Presiden AS Donald Trump menetapkan tarif impor 19% untuk produk Indonesia, lebih rendah dibandingkan sebelumnya yang sebesar 32%.
Penurunan tarif ini merupakan hasil penawaran melalui second offer yang meliputi penjanjian pembelian produk AS oleh Indonesia demi mengurangi surplus dagang terhadap AS.
🔄 PERJANJIAN SECOND OFFER
- Komitmen impor (pembelian) produk AS seperti pesawat Boeing, gandum dan produk lainnya
- Pembelian produk pertanian AS sebesar USD4.5 miliar
- Pemesanan 50 unit pesawat Boeing, termasuk Boeing 777
- Pembelian Energi dari AS senilai USD15 miliar
- Investasi bersama di sektor mineral kritis & energi (melibatkan Danantara dan BUMN)
Second offer ini telah diberikan oleh Indonesia kepada AS sejak awal Juli.
🎯 Dampak Strategis:
- Eksportir RI tetap kompetitif di pasar AS
- Relokasi industri bisa dicegah
- Stabilitas pasar dan lapangan kerja lebih terjaga
💬 Komentar Analis
Tarif 19% yang dikenakan AS terhadap produk Indonesia masih menjadi tekanan biaya, namun relatif lebih ringan dibanding potensi tarif maksimum sebesar 42% (32%+ extra 10%) dan lebih kompetitif dibandingkan Malaysia 25% dan Vietnam 20%.
Secara umum, kondisi ini membentuk sentimen positif bagi pasar dalam jangka pendek. Meski demikian, pelaku pasar tetap perlu mencermati perkembangan hingga finalisasi kebijakan tarif diumumkan secara resmi pada 1 Agustus 2025.
📢SimInvest hadir di Channel WhatsApp
➡️ https://whatsapp.com/channel/0029VagjYwg5q08bYO9VEf1Q
IG: @sim_invest | @sinarmas_sekuritas
More Info: Siminvest Instagram // Siminvest WhatsApp Channel
Copyright by ©️Sinarmas
Disclaimer on: this document is intended for information purposes only