Market
Kawasan Asia
Pasar saham Asia kompak ditutup melemah pada perdagangan Jumat (21/11). Hangseng, Shanghai, dan Nikkei turun masing-masing sebesar 2.4%.
Para pelaku pasar Asia merespon dengan hati-hati hasil rilis data pertumbuhan lapangan kerja AS yang lebih kuat dari perkiraan, sehingga memperkecil probabilitas Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada meeting Desember. Selain itu, meningkatnya ketegangan antara Jepang dan China ikut mempengaruhi sentimen pasar, dimana China menghentikan impor makanan laut dari Jepang dan mengeluarkan peringatan perjalanan bagi warga negara China yang ingin ke Jepang.
Kawasan Amerika Serikat
Indeks Wall Street ditutup rebound pada akhir pekan. Dow Jones memimpin kenaikan sebesar 1.08%, diikuti oleh S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik sebesar 0.98% dan 0.88%. Kenaikan ini didorong oleh saham-saham di sektor Kesehatan, Bahan Dasar, dan Layanan Konsumen.
Pelaku pasar tetap fokus pada kebijakan suku bunga The Fed yang akan diambil di sisa akhir tahun 2025 ini. Sentimen pasar pada hari Jumat mendapat dorongan dari pidato Williams salah satu pejabat The Fed yang meningkatkan harapan adanya pemotongan suku bunga pada Desember. Adapun, probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember ini meningkat menjadi 71%.
Net Foreign Flow (21 November 2025)
Movers
Sektor Rotasi (Weekly)
Makro dan Industri
Faktor Domestik:
- Konsumsi pemerintah tumbuh 5.49%, pulih dari kontraksi pada dua triwulan sebelumnya seiring akselerasi belanja di triwulan III.
- Kemenkeu melaporkan PNBP hingga akhir Oktober 2025 mencapai Rp402.3 triliun (84.3% target), namun turun 15.7% YoY.
Faktor Global:
- Indeks Komposit PMI AS S&P Global naik menjadi 54.8 pada November 2025 (vs.Oktober: 54.6) dan di atas perkiraan pasar.
- FDI ke China turun sebesar 10.3% menjadi CNY621.93 miliar pada periode Januari – Oktober 2025, memperpanjang tren penurunan yang telah berlangsung selama dua setengah tahun.
Komoditas
-
Harga CPO turun 2.05% ke level MYR4,068/ton pada Jumat di tengah menurunnya permintaan. Surveyor kargo memperkirakan pengiriman minyak sawit Malaysia untuk periode 1–20 November turun antara 14.1% dan 20.5% dibandingkan bulan sebelumnya.
Berita Emiten
- 🟢JRPT mencatatkan laba bersih kuartal III-2025 tumbuh 15% menjadi Rp903.10 miliar, dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp785.51 miliar.
- 🟢EXCL menjadwalkan pembagian dividen interim tambahan Rp2.89 triliun atau sekitar Rp159 per saham.
- 🟠PTPP melakukan divestasi anak usaha PT PP Infrastruktur dengan proyeksi dana yang didapat 1.5 triliun untuk mengurangi kewajiban hutang.
Rekap Saham
21 November 2025
Daily
- 🟢 RAJA CUT PROFIT, Entry 4,950 (21 November), tertinggi 5,050. TP (5,125 – 5,275). Closing price 4,910. Profit 2.02% 🚀
- 🟢 WIFI CUT PROFIT, Entry 3,570 (21 November), tertinggi 3,740, TP (3,800 – 3,900). Closing price 3,610. Profit 1.12% 🚀
Weekly
- 🟢 BUKA HOLD, Entry 163 (17 October), tertinggi 169, TP (178 – 189). Closing price 168. Floating Profit 3.07%🚀🚀🚀
- 🟢 TAPG HOLD, Entry 1,665 (19 November), tertinggi 1,785, TP (1,755 – 1,825 ), Closing price 1,750. Floating Profit 5.10% 🚀🚀🚀
- 🟢 TLKM HOLD, Entry 3,440 (10 November), tertinggi 3,660, TP (3,550 – 3,720), Closing Price 3,500. Floating Profit 1.74% 🚀
Daily | Sim Call
BRMS: SPECULATIVE BUY
Last price : 990
Target price : 1,020 – 1,050
Entry price : 950 – 995
Stop Loss : 910
Strategi:
BRMS, bertahan pada Resistance 990, berpeluang mencoba Resistance 1,020 dan next Resistance 1,050. Namun, bila BRMS breakdown Resistance 990, berkemungkinan menguji Support 4950 dan next Support 925. Baiknya batasi risiko bila BRMS bergerak melemah di bawah Support 925. Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.
Daily | Sim Call
EMTK: SPECULATIVE BUY
Last price : 1,260
Target price : 1,300 – 1,335
Entry price : 1,210 – 1,265
Stop Loss : 1,160
Strategi:
EMTK, menguji Resistance 1,270, berpeluang mencoba Resistance 1,300 dan next Resistance 1,335. Namun, bila EMTK breakdown Resistance 1,270, berkemungkinan menguji Support 1,210 dan next Support 1,180. Baiknya batasi risiko bila EMTK melemah di bawah Support 1,180. Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.
Weekly | Sim Call
BUKA: HOLD
Last price : 168
Target price : 178 – 189
Entry price : 163 (17October)
Stop Loss : 147
Strategi:
BUKA, bertahan pada EMA20 (168), berpeluang mencoba Resistance 170 dan next Resistance 175. Namun, bila BUKA breakdown EMA20 (168), berpeluang menguji Support 164 dan next Support 159. Batasi resiko bila BUKA bergerak melemah dibawah Support 150. Indikator. Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.
Weekly | Sim Call
TAPG: HOLD
Last price : 1,750
Target price : 1,755 – 1,825
Entry price : 1,665 (19November)
Stop Loss : 1,550
Strategi:
TAPG, bertahan pada EMA20 (1,750), berpeluang mencoba Resistance 1,825 dan next Resistance 1,840. Namun, bila TAPG breakdown EMA50 (1,750), berpeluang menguji Support 1,725 dan next Support 1,700. Batasi risiko bila TAPG bergerak melemah dibawah Support 1,565. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Reversal.
Weekly | Sim Call
TLKM: HOLD
Last price : 3,500
Target price : 3,550 – 3,720
Entry price : 3,440 (10November)
Stop Loss : 3,260
Strategi:
TLKM, bertahan pada EMA20 (3,470), berpeluang mencoba Resistance 3,690 dan next Resistance 3,720. Namun, bila TLKM breakdown EMA20 (3,470), berpeluang menguji Support 3,400 dan next Support 3,300. Batasi resiko bila TLKM bergerak melemah dibawah Support 3,300. Indikator. Stoc osc mengindikasikan pola Downtrend.
Sinarmas’s research reports are available on our mobile apps ‘SimInvest’, the research contents are also distributed by e-mail and our official website https://www.sinarmassekuritas.co.id/riset. If any data discrepancies in this report could be the result of different on the research methodology used by Sinarmas Research Team and/or adjustments etc. The Price Information, unless otherwise stated, the price information reflects the closing price of the previous trading day.
‘This document is intended for information purposes only’. For further information please contact our number +62 21 392 5550 or fax +62 21 392 2320.
© Sinarmas Sekuritas