Market
Indonesia | IHSG
Sempat Menguat, IHSG turun 0.18% ke level 7,313
Sempat menguat pada awal perdagangan, IHSG ditutup turun 0.18% ke level 7,313. Pada perdagangan kemarin, IHSG mayoritas bergerak di zona merah sepanjang perdagangan. Nilai transaksi IHSG tercatat mencapai Rp9.32 triliun, dengan 300 saham naik, 287 saham turun, dan 203 saham stagnan.
🔻 Sektor Penekan IHSG
- Keuangan: -0.92%
- Teknologi: -0.23%
- Barang konsumsi primer: -0.08%
📉 Sentimen Negatif Pelemahan IHSG dipicu oleh aksi profit taking pelaku pasar pada saham perbankan, memanfaatkan penguatan pada perdagangan sebelumnya.
Kawasan Asia
Pasar saham Asia ditutup beragam pada perdagangan Kamis. Nikkei naik 0.30% di tengah para pelaku pasar yang terus berfokus pada prospek kebijakan moneter. Adapun, pelaku pasar saat ini menunggu rilisnya angka upah Jepang untuk memandu prospek suku bunga lebih lanjut.
Shanghai naik 0.12%. Beijing baru-baru ini melarang ekspor mineral penting dengan aplikasi militer ke AS, sebuah langkah pembalasan sebagai tanggapan atas tindakan terbaru Washington terhadap industri chip China. Sementara Hang Seng melemah 0.92% dibebani oleh melemahnya saham-saham berkapitalisasi besar.
Kawasan Amerika Serikat
Bursa Wall Street kompak melemah, menghentikan rekor kenaikan selama tiga hari berturut-turut. Dow Jones memimpin pelemahan sebesar 0.55%, diikuti oleh S&P 500 dan Nasdaq yang masing-masing turun sebesar 0.19% dan 0.16%.
Pelaku pasar mencerna sejumlah data tenaga kerja. Klaim pengangguran di AS mengalami kenaikan untuk periode 30 November menjadi 224 ribu. Melihat data tenaga kerja, Ketua The Fed Jerome Powell tetap pada pendiriannya bahwa akan lebih berhati-hati dalam mempertimbangkan pelonggaran lebih lanjut.
Net Foreign Flow (5 Desember 2024)
Movers
Sektor Rotasi (Weekly)
Makro dan Industri
Faktor Domestik:
- Kemenkeu berencana untuk menambah utang baru sebesar Rp775.8 triliun pada tahun 2025.
- Pemerintah menargetkan penerimaan negara sebesar Rp3,005 triliun pada tahun 2025.
Faktor Global:
- China menjatuhkan sanksi kepada 13 perusahaan militer AS sebagai tanggapan atas penjualan senjata AS ke Taiwan.
- Klaim pengangguran AS meningkat lebih dari yang diharapkan menjadi 224 ribu.
Komoditas
- Harga CPO naik sekitar 2% ke level MYR5,138 per ton di tengah ekspektasi berkurangnya suplai dan menguatnya permintaan. Reuters memproyeksikan adanya penurunan persediaan lebih lanjut akibat hujan lebat yang mengganggu produksi.
Berita Emiten
- BUMI memangkas target produksi batubara menjadi 76 ton – 78 ton hingga akhir 2024
- ADRO menetapkan harga penawaran final PUPS AADI sebesar Rp5,960 per saham
- DSSA mencatatkan laba bersih sebesar USD243.8 juta per kuartal III-2024, turun 34.4% secara YoY
Rekap Saham
5 Desember 2024
Daily
- 🟢 PSAB CUT PROFIT, Entry 312 (05Desember), tertinggi 320, TP (328 – 336). Closing price 318 Profit 1,92% 🚀
- 🟢 BRIS CUT PROFIT, Entry 2,930 (05Desember), tertinggi 2,990, TP (3,090 – 3,170). Closing price 2,970 Profit 1,36% 🚀
Weekly
- 🟢 DOID HOLD, Entry 665 (05Desember), tertinggi 695, TP (720 – 750) Closing price 670 Floating Profit 0,75% 🚀
- 🟢 ESSA HOLD, Entry 795 (02Desember), tertinggi 830, TP (870 – 910), Closing price 810 Floating Profit 1,88% 🚀
- 🟢 ICBP HOLD, Entry 11,650 (20November), tertinggi 11,950, TP (12,350 – 12,875), Closing price 11,900 Floating Profit 2,14% 🚀🚀
Daily | Sim Call
DSNG: SPECULATIVE BUY
Last price : 1,175
Target price : 1,210 – 1,250
Entry price : 1,140 – 1,180
Stop Loss : 1,105
Strategi:
DSNG, breakout Resistance 1,155, berpeluang mencoba Resistance 1,210 dan next Resistance 1,250. Namun, bila DSNG breakdown Resistance 1,155, berkemungkinan menguji Support 1,140 dan next Support 1,120. Baiknya batasi resiko bila DSNG melemah di bawah Support 1,120. Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.
Daily | Sim Call
MARK: SPECULATIVE BUY
Last price : 1,125
Target price : 1,170 – 1,210
Entry price : 1,070 – 1,130
Stop Loss : 1,030
Strategi:
MARK, breakout Resistance 1,105, berpeluang mencoba Resistance 1,170 dan next Resistance 1,210. Namun, bila MARK breakdown Resistance 1,105, berkemungkinan menguji Support 1,070 dan next Support 1,055. Baiknya batasi resiko bila MARK melemah di bawah Support 1,055. Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.
Weekly | Sim Call
DOID: HOLD
Last price : 670
Target price : 720 – 750
Entry price : 665 (5 Des)
Stop Loss : 620
Strategi:
DOID, menguji EMA20 (670), berpeluang mencoba Resistance 720 dan next Resistance 750. Namun, bila DOID breakdown EMA20 (670), berkemungkinan menguji Support 645 dan next Support 630. Batasi resiko bila DOID bergerak melemah dibawah Support 630. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Sideways.
Weekly | Sim Call
ESSA: HOLD
Last price : 810
Target price : 870 – 910
Entry price : 795 (2 Des)
Stop Loss : 740
Strategi:
ESSA, menguji Support 800, berpeluang mencoba Resistance 870 dan next Resistance 910. Namun, bila ESSA breakdown Support 800, berkemungkinan menguji Support 775 dan next Support 750. Batasi risiko bila ESSA bergerak melemah dibawah Support 750. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Downtrend.
Weekly | Sim Call
ICBP: HOLD
Last price : 11,900
Target price : 12,350 – 12,875
Entry price : 11,650 (20 Nov)
Stop Loss : 10,675
Strategi:
ICBP, menguji EMA20 (11,950), berpeluang mencoba Resistance 12,350 dan next Resistance 12,875. Namun, bila ICBP breakdown EMA20 (11,950), berkemungkinan menguji Support 11,300 dan next Support 10,775. Batasi resiko bila ICBP bergerak melemah dibawah Support 10,775. Indikator Stoc osc mengindikasikan Pola Reversal.
Sinarmas’s research reports are available on our mobile apps ‘SimInvest’, the research contents are also distributed by e-mail and our official website https://www.sinarmassekuritas.co.id/riset. If any data discrepancies in this report could be the result of different on the research methodology used by Sinarmas Research Team and/or adjustments etc. The Price Information, unless otherwise stated, the price information reflects the closing price of the previous trading day.
‘This document is intended for information purposes only’. For further information please contact our number +62 21 392 5550 or fax +62 21 392 2320.
© Sinarmas Sekuritas