Indonesia Turut Mainkan Peran Penting Tembaga Dunia

Indonesia merupakan produsen tembaga yang signifikan di Asia, menempati peringkat 7 besar dunia

  • Produksi tembaga: Indonesia memiliki produksi sebesar 840 ribu ton pada tahun 2023 dan menduduki peringkat ke 7 Dunia.
  • Cadangan tembaga yakni sebesar 24 juta ton menempati peringkat 10 besar dunia.

Meski Indonesia memiliki cadangan dan produksi tembaga yang besar akan tetapi Indonesia baru saja mengeluarkan Peraturan Permendag Nomor 10 Tahun 2024. Permendag itu melarang ekspor bijih tembaga dan konsentratnya mulai Januari 2025.

Daftar cadangan tembaga tiap negara

  1. Chile: 190 juta ton
  2. Australia: 100 juta ton
  3. Peru: 120 juta ton
  4. Congo: 80 juta ton
  5. Rusia: 80 juta ton
  6. Meksiko: 53 juta ton
  7. AS: 50 juta ton
  8. China: 41 juta ton
  9. Polandia: 34 juta ton
  10. Indonesia: 24 juta ton
    *data per 2023

Tembaga Menjadi Komoditas Stategis, Harga Melonjak 39% YTD
Harga tembaga mencatat kenaikan Year to date sekitar 39%, didorong oleh perubahan tajam dalam kebijakan perdagangan AS.

Presiden Donald Trump menggarisbawahi signifikansi strategis logam tembaga sebagai material kedua yang paling banyak digunakan oleh Departemen Pertahanan dan aplikasinya yang luas di berbagai sektor vital, termasuk semikonduktor, kedirgantaraan, amunisi, pusat data, baterai lithium-ion, sistem radar, pertahanan rudal, dan senjata hipersonik. AS saat ini mengimpor hampir setengah dari konsumsi tembaganya, dengan Chili sebagai pemasok utamanya.

💬Komentar Analis
Presiden Amerika Serikat, menyoroti Indonesia yang memiliki posisi cukup besar dalam produksi dan cadangan tembaga. Hal ini mengindikasikan potensi Amerika Serikat untuk melakukan pembelian Tembaga milik Indonesia serta berpotensi untuk ikut serta berinvestasi di sektor berkaitan.

Adapun terkait Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 10 Tahun 2024 yang melarang ekspor bijih tembaga dan konsentratnya mulai Januari 2025, Kami melihat ada beberapa opsi yang mungkin dilakukan Pemerintah Indonesia yakni memberikan relaksasi ekspor konsentrat mineral atau memperbanyak smelter dengan mendorong percepatan hilirisasi tembaga.

Hal ini diperkirakan memberikan sentimen positif bagi emiten yang memproduksi komoditas tembaga serta yang telah memiliki Smelter.

Emiten yang berkaitan yakni: BRMS✅, ANTM✅, MDKA✅, MBMA, AMMN, ZINC

Daftar Proyek Tembagi dari Beberapa Emiten:

  • ✅ BRMS mengembangkan proyek tembaga-emas di Gorontalo Minerals yang masih dalam tahap eksplorasi lanjutan. Belum memiliki smelter tembaga.
  • ✅ ANTM sebagai bagian dari holding MIND ID, mengambil langkah strategis dalam proyek eksplorasi tembaga di Hu’u, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Belum memiliki smelter tembaga.
  • ✅ MDKA memproduksi tembaga dari Tambang Tembaga Wetar yang memproduksi katoda tembaga. Berencana untuk bekerja sama dengan smelter tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik
  • MBMA anak usaha MDKA yang mengelola fasilitas pemurnian bijih pirit tembaga, Tidak memiliki smelter tembaga.
  • AMMN mengoperasikan tambang Batu Hijau di NTB (450 juta pon tembaga/tahun) dan tengah kembangkan proyek Elang serta membangun smelter di Gresik (kapasitas 900 ribu ton konsentrat). Smelter dalam tahap konstruksi.
  • ZINC memiliki potensi tembaga di Kalimantan Tengah, namun masih dalam tahap eksplorasi Belum memiliki smelter tembaga.

📢SimInvest hadir di Channel WhatsApp
➡️ https://whatsapp.com/channel/0029VagjYwg5q08bYO9VEf1Q
IG: @sim_invest | ⁠@sinarmas_sekuritas

More Info: Siminvest Instagram // Siminvest WhatsApp Channel

Copyright by ©️Sinarmas
Disclaimer on: this document is intended for information purposes only