Market
Indonesia | IHSG
IHSG Melemah Pasca Sentuh ATH
IHSG ditutup melemah 0.61% ke level 8,657 perdagangan Selasa (09/12). Indeks sempat bergerak menguat dan sentuh level ATH 8,749 hingga akhirnya melemah hingga akhir sesi perdagangan. Pelemahan IHSG dibebani oleh saham BBCA, TLKM, dan ASII.
Value transaksi tercatat dengan nilai transaksi sebesar Rp26.18 triliun, lebih rendah dibandingkan hari sebelumnya sebesar Rp27.33 triliun. Sebanyak 432 saham melemah, 250 saham menguat, dan 119 saham stagnan.
Kawasan Asia
Pasar saham Regional ditutup bervariasi pada perdagangan Selasa. Nikkei naik 0.14% didorong oleh naiknya saham-saham di sektor teknologi.
Shanghai turun 0.37% sementara Hang Seng turun 1.29%. Sentimen datang dari pertemuan Politbiro China yang menekankan pentingnya untuk meningkatkan permintaan domestik pada 2026 dan memberikan sinyal pendekatan yang terukur terhadap stimulus. Pelaku pasar kini menantikan Konferensi Kerja Ekonomi Pusat yang akan datang, di mana pembuat kebijakan akan menguraikan target pertumbuhan dan rencana kebijakan untuk tahun depan.
Kawasan Amerika Serikat
Indeks Wall Street ditutup beragam pada perdagangan Selasa. Nasdaq naik 0.13%, sementara Dow Jones dan S&P 500 masing-masing turun sebesar 0.37% dan 0.09%.
Pelaku pasar fokus menantikan keputusan suku bunga The Fed dan pernyataan ketua The Fed mengenai arah kebijakan selanjutnya. Adapun dari rilis data ekonomi, lowongan pekerjaan di AS sedikit meningkat pada bukan Oktober, naik 12 ribu menjadi 7.67 juta.
Net Foreign Flow (09 Desember 2025)
Movers
Sektor Rotasi (Weekly)
Makro dan Industri
Faktor Domestik:
- Pemerintah batalkan cukai minuman berpemanis (MBDK) 2026, wacana dibuka lagi hanya jika ekonomi tumbuh di atas 6%.
- Kepercayaan konsumen Indonesia naik ke 124 pada November 2025, level tertinggi sejak Februari.
Faktor Global:
- Lowongan pekerjaan di AS meningkat 12.000 menjadi 7.67 juta pada Oktober 2025, di atas ekspektasi pasar.
- Bank Sentral Australia mempertahankan suku bunga acuan di level 3.6% untuk ketiga kalinya berturut-turut.
Komoditas
-
Harga perak naik 4.3% ke level USD61/ons pada Selasa. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya permintaan perak untuk industri panel surya, kendaraan listrik, dan elektronik.
Berita Emiten
- 🟡JTPE akan buyback hingga 342.6 juta saham (5%) dengan dana maksimal Rp140 miliar pada 15 Des 2025–6 Mar 2026.
- 🟡ASSA menarik fasilitas kredit Rp500 miliar dari QNB Indonesia untuk membeli armada baru.
- 🟢IPCC akan membagikan dividen interim sebesar Rp47.6 miliar (Rp26.16 per saham) dengan cumdate 16 Desember 2025.
Rekap Saham
09 Desember 2025
Daily
- 🟢 RAJA TAKE PROFIT, Entry 6,525 (09 Desember), tertinggi 7,000. TP (6,950 – 7,150). Closing price 6,875.Profit 7,3% 🚀🚀🚀🚀🚀🚀
- 🔴 INKP REDUCE, Entry 8,475 (09 Desember), tertinggi 8,850, TP (9,050 – 9,300). Closing price 8,200. Loss 3,24%
Weekly
- 🟢 BUKA HOLD, Entry 163 (17 October), tertinggi 167, TP (178 – 189). Closing price 164. Floating Profit 0,61%🚀
- 🔴 TAPG REDUCE, Entry 1,665 (19 November), tertinggi 1,580, SL (1,550), Closing price 1,530. Loss 6,9%
- 🟢 TLKM HOLD, Entry 3,560 (02 Desember), tertinggi 3,650, TP (3,720 – 3,850), Closing Price 3,570 Floating Profit 0,28%🚀
Daily | Sim Call
JPFA: SPECULATIVE BUY
Last price : 2,720
Target price : 2,800 – 2,880
Entry price : 2,620 – 2,730
Stop Loss : 2,510
Strategi:
JPFA, menguji Resistance 2,730, berpeluang mencoba Resistance 2,800 dan next Resistance 2,880. Namun, bila JPFA breakdown Resistance 2,730, berkemungkinan menguji Support 2,620 dan next Support 2,550. Baiknya batasi risiko bila JPFA bergerak melemah di bawah Support 2,550. Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.
Daily | Sim Call
DOOH: SPECULATIVE BUY
Last price : 288
Target price : 298 – 306
Entry price : 278 – 290
Stop Loss : 266
Strategi:
DOOH, breakout Resistance 280, berpeluang mencoba Resistance 298 dan next Resistance 306. Namun, bila DOOH breakdown Resistance 280, berkemungkinan menguji Support 278 dan next Support 270. Baiknya batasi risiko bila DOOH melemah di bawah Support 270. Stoc osc mengindikasikan pola Reversal.
Weekly | Sim Call
BUKA: HOLD
Last price : 164
Target price : 178 – 189
Entry price : 163 (17October)
Stop Loss : 147
Strategi:
BUKA, bertahan pada Support 164, berpeluang mencoba Resistance 167 dan next Resistance 171. Namun, bila BUKA breakdown Support 164, berpeluang menguji Support 162 dan next Support 159. Batasi resiko bila BUKA bergerak melemah dibawah Support 150. Indikator. Stoc osc mengindikasikan pola Reversal.
Weekly | Sim Call
UNTR: SPECULATIVE BUY
Last price : 29,500
Target price : 30,400 – 31,700
Entry price : 28,475 – 29,525
Stop Loss : 27,300
Strategi:
UNTR, bertahan diatas Support 28,800, berpeluang mencoba Resistance 30,400 dan next Resistance 31,700. Namun, bila UNTR breakdown Support 28,800, berpeluang menguji Support 28,475 dan next Support 27,975. Batasi risiko bila UNTR bergerak melemah dibawah Support 27,675. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Reversal.
Weekly | Sim Call
TLKM: HOLD
Last price : 3,570
Target price : 3,720 – 3,850
Entry price : 3,560 (02Desember)
Stop Loss : 3,450
Strategi:
TLKM, breakdown Support 3,600, berpeluang menguji Support 3,520 dan next Support 3,460. Namun, bila TLKM bertahan diatas Support 3,600, berpeluang mencoba Resistance 3,650 dan next Resistance 3,720. Batasi resiko bila TLKM bergerak melemah dibawah Support 3,500. Indikator. Stoc osc mengindikasikan pola Downtrend.
Sinarmas’s research reports are available on our mobile apps ‘SimInvest’, the research contents are also distributed by e-mail and our official website https://www.sinarmassekuritas.co.id/riset. If any data discrepancies in this report could be the result of different on the research methodology used by Sinarmas Research Team and/or adjustments etc. The Price Information, unless otherwise stated, the price information reflects the closing price of the previous trading day.
‘This document is intended for information purposes only’. For further information please contact our number +62 21 392 5550 or fax +62 21 392 2320.
© Sinarmas Sekuritas