Garap Pasar Afrika, BNI (BBNI) Optimalkan Layanan International Banking

“Kinerja keuangan yang tumbuh positif serta adanya rencana ekspansi untuk optimalkan layanan International Banking diperkirakan direspon positif oleh para investor BNI.”\

Ike Widiawati, Head of Research Sinarmas Sekuritas

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI/BBNI) berkomitmen untuk memperkuat layanan international banking guna semakin mengoptimalkan pasar Benua Afrika. BNI memiliki berbagai produk serta solusi perbankan yang dapat membantu pelaku usaha untuk menembus pasar ekspor, dan sejauh ini sudah berjalan cukup intensif.

Direktur Corporate & International Banking BNI Silvano Rumantir dalam keterangannya menyatakan, BNI adalah bank milik negara yang memiliki mandat menjadi bank global untuk mengoptimalkan potensi pasar dunia. Produk tersebut sangat beragam, mulai dari pembiayaan ekspor-impor baik untuk korporasi, komersial, hingga pelaku UMKM untuk fasilitas kredit modal kerja, kredit investasi, supply chain financing, fast trex hingga co-financing dengan penjaminan LPEI maupun PPI.

Di samping itu, ada pula fasilitas non cash loan seperti penerbitan letter of credit maupun stand by letter of credit guna memfasilitasi perusahaan di Indonesia untuk berinvestasi di Afrika melalui 21 bank koresponden BNI di sembilan negara di Afrika. Melalui program andalan BNI Xpora, perseroan mampu mendampingi ekspansi bisnis, business matching, pelatihan dan pendampingan, serta pembiayaan bagi para pelaku UMKM dalam negeri.

“Afrika adalah benua yang memiliki potensi sangat besar sehingga disebut sebagai Future Continent. Tentunya kami akan berupaya memberikan value added guna memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Afrika,” ungkap Silvano dalam keterangannya, Rabu (8/3/2023).

Silvano menyampaikan, potensi ekspor Indonesia ke pasar Afrika secara keseluruhan mencapai US$ 8,16 miliar dengan nilai potensi yang belum dimanfaatkan mencapai US$ 4,56 miliar. Adapun produk ekspor Indonesia ke Afrika secara agregat dengan daya saing tinggi di antaranya adalah produk sawit dan turunannya, sabun, kopi, kendaraan bermotor, pipa, saus, produk kertas, dan produk karet.

“Tentunya dalam melayani potensi pasar Afrika ini sejalan dengan aktifitas BNI lainnya. Kami akan terus menjalankan prinsip kehati-hatian perbankan untuk menjaga pertumbuhan yang sehat dan sustain,” pungkas dia.

Dihubungi terpisah, Wakil Ketua Umum Kadin Koordinator Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Shinta W Kamdani mengatakan, Afrika punya potensi sangat besar sebagai tujuan ekspor alternatif Indonesia. Memang, jika dilihat dari segi daya beli mungkin masih jauh di bawah pasar-pasar ekspor tradisional seperti AS, EU, atau Tiongkok.“Namun, kalau dilihat dari segi pertumbuhan size pasar (populasi), kompetisi dagang dan barrier perdagangan, Afrika sangat menjanjikan karena punya size pasar yang pertumbuhannya pesat, kompetisi dagang yang masih minim dibandingkan pasar ekspor lain dan memiliki barrier perdagangan yang tidak sophisticated,” tutur Shinta.

Bahkan, relatif sangat mudah untuk melakukan penetrasi pasar meskipun dengan produk ekspor dengan standar yang setara dengan standar nasional. Bisa dikatakan produk ekspor apapun dari Indonesia bisa masuk dan bersaing di pasar Afrika.

“Dengan kondisi pasar tersebut, ekspor ke Afrika menjadi sangat menjanjikan dan kalau pelaku usaha mau ekspansi ke sana pertumbuhan dagang kita bisa sangat eksponensial,” sambung dia.

Hal ini sudah dibuktikan dengan perdagangan dengan Mesir, Afrika Selatan, Mozambique, Kenya, dan lain-lain yang tidak hanya memiliki pertumbuhan ekspor yang sangat baik bisa mencapai 40-50% per tahun dan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekspor Indonesia ke kawasan lain di dunia. Tapi juga berpotensi menciptakan surplus dagang yang cukup banyak untuk Indonesia.