Ancaman resesi memudar sehingga meningkatkan harga minyak mentah dalam beberapa hari ini. Namun permintaan minyak mentah belum benar-benar pulih dikarenakan permintaan yang masih terbatas dari China dan beberapa negara lainnya.
 Ike Widiawati, Head of Research Sinarmas Sekuritas
Hi Bestie, ada informasi terbaru nih tentang harga minyak global!
Harga minyak naik lebih dari 2 persen pada Senin (8/5) sore waktu AS.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah Brent ditutup naik US$1,71, atau 2,3 persen ke US$77,01. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga naik US$1,82, atau 2,6 persen ke US$73,16.
Analis menyebut kenaikan harga minyak ditopang oleh meredanya kekhawatiran pasar atas potensi resesi ekonomi yang menimpa AS. Hal itu terjadi setelah data penciptaan lapangan pekerjaan pada Jumat (5/5) lalu baik. Kekhawatiran atas resesi ekonomi AS berkurang.
Laporan pasar tenaga kerja AS yang tangguh dan kebangkitan saham bank-bank regional AS sebagian besar tetap tidak berubah. Laporan pekerjaan AS yang sehat untuk April membantu minyak naik sekitar empat persen pada Jumat, 5 Mei. Kekhawatiran perbankan telah melanda pasar keuangan dan komoditas baru-baru ini setelah runtuhnya tiga bank regional utama.
Kenaikan juga dipicu rebound atas kejatuhan harga minyak belakangan ini. Seperti diketahui harga minyak Brent penurunan sekitar 5,3 minggu lalu. Meski demikian, minyak masih mendapatkan tekanan dari kekhawatiran pasar atas krisis perbankan yang melanda AS belakangan ini.
Bestie, ancaman resesi global yang saat ini mulai memudar mulai meningkatkan harga minta secara global, namun harga minyak tersebut tidak nak secara drastis dikarenakan permintaan yang masih terbatas dari China dan negara berkembang lainnya. Pantau terus efek terhadap saham berbasis komoditi Indonesia ya!