Mitratel (MTEL) Siap Bagikan Dividen 99% Laba Bersih dan Buyback Saham Rp1,5 Triliun!

Mitratel (MTEL) Siap Bagikan Dividen 99% Laba Bersih dan Buyback Saham Rp1,5 Triliun!

RUPST PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel setujui pembagian dividen tunai total 99 persen dari laba bersih dan Buyback Saham Rp1,5 Triliun.

Emiten grup Telkom, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel menyetujui pembagian dividen tunai sebesar 70 persen dari laba bersih atau sejumlah Rp1,24 triliun atau sebesar Rp15,1178 per saham dan dividen spesial sebesar 29 persen dari laba bersih atau sejumlah Rp 517,66 miliar setara sebesar Rp6,2631 per saham.

Nilai dividen tersebut ditetapkan manajemen Mitratel pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Four Seasons Hotel, Jakarta pada Jumat (14/4/2023). 

Dividen tunai dan dividen spesial akan dibayarkan secara sekaligus selambat-lambatnya pada 17 Mei 2023 kepada seluruh pemegang saham yang terdaftar pada daftar pemegang saham Mitratel per 4 Mei 2023. 

Pembayaran dividen akan dilakukan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan pajak, Bursa Efek Indonesia (BEI) dan ketentuan pasar modal lainnya yang berlaku.

Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan pembagian dividen merupakan bentuk komitmen Mitratel untuk memberikan value terbaik kepada para pemegang saham.

 “Mitratel menetapkan total dividend payout ratio yakni 99 persen tersebut mempertimbangkan struktur modal dan likuiditas yang optimal Mitratel untuk melanjutkan pertumbuhan bisnis organik dan inorganik di periode mendatang. Mitratel pada 2023 ini akan terus berusaha untuk memperluas jangkauan pasar dan memperkokoh pangsa pasar Mitratel di industri menara telekomunikasi,” dalam keterangan Senin (17/4/2023).

Rencana bisnis Mitratel, lanjut Teddy sapaan akrabnya, semakin menegaskan Mitratel sebagai perusahaan infrastruktur telekomunikasi independen yang bertumbuh dengan cepat dengan kepemilikan menara terbesar di Asia Tenggara yang dilengkapi layanan pendukung dalam ekosistem menara seperti Tower Fiberization, Power-as-a-service, dan infrastructure-as-a-service mendukung peningkatan layanan dari operator seluler. Mitratel menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp7 triliun untuk menunjang rencana pengembangan usaha organik dan inorganik di tahun ini. Selain membagikan dividen, Mitratel juga mendapat persetujuan atas pembelian saham perseroan (buyback) yang telah dikeluarkan dan tercatat di BEI dengan jumlah sebanyak-banyaknya sebesar Rp1,5 triliun belum termasuk biaya komisi Anggota Bursa Efek dan biaya lainnya.

Adapun, pembelian kembali saham tidak akan melebihi 7,88 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor dalam Perseroan yang akan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 

“Beberapa hal yang mendasari Mitratel memutuskan membeli kembali saham adalah mempertimbangkan fleksibilitas yang memungkinkan Mitratel memiliki mekanisme menjaga stabilitas harga saham Mitratel, mendukung tingkat harga saham yang mencerminkan nilai atau kinerja perseroan yang sebenarnya, dan upaya mengoptimalkan excess kas perseroan untuk meningkatkan return kepada pemegang saham perseroan,” tutur Teddy. 

Rencana pembelian kembali saham ini tidak memberikan dampak material negatif terhadap kegiatan usaha perseroan lantaran aksi korporasi ini mempertimbangkan kegiatan usaha perseroan, kondisi keuangan, kebutuhan modal kerja dan sumber pendanaan yang cukup untuk melakukan aksi korporasi tersebut. Pembelian kembali saham diharapkan dapat memberikan keyakinan kepada investor atas nilai saham sesuai fundamental perseroan. 
Pembelian kembali saham perseroan juga memberikan fleksibilitas bagi perseroan dalam mengelola modal jangka panjang, saham treasuri (saham hasil buyback) dapat dijual di masa mendatang dengan nilai yang optimal jika perseroan memerlukan penambahan modal.

Pergerakan harga saham MTEL dalam year to date mengalami penurunan 13.13%, dari sisi laporan keuangan terlihat bahwa EPS telah mengalami peningkatan di tahun 2022 dibandingkan tahun 2021. Namun jika dibandingkan tahun 2019-2020 maka EPS tahun 2022 masih lebih rendah. Valuasi saham MTEL per tanggal 18 April 2023 sebesar 32.5x relative tinggi.

Ike Widiawati

Sumber market.bisniscom