Danantara Prioritaskan Sektor Kesehatan💊

Research
June 16, 2025

Danantara mengumumkan rencana investasi jangka panjang di sektor kesehatan, khususnya farmasi

🎯Fokus Rencana Investasi:

Menurunkan ketergantungan impor, 94% bahan baku obat masih impor*
Peningkatan kapasitas produksi obat nasional
Kolaborasi BUMN & Swasta
* Data BPOM per Mei 2025

💰Estimasi Dana Investasi
Target investasi Danantara di dalam negeri pada tahun 2025 kisaran USD5 miliar untuk sektor-sektor prioritas, termasuk sektor kesehatan (farmasi).

*Belum terdapat alokasi dana spesifik untuk sektor kesehatan

Komentar Analis
Meskipun investasi Danantara di sektor farmasi menjanjikan efisiensi dan kemandirian, kenyataannya industri ini masih sangat bergantung pada impor bahan baku.

Wacana penekanan impor ini bukanlah hal yang baru, bahkan sejak 2015/2016 pemerintah sudah beberapa kali berencana menekan impor bahan baku obat. Namun hingga tahun 2025 impor obat masih tinggi. Hal ini karena kebijakan ini memerlukan eksekusi yang menyeluruh dan koordinasi lintas sektor.

📊 Laba Bersih dan Pertumbuhan Emiten Farmasi per 1Q25

KLBF Rp1.1 triliun | 12.5% YoY
SIDO Rp232.9 miliar | -40.3% YoY
TSPC Rp438.6 miliar | -2.9% YoY
SOHO Rp133.2 miliar | 5.4% YoY
DVLA Rp78.9 miliar | 16.8% YoY
MERK Rp13.2 miliar | -44.2% YoY
PEVE Rp15.1 miliar | 42.0% YoY

💰 NPM Emiten Farmasi 1Q25 vs 1Q24

KLBF 12.2% vs 11.4%
SIDO 29.5% vs 37.1%
TSPC 12.5% vs 11.8%
SOHO 5.0% vs 5.2%
DVLA 14.5% vs 12.7%
MERK 6.1% vs 9.5%
PEVE 1.8% vs 1.5%

📈 Valuasi Emiten Farmasi berdasarkan PE Ratio

KLBF 20.9x
SIDO 14.9x
TSPC 7.5x
SOHO 18.5x
DVLA 11.3x
MERK 11.4x
PEVE 12.0x
Rata-rata industri 13.5x
*Dari valuasi di atas, KLBF, SIDO, dan SOHO memiliki harga yang relatif lebih mahal dari rata-rata industrinya.

Source: News, Bloomberg, SimInvest Research

Disclaimer on: this document is intended for information purposes only

More Info: Siminvest Instagram // Siminvest WhatsApp Channel