Pemerintah membatasi produksi bijih nikel 2026 ke kisaran ±250 juta ton, lebih rendah dari tahun sebelumnya (±379 juta ton pada 2025)
Pemerintah juga memperketat izin smelter nikel baru, khususnya yang hanya menghasilkan produk intermediet (NPI, FeNi, nickel matte, MHP).
Proyek smelter yang sudah berjalan & berizin tetap dapat dilanjutkan, namun ekspansi ke depan akan lebih selektif dan berbasis kebutuhan industri hilir.
📌Tujuannya untuk meredam oversupply global dan meningkatkan harga nikel
Menteri ESDM: “Manuver pemangkasan produksi itu dilakukan untuk menopang harga komoditas tambang mendatang.”
🟠 Komentar Analis
Pemangkasan produksi berpotensi mengerek harga nikel global lewat pengetatan pasokan. Namun di sisi lain menjadi tantangan bagi smelter domestik akibat risiko penurunan utilitas dan kenaikan biaya.
More Info: Siminvest Instagram // Siminvest WhatsApp Channel
Copyright by ©️Sinarmas
Disclaimer on: this document is intended for information purposes only


