga aliran modal asing dapat kembali mengalir ke pasar modal Indonesia. Reksa Dana Saham Sinarmas Asset Management dapat menjadi pilihan untuk memperoleh hasil investasi yang maksimal bagi para investor.

Kinerja Reksadana Saham Sinarmas Asset Management

*Kinerja masa lalu reksa dana, prediksi, proyeksi atau ramalan atas tren ekonomi atau pasar sekuritas tidak selalu menunjukkan masa depan atau kemungkinan kinerja reksa dana

DISCLAIMER

Materi ini diterbitkan oleh PT Sinarmas Asset Management, PT Sinarmas Asset Management telah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Pendapat PT Sinarmas Asset Management, yang diperoleh dari sumber yang dianggap dapat dipercaya, namun PT Sinarmas Asset Management dan afiliasinya tidak dapat menjamin keakuratan dan kelengkapan atas informasi yang ada. PT Sinarmas Asset Management beserta karyawan dan afiliasinya, secara tegas menyangkal setiap dan semua tanggung jawab atas representasi atau jaminan, tersurat maupun tersirat di sini atau kelalaian dari atau atas kerugian apa pun yang diakibatkan dari penggunaan materi ini atau isinya atau sebaliknya. Pendapat yang diungkapkan dalam materi ini adalah pandangan kami saat ini dan dapat berubah tanpa pemberitahuan sebelumnya.