Faktor-faktor yang mempengaruhi harga Coal
- Amerika Serikat: Mundur dari Paris Agreement, mengusulkan kebijakan yang lebih pro-fosil untuk memastikan cadangan energi AS tetap stabil.
- China: Mempertahankan bauran listrik termal sebesar 58%, mendukung permintaan batubara global. Target bebas emisi karbon baru ditetapkan pada 2060, memberi ruang bagi konsumsi batu bara dalam jangka menengah.
- India: Target net zero emisi lebih panjang dibanding China, yakni hingga 2070.
🔻Kenaikan harga coal terbatas
Kebijakan energi Trump dapat mendorong kenaikan harga batubara. Namun, kenaikannya tidak setinggi lonjakan akibat invasi Rusia ke Ukraina dan tantangan dari lonjakan produksi juga masih akan membayangi harga komoditas ini.
Beberapa faktor yang menekan harga:
- Produksi batubara cendrung masih tinggi ditengah masih terbatasnya permintaan
- Tren global terus beralih ke energi bersih, membatasi pertumbuhan jangka panjang
- Proyeksi pertumbuhan batu bara global melambat, dengan titik jenuh pada 2027
- Prospek harga batubara melemah di tengah perlambatan produksi baja Global
Emiten di Sektor Batu Bara
PTBA, ITMG, AADI, INDY, HRUM, BYAN, BUMI
Kesimpulan
Proyeksi pertumbuhan konsumsi batu bara menunjukkan perlambatan, dengan pertumbuhan pada 2027 hanya sebesar 1.14% dari 2024. Tren ini mencerminkan pergeseran permintaan global ke energi yang lebih bersih, sementara konsumsi batu bara masih bergantung pada pertumbuhan di China dan India.
Meskipun kebijakan Donald Trump memberikan angin segar bagi industri batu bara, dampaknya terhadap peningkatan permintaan global tetap terbatas karena transisi energi yang terus berlanjut dan permintaan secara keseluruhan yang masih lemah.
More Info: Siminvest Instagram // Siminvest WhatsApp Channel
Copyright by ©️Sinarmas
Disclaimer on: this document is intended for information purposes only