Market
Indonesia | IHSG
IHSG Melemah Imbas Aksi Profit Taking
IHSG ditutup turun sebesar 0.65% ke level 6,400 pada Rabu (16/04). IHSG cenderung bergerak volatile dan sempat berada di zona hijau pada saat awal pembukaan. Namun, setelah sesi 2 dibuka, IHSG berbalik ke zona merah higga penutupan. Nilai transaksi hari ini mencapai Rp21.15 triliun, lebih besar dari hari Selasa (15/04) sebesar Rp13.66 triliun. Adapun, 250 saham naik, 331 saham turun, dan 220 saham stagnan.
Sektor pembeban IHSG diantaranya:
- Finance 1.27%
- Transportation 0.79%
- Infrastructure 0.75%
Kawasan Asia
Bursa Asia ditutup beragam pada perdagangan Rabu. Nikkei turun 1.01%. Perhatian pelaku pasar di Jepang saat ini tertuju pada pembicaraan perdagangan yang akan datang antara Jepang dan AS, karena berharap adanya penghapusan tarif.
Hang Seng turun 1.91% sementara Shanghai naik 0.26%. Dari sisi data ekonomi, PDB China ekspansi 5.4% yoy pada kuartal 1, mampu melampaui konsensus pasar 5.1%.
Kawasan Amerika Serikat
Pasar saham AS kembali terkoreksi pada perdagangan Rabu. Nasdaq memimpin pelemahan sebesar 3.07%, diikuti oleh S&P 500 dan Dow Jones yang masing-masing turun 2.24% dan 1.73%.
Pelaku pasar nampaknya agak kecewa dengan pernyataan ketua The Fed di Chicago mengenai kurangnya sinyal yang jelas mengenai penurunan suku bunga selanjutnya. Adapun, The Fed memperingatkan bahwa perang tarif dapat memacu inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang melambat.
Net Foreign Flow (16 April 2025)

Movers

Sektor Rotasi (Weekly)

Makro dan Industri
Faktor Domestik:
- Konsumsi rumah tangga kuartal I 2025 diproyeksi melambat ke 1.0% YoY dari 1.4% dari kuartal sebelumnya.
- Rupiah Spot ditutup melemah 0.06% pada perdagangan Rabu (16/04) ke level Rp16,837.
Faktor Global:
- Donald Trump memerintahkan investigasi potensi tarif atas seluruh impor mineral kritis, termasuk kobalt, nikel, rare earth, hingga uranium.
- Tingkat inflasi di Uni Eropa melambat menjadi 2.2% pada Maret 2025 dari sebelumnya 2.3% pada Februari, sesuai dengan estimasi pasar.
Komoditas
-
Harga emas naik 3% menembus rekor tertinggi baru lagi ke level USD3,350/ons pada Rabu. Ketidakpastian perang tarif semakin instensif di mana Trump saat ini sedang melakukan penyelidikan terhadap tarif baru mineral utama.

Berita Emiten
- 🟢 MTLA mencatatkan laba bersih pada 2024 naik 12.37% YoY atau sebesar Rp469.25 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp417.60 miliar.
- 🟢 BJBR akan membagikan dividen tahun buku 2024 sebesar Rp896.95 miliar atau Rp85.25/lembar.
- 🟢 ESSA akan membagikan dividen tahun buku 2024 sebesar Rp172.26 miliar atau Rp10/lembar.
Rekap Saham
16 April 2025
Daily
- 🟠 SSMS DRAW, Entry 1,675 (16April), tertinggi 1,750, TP (1,760 – 1,810). Closing price 1,675 DRAW
- 🟢 SMIL CUT PROFIT, Entry 472 (16April), tertinggi 488, TP (484 – 500). Closing price 488 Profit 3,38%🚀🚀🚀
Weekly
- 🟢 DSSA HOLD, Entry 42,675 (16April), tertinggi 43,850, TP (44,150 – 45,900), Closing price 42,800 Floating Profit 0,29% 🚀
- 🟠 LSIP HOLD, Entry 1,105 (15April), tertinggi 1,135, TP (1,165 – 1,200), Closing price 1,105 Draw
- 🔴 SCMA HOLD, Entry 188 (15April), tertinggi 191, TP (196- 214), Closing price 185 Floating Loss 1,59%
Daily | Sim Call
GOTO: SPECULATIVE BUY

Last price : 80
Target price : 83 – 86
Entry price : 77 – 81
Stop Loss : 73
Strategi:
GOTO, breakout Resistance EMA50 (79), berpeluang mencoba Resistance 83 dan next Resistance 86. Namun, bila GOTO breakdown Resistance EMA50 (79), berkemungkinan menguji Support 77 dan next Support 75. Baiknya batasi resiko bila GOTO melemah di bawah Support 75. Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.
Daily | Sim Call
WIFI: SPECULATIVE BUY

Last price : 2,220
Target price : 2,290 – 2,350
Entry price : 2,150 – 2,230
Stop Loss : 2,070
Strategi:
WIFI, bertahan di atas Support 2,170, berpeluang mencoba Resistance 2,290 dan next Resistance 2,350. Namun, bila WIFI breakdown Support 2,170, berkemungkinan menguji Support 2,150 dan next Support 2,120. Baiknya batasi resiko bila WIFI melemah di bawah Support 2,120. Stoc osc mengindikasikan pola Overbought.
Weekly | Sim Call
DSSA : HOLD

Last price : 42,800
Target price : 44,150 – 45,900
Entry price : 42,675 (16April)
Stop Loss : 40,700
Strategi:
DSSA, bertahan diatas Support 42,600, berpeluang mencoba Resistance 44,150 dan next Resistance 45,900. Namun, bila DSSA breakdown Support 42,600, berpeluang menguji Support 41,600 dan next Support 41,000. Batasi resiko bila DSSA bergerak melemah dibawah Support 41,000. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Downtrend.
Weekly | Sim Call
LSIP: HOLD

Last price : 1,105
Target price : 1,165 – 1,200
Entry price : 1,105 (15April)
Stop Loss : 970
Strategi:
LSIP, gagal breakout Resistance 1,135, berpeluang menguji Support 1,075 dan next Support 1,055. Namun, bila LSIP breakout Resistance 1,135, berpeluang mencoba Resistance 1,165 dan next Resistance 1,200. Batasi risiko bila LSIP bergerak melemah dibawah Support 990. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Downtrend.
Weekly | Sim Call
SCMA: HOLD

Last price : 185
Target price : 196 – 214
Entry price : 188 (15April)
Stop Loss : 172
Strategi:
SCMA, breakdown Support 188, berpeluang menguji Support 180 dan next Support 175. Namun, bila SCMA breakout Support 188, berpeluang mencoba Resistance 196 dan next Resistance 204. Batasi resiko bila SCMA bergerak melemah dibawah Support 175. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Downtrend.
Sinarmas’s research reports are available on our mobile apps ‘SimInvest’, the research contents are also distributed by e-mail and our official website https://www.sinarmassekuritas.co.id/riset. If any data discrepancies in this report could be the result of different on the research methodology used by Sinarmas Research Team and/or adjustments etc. The Price Information, unless otherwise stated, the price information reflects the closing price of the previous trading day.
‘This document is intended for information purposes only’. For further information please contact our number +62 21 392 5550 or fax +62 21 392 2320.
© Sinarmas Sekuritas