PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) sebagai emiten konstruksi pelat merah selalu terikat pada siapa yang akan menjadi pemimpin di negeri ini. Untuk menghadapi tahun politik, Manajemen mengungkapkan ADHI diproyeksi mampu menggenjot kinerja pendapatan dan laba hingga 20%, meski di tengah tantangan tahun politik 2024.
Direktur Utama ADHI Entus Asnawi Mukhson mengungkapkan bahwa setiap lima tahun kala tahun politik ada penurunan atas proyek yang terlaksana.
“Kemarin di Kementerian Keuangan untuk infrastruktur ada tambahan pertumbuhan dibandingkan tahun lalu kurang lebih 5%, ditargetkan, tahun depan tidak sebesar tahun sebelumnya,” terang Entus dalam paparan publik ADHI Senin (27/11/2023).
Entus menambahkan bahwa perolehan kontrak diproyeksi akan tumbuh sekitar 5-10% dari target tahun ini senilai Rp 32 triliun.
Dirinya juga optimis kinerja keuangan tidak akan terganggu selama tahun politik, bahkan mampu tumbuh secara sehat. Entus menyebut pertumbuhan pendapatan tahun 2024 berada di sekitar 20%, perolehan kontrak tumbuh sebesar 5-10%, dengan laba dapat meningkat kurang lebih 20% dari sebelumnya.
Direktur Operasional ADHI Pundjung Setya Brata menyampaikan target tersebut didasari oleh sejumlah proyek yang sedang dijalankan oleh perusahaan.
“Saat ini ada 11 proyek yang diperoleh di IKN, dua diantaranya sudah selesai,” terang Pundjung.
Dirinya menambahkan bahwa ADHI memperoleh sejumlah tender besar di IKN termasuk rumah sakit dan masjid IKN.
Dengan kondisi kinerja yang mulai membaik, manajemen juga memberikan gambaran terkait potensi pembagian dividen. Pundjung menilai bila diperlukan pihaknya siap membagikan dividen, meskipun nilainya relatif kecil.
“Karena (dividen itu) agenda RUPS kami akan diskusi (dahulu) dengan pemegang saham mayoritas. Bila diperlukan kami akan bagi, tapi tidak terlalu besar nominalnya,” jelas Pundjung.
Sumber: Emiten News