Market
Indonesia | IHSG
IHSG Melemah
IHSG ditutup melemah 0.67% ke level 7,890 pada perdagangan Kamis (21/08). Selama perdagangan indeks solid bergerak di zona merah. Pelemahan IHSG dibebani oleh saham DSSA, BREN, dan BMRI.
Value transaksi tercatat dengan nilai transaksi sebesar Rp16.32 triliun, lebih rendah dibandingkan hari sebelumnya Rp20.19 triliun. Sebanyak 283 saham melemah, 366 saham menguat, dan 152 stagnan.
Kawasan Asia
Bursa saham Regional ditutup beragam pada perdagangan Kamis. Nikkei turun 0.65%, Hang Seng turun 0.24%, sementara Shanghai naik 0.13%.
Pelaku pasar cenderung wait and see di tengah penantian pidato Jerome Powell pada Simposium Jackson Hole mengenai arah kebijakan suku bunga. Walau begitu, pelaku pasar sudah memproyeksikan bahwa akan adanya penurunan suku bunga The Fed pada September 2025.
Kawasan Amerika Serikat
Indeks Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Kamis. S&P 500 turun 0.40%, Dow Jones turun 0.34%, dan Nasdaq turun 0.34%.
Pelaku pasar global mencerna rilisnya data jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran yang tercatat naik lebih dari diperkirakan, menunjukkan pelemahan pada pasar tenaga kerja di tengah ketidakpastian ekonomi akibat perang tarif.
Net Foreign Flow (21 Agustus 2025)

Movers

Sektor Rotasi (Weekly)

Makro dan Industri
Faktor Domestik:
- Bank Indonesia mencatat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal II-2025 defisit US$6.7 miliar, dengan transaksi berjalan melebar jadi defisit USD3 miliar dari USD0.2 miliar di kuartal sebelumnya.
- Nilai tukar rupiah melemah 0.1% ke level Rp16,288 per dolar Amerika Serikat pada penutupan perdagangan Kamis (21/08)
Faktor Global:
- Klaim pengangguran AS naik menjadi 235 ribu pada pekan yang berakhir 16 Agustus (vs sebelumnya 224 ribu).
- Inflasi harga produsen Korea Selatan naik 0.5% YoY di bulan Juli 2025, tidak berubah dari bulan Juni.
Komoditas
-
Harga Minyak WTI kembali bergerak naik ke level USD63.5/barel. Ketegangan geopolitik antara US-Rusia semakin memanas di mana Rusia memperingatkan bahwa upaya-upaya perdamaian akan sia-sia serta dikhawatirkan adanya sanksi yang lebih ketat terhadap Rusia.

Berita Emiten
- 🟢BBTN resmi melakukan spin off Unit Usaha Syariah dengan mendirikan Bank Syariah Nasional setelah mengakuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS).
- 🟠BMRI menunda rilis laporan keuangan semester I 2025 karena masih proses audit penuh terkait rencana aksi korporasi, termasuk penerbitan obligasi.
- 🟢MEDC melalui anak usahanya Medco Energi Thailand, berhasil mendapatkan perpanjangan masa produksi di Teluk Thailand hingga tahun 2035
Rekap Saham
21 Agustus 2025
Daily
- 🟠 LSIP DRAW, Entry 1,415 (21 Agustus), tertinggi 1,475, TP (1,500 – 1,545). Closing price 1,415. DRAW
- 🔴 DEWA REDUCE, Entry 228 (21 Agustus), tertinggi 242, TP (244 – 250). Closing price 226. Loss 0.88%
Weekly
- 🔴 INDF HOLD, Entry 8,125 (08 Agustus), tertinggi 7,975, TP (8,700 – 9,100). Closing price 7,925. Floating Loss 2,46%
- 🔴 DSSA REDUCE, Entry 89.150 (21 Agustus), tertinggi 80,325, SL (86,200), Closing price 80,225. Loss 3,31%
- 🟢 BRMS TAKE PROFIT, Entry 438 (11 Agustus), tertinggi 500, TP (472 – 494), Closing Price 482 Profit 14,16% 🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀🚀
Daily | Sim Call
ELSA: SPECULATIVE BUY
Last price : 525
Target price : 545 – 560
Entry price : 510 – 530
Stop Loss : 490
Strategi:
ELSA, breakout Resistance 520, berpeluang mencoba Resistance 545 dan next Resistance 560. Namun, bila ELSA breakdown Resistance 520, berkemungkinan menguji Support 510 dan next Support 498. Baiknya batasi risiko bila ELSA bergerak melemah di bawah Support 498. Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.
Daily | Sim Call
TLKM: SPECULATIVE BUY
Last price : 3,250
Target price : 3,330 – 3,430
Entry price : 3,140 – 3,260
Stop Loss : 3,020
Strategi:
TLKM, menguji Resistance 3,270, berpeluang mencoba Resistance 3,330 dan next Resistance 3,430. Namun, bila TLKM breakdown Resistance 3,270, berkemungkinan menguji Support 3,140 dan next Support 3,070. Baiknya batasi risiko bila TLKM melemah di bawah Support 3,070. Stoc osc mengindikasikan pola Downtrend.
Weekly | Sim Call
INDF: HOLD
Last price : 7,925
Target price : 8,700 – 9,100
Entry price : 8,125 (8 Agustus)
Stop Loss : 7,600
Strategi:
INDF, bertahan diatas Support 7,900, berpeluang mencoba Resistance 8,050 dan next Resistance 8,175. Namun, bila INDF breakdown Support 7,900, berpeluang menguji Support 7,825 dan next Support 7,725. Batasi resiko bila INDF bergerak melemah dibawah Support 7,725. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Oversold.
Weekly | Sim Call
ASII: SPECULATIVE BUY
Last price : 5,625
Target price : 5,750 – 6,000
Entry price : 5,450 – 5,650
Stop Loss : 5,100
Strategi:
ASII, breakout Resistance 5,575, berpeluang mencoba Resistance 5,750 dan next Resistance 6,000. Namun, bila ASII breakdown Resistance 5,575 berpeluang menguji Support 5,450 dan next Support 5,200. Batasi risiko bila DSSA bergerak melemah dibawah Support 5,200. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Overbought.
Weekly | Sim Call
DSNG: SPECULATIVE BUY
Last price : 1,675
Target price : 1,730 – 1,765
Entry price : 1,615 – 1,680
Stop Loss : 1,535
Strategi:
DSNG, breakout Resistance 1,660, berpeluang mencoba Resistance 1,730 dan next Resistance 1,765. Namun, bila DSNG breakdown Resistance 1,660, berpeluang menguji Support 1,615 dan next Support 1,565. Batasi resiko bila DSNG bergerak melemah dibawah Support 1,565. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Overbought.
Sinarmas’s research reports are available on our mobile apps ‘SimInvest’, the research contents are also distributed by e-mail and our official website https://www.sinarmassekuritas.co.id/riset. If any data discrepancies in this report could be the result of different on the research methodology used by Sinarmas Research Team and/or adjustments etc. The Price Information, unless otherwise stated, the price information reflects the closing price of the previous trading day.
‘This document is intended for information purposes only’. For further information please contact our number +62 21 392 5550 or fax +62 21 392 2320.
© Sinarmas Sekuritas