Market
Kawasan Asia
Bursa saham Regional mayoritas ditutup menguat pada akhir pekan. Hang Seng dan Shanghai naik masing-masing sebesar 2.12% dan 1.81%. Harapan adanya stimulus baru untuk meningkatkan konsumsi domestik China memberikan sentimen positif, di mana para pelaku pasar menantikan pengarahan utama minggu depan oleh badan perencanaan utama Beijing.
Dari Jepang, Nikkei naik 0.72%. Pelaku pasar terus memantau sinyal-sinyal kebijakan Bank of Japan, karena Gubernur Kazuo Ueda menegaskan kembali rencana untuk mengurangi neraca keuangan bank sentral yang sangat besar.
Kawasan Amerika Serikat
Bursa Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Jumat. Nasdaq naik 2.61%, S&P 500 naik 2.13%, dan Dow Jones naik 1.65%, didorong oleh saham-saham dari sektor Teknologi, Minyak dan Gas, serta Keuangan.
Para pelaku pasar masih memantau ketat perkembangan terbaru mengenai perang tarif yang dibuat oleh Trump dan khawatir perang dagang dapat memicu kembali inflasi dan berpotensi membawa ekonomi AS ke dalam resesi.
Di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi, sentimen konsumen AS memburuk lebih dari yang diharapkan pada bulan Maret, sementara ekspektasi inflasi setahun ke depan melonjak ke level tertinggi sejak November 2022.
Net Foreign Flow (14 Maret 2025)
Movers
Sektor Rotasi (Weekly)
Makro dan Industri
Faktor Domestik:
- Neraca perdagangan Februari 2024 diproyeksikan menjadi USD1.0 miliar dari USD3.45 miliar pada bulan Januari 2025.
- Pasar saham mencatakan net sell selama sepekan kemarin sebesar Rp3.36 triliun.
Faktor Global:
- Pada pekan ini, bank-bank sentral global, dari AS hingga Jepang akan memutuskan kebijakan suku bunganya mengantisipasi perang dagang.
- Jepang dan Singapura menantikan data rilis neraca perdagangan periode Februari.
Komoditas
-
Harga minyak WTI naik ke level USD67 per barel pada Jumat. Badan Energi Internasional (IEA) memperingatkan adanya surplus pasokan akibat perang dagang yang meningkat dikhawatirkan menurunkan permintaan, sementara OPEC+ meningkatkan produksi.
Berita Emiten
- 🔴 BBKP mencatatkan rugi bersih Rp6.32 triliun pada 2024, membengkak dari yang sebelumnya pada 2023 sebesar Rp6.03 triliun.
- 🟢 ANJT mencatatkan laba bersih pada 2024 sebesar USD9.2 juta, naik 106.7% YoY dari tahun sebelumnya sebesar USD4.4 juta.
- 🟢 PRDA mencatatkan laba bersih pada 2024 sebesar Rp270.19 miliar, naik 3.97% YoY dari tahun sebelumnya sebesar Rp259.87 miliar.
Rekap Saham
14 Maret 2025
Daily
- 🟢 WIFI CUT PROFIT, Entry 1,860 (14March), tertinggi 1,980, TP (1,985 – 2,050). Closing price 1,735 Profit 6.45% 🚀🚀🚀
- 🔴 SSMS REDUCE, Entry 1,580 (14March), tertinggi 1,660, TP (1,700 – 1,750). Closing price 1,550 Loss 1.89%
Weekly
- 🟢 JPFA HOLD, Entry 2,070 (14March), tertinggi 2,140, TP (2,230-2,370), Closing price 2,090 Floating Profit 0.96% 🚀
- 🔴 TBIG HOLD, Entry 2,160 (20February), tertinggi 2,150, TP (2,260-2,370), Closing price 2,110 Floating Loss 2.31%
- 🔴 INDF HOLD, Entry 7,675 (10February), tertinggi 7,325, TP (8,050 – 8,300), Closing price 7,175 Floating Loss 6.51%
Daily | Sim Call
HRTA: SPECULATIVE BUY
Last price : 530
Target price : 550 – 565
Entry price : 500 – 535
Stop Loss : 480
Strategi:
HRTA, breakout Resistance 525, berpeluang mencoba Resistance 550 dan next Resistance 565. Namun, bila HRTA breakdown Resistance 525, berkemungkinan menguji Support 500 dan next Support 490. Baiknya batasi resiko bila HRTA melemah di bawah Support 490. Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.
Daily | Sim Call
ANTM: SPECULATIVE BUY
Last price : 1,590
Target price : 1,645 – 1,685
Entry price : 1,520 – 1,595
Stop Loss : 1,460
Strategi:
ANTM, breakout Resistance 1,585, berpeluang mencoba Resistance 1,645 dan next Resistance 1,685. Namun, bila ANTM breakdown Resistance 1,585, berkemungkinan menguji Support 1,520 dan next Support 1,490. Baiknya batasi resiko bila ANTM melemah di bawah Support 1,490. Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.
Weekly | Sim Call
JPFA: HOLD
Last price : 2,090
Target price : 2,230 – 2,370
Entry price : 2,070 (14Maret)
Stop Loss : 1,950
Strategi:
JPFA, bertahan diatas Support 2,080, berpeluang mencoba Resistance 2,170 dan next Resistance 2,230. Namun, bila JPFA breakdown Support 2,080, berpeluang menguji Support EMA20 (2,050) dan next Support 1,980. Batasi resiko bila JPFA bergerak melemah dibawah Support 1,980. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Downtrend.
Weekly | Sim Call
TBIG: HOLD
Last price : 2,110
Target price : 2,260 – 2,370
Entry price : 2,160 (20February)
Stop Loss : 2,070
Strategi:
TBIG, bertahan diatas Support 2,110, berpeluang mencoba Resistance EMA20 (2,170) dan next Resistance 2,260. Namun, bila TBIG breakdown Support 2,110, berpeluang menguji Support 2,070 dan next Support 2,040. Batasi risiko bila TBIG bergerak melemah dibawah Support 2,110. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Downtrend.
Weekly | Sim Call
INDF: HOLD
Last price : 7,175
Target price : 8,050 – 8,300
Entry price : 7,675 (10February)
Stop Loss : 7,050
Strategi:
INDF, breakdown Support EMA200 (7,225), berpeluang menguji Support 7,150 dan next Support 7,050. Namun, bila INDF bertahan Support EMA200 (7,225), berpeluang mencoba Resistance 7,325 dan next Resistance 7,475. Batasi resiko bila INDF bergerak melemah dibawah Support 7,150. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Downtrend.
Sinarmas’s research reports are available on our mobile apps ‘SimInvest’, the research contents are also distributed by e-mail and our official website https://www.sinarmassekuritas.co.id/riset. If any data discrepancies in this report could be the result of different on the research methodology used by Sinarmas Research Team and/or adjustments etc. The Price Information, unless otherwise stated, the price information reflects the closing price of the previous trading day.
‘This document is intended for information purposes only’. For further information please contact our number +62 21 392 5550 or fax +62 21 392 2320.
© Sinarmas Sekuritas