Emiten Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) sepanjang periode Januari-September 2023 membukukan laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk USD 10,48 juta per 30 September 2023. Meningkat 62,23 persen dari USD 6,46 juta pada periode sama 2022.
Berkat capaian laba itu, defisit BRMS per 30 September 2023 mengalami penyusutan tipis menjadi USD788,34 juta dibandingkan periode 31 Desember 2022 senilai USD798,81 juta.
Merujuk data laporan keuangan BRMS yang di kutip, Selasa (31/10/2023), perseroan membukukan pendapatan total sebesar USD32,7 juta selama periode Januari-September 2023. Angkanya naik 294% dari periode yang sama tahun lalu dengan realisasi USD8,32 juta.
Sedangkan, untuk pendapatan dari penjualan emas mencapai USD31,74 juta, melesat 340% dari USD7,22 juta.
BRMS mencatatkan produksi emas sebesar 511 kg (16.437 oz) dalam 9 bulan 2023. Jumlah ini merefleksikan kenaikan sebesar 328% dari periode yang sama di tahun lalu.
Direktur Utama BRMS, Agus Projosasmito menyampaikan, kinerja produksi yang semakin membaik disebabkan oleh pengoperasian pabrik emas ke-2 yang terus meningkat menuju kapasitas penuh.
“Kami berharap untuk dapat terus meningkatkan produksi emas kami sejalan dengan pabrik ke-2 yang akan mencapai kapasitas penuh pada Q4 2023 ini,” paparnya dalam keterangan resmi, Senin (30/10/2023).
Anak usaha BRMS, yaitu PT Citra Palu Minerals (CPM) telah menyelesaikan konstruksi pabrik emas keduanya di Palu yang berkapasitas 4.000 ton bijih per hari di bulan November 2022.
Selain itu, CPM juga mengoperasikan pabrik emas yang berkapasitas lebih kecil yaitu 500 ton bijih per hari di Palu.
Sumber: Emiten News