BEI Tetapkan Bursa Karbon! Yuk, Tengok Emiten-Emiten Ini!

BEI Tetapkan Bursa Karbon! Yuk, Tengok Emiten-Emiten Ini!

Guys, sudah tau belum kalau Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan bahwa saat ini mereka tengah menyiapkan peraturan mengenai Bursa Karbon setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan izin usaha kepada BEI sebagai penyelenggara Bursa Karbon? Kabarnya, Bursa Karbon ini akan diluncurkan pada tanggal 26 September yang akan datang. Tapi sebelum itu, kamu sudah tau belum tentang Bursa Karbon? Simak terus artikel berikut ya!

Singkatnya, Bursa Karbon sendiri merupakan pasar tempat perdagangan izin emisi karbon dan kredit karbon. Rancangan ini muncul sebagai bagian dari upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim. Bursa Karbon bertujuan untuk menciptakan insentif bagi perusahaan dan negara agar mengurangi emisi gas rumah kaca dengan cara menyediakan mekanisme untuk membeli dan menjual izin emisi atau kredit karbon. Nah, jadi kita akan memperjualbelikan kredit karbon nih guys. Tapi tau gak kalian, dalam proses ini akan ada emiten-emiten yang diprediksi akan terkait dalam proses Bursa Karbon.

Sejumlah emiten berpotensi terdampak dengan Bursa Karbon. Kamu pasti sudah gak asing lagi nih dengar nama-nama emiten ini di SimInvest, diantaranya adalah PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dan PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) karena memiliki proyek energi baru terbarukan (EBT). Emiten-emiten dengan bisnis energi baru terbarukan (EBT) ini berpeluang mengumpulkan pundi-pundi pendapatan dari berlakunya perdagangan karbon melalui Bursa Karbon yang sedang dimatangkan oleh regulator. 

Selain emiten-emiten tersebut, ada juga beberapa emitan lainya, sebut saja emiten pelat merah milik Pertamina PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO), emiten listrik PT Terregra Asia Energy Tbk. (TGRA), emiten afiliasi Astra PT Arkora Hydro Tbk. (ARKO), dan PT Kencana Energi Lestari Tbk. (KEEN). 

Pada akhirnya, dampak yang akan dirasakan oleh emiten penghasil emisi tinggi seperti tambang batu bara dan industri manufaktur dipastikan membeli carbon credit selayaknya kompensasi atau hasil dari sertifikasi penurunan emisi ini. Kondisi tersebut akan memberikan tambahan biaya untuk membayar kredit karbon.  Sebaliknya, emiten yang bergerak di bidang energi hijau atau energi terbarukan bisa menjual kredit karbonnya kepada emiten penghasil emisi tinggi tersebut. Jadi, sampai sini sudah paham kan? Nah, saatnya kamu cek saham-sahamnya di SimInvest!