Market
Indonesia | IHSG
IHSG Melanjutkan Penguatan
IHSG ditutup naik sebesar 1.43% ke level 6,538 pada Selasa (22/04). IHSG sempat bergerak ke zona merah pada saat awal perdagangan. Namun selepasnya, IHSG bergerak konsisten di zona hijau hingga penutupan sesi ke 2. Nilai transaksi mencapai Rp9.89 triliun, lebih besar dari hari Senin (21/04) sebesar Rp8.47 triliun. Adapun, 371 saham naik, 220 saham turun, dan 210 saham stagnan.
Sektor pendorong IHSG diantaranya:
- Energy 3.37%
- Basic Industry 3.36%
- Property 1.83%
Kawasan Asia
Bursa Asia ditutup beragam pada perdagangan Selasa. Hang Seng dan Shanghai naik 0.78% dan 0.25%.
Terlepas dari ketidakpastian geopolitik, para pelaku pasar menaruh harapan akan adanya langkah-langkah stimulus tambahan dari Beijing untuk melawan dampak ekonomi tarif AS.
Nikkei turun 0.17%. Kurangnya kemajuan dalam pembicaraan perdagangan global masih membebani sentimen pasar.
Kawasan Amerika Serikat
Indeks saham Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Selasa. Nasdaq memimpin kenaikan sebesar 2.71%, diikuti oleh Dow Jones dan S&P 500 masing-masing naik 2.66% dan 2.51% didukung oleh menguatnya saham-saham teknologi.
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, memperkirakan bahwa akan adanya de-eskalasi antara AS dan China dalam waktu dekat, menanggapi adanya kebuntuan negosiasi antara kedua belah pihak. Hal ini sedikit memberikan angin segar bagi pelaku pasar global.
Net Foreign Flow (22 April 2025)

Movers

Sektor Rotasi (Weekly)

Makro dan Industri
Faktor Domestik:
- Ekonom memproyeksi BI-Rate akan tetap bertahan di 5.75% pada RDG BI hari ini.
- Rupiah JISDOR ditutup melemah 0.32% pada perdagangan Selasa (22/04) ke level Rp16,862.
Faktor Global:
- IMF memproyeksi pertumbuhan global pada tahun 2025 sebesar 2.8%, turun 0.5 poin dari proyeksi Januari 2025 akibat eskalasi tarif AS.
- Indeks kepercayaan konsumen di kawasan Eropa turun menjadi -16.70 poin pada April 2025 dari sebelumnya -14.50 poin pada Maret 2025.
Komoditas
-
Harga CPO rebound ke level 3,967/ton. Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Cina yang terus berlanjut dapat mendorong China untuk mengurangi impor kedelai dari Amerika Serikat dan berpotensi meningkatkan permintaan akan minyak kelapa sawit sebagai alternatif.

Berita Emiten
- 🟡 BANK mencatatkan rugi bersih pada tahun 2024 membaik 67.5% YoY atau sebesar Rp73.7 miliar dari tahun sebelumnya rugi sebesar Rp226.7 miliar.
- 🔴 APLN mencatatkan laba bersih pada tahun 2024 turun 41.45% YoY atau sebesar Rp633.86 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp1.08 triliun.
- 🟢 BUAH akan membagikan dividen sebesar Rp21 miliar atau Rp21/lembar.
Rekap Saham
22 April 2025
Daily
- 🟢 PGAS CUT PROFIT, Entry 1,670 (22April), tertinggi 1,690, TP (1,695 – 1,730). Closing price 1,675 Profit 0,29% 🚀
- 🟢 TAPG CUT PROFIT, Entry 925 (22April), tertinggi 945, TP (955 – 980). Closing price 935 Profit 1,08% 🚀
Weekly
- 🔴 DSSA HOLD, Entry 42,675 (16April), tertinggi 43,250, TP (44,150 – 45,900), Closing price 42,300 Floating Loss 0,87%
- 🟠 LSIP HOLD, Entry 1,105 (15April), tertinggi 1,105, TP (1,165 – 1,200), Closing price 1,105 DRAW
- 🔴 SCMA HOLD, Entry 188 (15April), tertinggi 193, TP (196- 214), Closing price 186 Floating Loss 1,06%
Daily | Sim Call
ELSA: SPECULATIVE BUY

Last price : 436
Target price : 448 – 468
Entry price : 424 – 438
Stop Loss : 408
Strategi:
ELSA, breakout Resistance 432, berpeluang mencoba Resistance 448 dan next Resistance 468. Namun, bila ELSA breakdown Resistance 432, berkemungkinan menguji Support 424 dan next Support 412. Baiknya batasi resiko bila ELSA melemah di bawah Support 412. Stoc osc mengindikasikan pola Overbought.
Daily | Sim Call
ANTM: SPECULATIVE BUY

Last price : 2,190
Target price : 2,250 – 2,340
Entry price : 2,100 – 2,200
Stop Loss : 2,030
Strategi:
ANTM, breakout Resistance 2,160, berpeluang mencoba Resistance 2,250 dan next Resistance 2,340. Namun, bila ANTM breakdown Resistance 2,160, berkemungkinan menguji Support 2,100 dan next Support 2,060. Baiknya batasi resiko bila ANTM melemah di bawah Support 2,060. Stoc osc mengindikasikan pola Overbought.
Weekly | Sim Call
DSSA : HOLD

Last price : 42,300
Target price : 44,150 – 45,900
Entry price : 42,675 (16April)
Stop Loss : 40,700
Strategi:
DSSA, bertahan diatas Support 41,250, berpeluang mencoba Resistance 43,250 dan next Resistance 43,700. Namun, bila DSSA breakdown Support 41,250, berpeluang menguji Support 41,000 dan next Support 40,700. Batasi resiko bila DSSA bergerak melemah dibawah Support 41,000. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.
Weekly | Sim Call
LSIP: HOLD

Last price : 1,105
Target price : 1,165 – 1,200
Entry price : 1,105 (15April)
Stop Loss : 970
Strategi:
LSIP, bertahan diatas Support EMA20 (1,085), berpeluang mencoba Resistance 1,135 dan next Resistance 1,165. Namun, bila LSIP breakdown Support EMA20 (1,085), berpeluang menguji Support 1,055 dan next Support 990. Batasi risiko bila LSIP bergerak melemah dibawah Support 990. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Reversal.
Weekly | Sim Call
SCMA: HOLD

Last price : 186
Target price : 196 – 214
Entry price : 188 (15April)
Stop Loss : 172
Strategi:
SCMA, menguji Support 185, bila bertahan berpeluang mencoba Resistance 191 dan next Resistance 196. Namun, bila SCMA breakdown Support 185, berpeluang menguji Support 180 dan next Support 175. Batasi resiko bila SCMA bergerak melemah dibawah Support 175. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Downtrend.
Sinarmas’s research reports are available on our mobile apps ‘SimInvest’, the research contents are also distributed by e-mail and our official website https://www.sinarmassekuritas.co.id/riset. If any data discrepancies in this report could be the result of different on the research methodology used by Sinarmas Research Team and/or adjustments etc. The Price Information, unless otherwise stated, the price information reflects the closing price of the previous trading day.
‘This document is intended for information purposes only’. For further information please contact our number +62 21 392 5550 or fax +62 21 392 2320.
© Sinarmas Sekuritas