Bidik Penjualan Rp121 Miliar, Darmi Bersaudara (KAYU) Rencanakan Right Issue Rp50 Miliar

Bidik Penjualan Rp121 Miliar, Darmi Bersaudara (KAYU) Rencanakan Right Issue Rp50 Miliar

PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU) memproyeksikan laba operasional pada 2024 sebesar Rp 44,3 miliar. Bahkan, perseroan optimistis mampu meningkatkan ekspansi ke pasar internasional, terutama di Korea dan Taiwan.

Penjualan konsolidasi PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU) ditargetkan sebesar Rp121,67 miliar pada 2024. Adapun laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) emiten di bidang pengolahan kayu dan kertas tersebut ditargetkan sebesar Rp40,19 miliar pada tahun 2024.

Merujuk risalah public expose insidentil yang disampaikan ke BEI, dikutip Rabu (10/1/2024) menjelaskan, untuk mencapai target penjualan tersebut, Perseroan akan terus melakukan pemulihan bertahap atas ekspor yang terdampak pandemic covid 19.

Perseroan juga merintis pembukaan pasar baru di luar existing market,  yakni ke Jepang, kawasan Eropa (Belanda, Bosnia, serta Polandia yang membawahi area pemasaran Jerman, Perancis, Italia, Belgia dan Polandia), dan Eropa Timur yaitu Ukraina & Belarus, serta Amerika Serikat.

Di samping melakukan berbagai terobosan untuk mendorong kinerja penjualan dan laba pada tahun ini, manajemen Perseroan juga berencana melakukan aksi korporasi berupa penawaran umum terbatas saham atau right issue pada tahun ini.

Nanang menjelaskan, perseroan berencana melakukan corporate action berupa Right Issue pada tahun ini. ”Itu nanti akan digunakan membeli tempat produksi, menambah modal baru, sebagai modal usaha. Dari right issue yang akan dilakukan nanti, perseroan berharap bisa memperoleh dana Rp 50 miliar,” ungkapnya.

Seperti diketahui, perdagangan saham KAYU kembali dihentikan (suspensi) oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak perdagangan sesi pertama, Jumat (5/1/2024) hingga pengumuman bursa lebih lanjut.

Ini adalah suspensi kedua KAYU setelah sebelumnya pada 2 Januari 2024, otoritas BEI juga telah menghentikan sementara perdagangan saham emiten sektor pengolahan kayu dan kertas  tersebut.

Perdagangan saham KAYU disuspensi BEI karena terjadi penurunan harga yang kumulatif signifikan. Berdasarkan data RTI Business, saham KAYU anjlok 34,18% ke level Rp52 per saham pada penutupan Kamis (4/1/).

Sumber: Emiten News