Market
Indonesia | IHSG
IHSG ditutup Melemah 0.65%
Pada perdagangan Selasa, IHSG ditutup di zona merah, turun 0.65% ke level 7,242. Perdagangan kemarin konsisten bergerak di teritori negatif dan sempat menyentuh level terendahnya di 7,227.
Pelemahan IHSG disebabkan oleh turunnya saham TLKM, BBRI, dan AMMN. Sektor yang mengalami pelemahan diantaranya Sektor Transportation, Infrastructure, dan Energy yang masing-masing turun 1.20%, 0.84%, dan 0.40%. Nilai perdagangan kemarin mencapai Rp8.92 triliun dengan frekuensi 1.01 juta kali.
Kawasan Asia
Bursa Asia ditutup beragam pada perdagangan Selasa. Nikkei naik 0.15% di tengah pelaku pasar mencerna data tingkat pengangguran Jepang yang secara tidak terduga turun menjadi 2.5% di bulan Juni.
Hang Seng dan Shanghai melemah, masing-masing turun 1.37% dan 0.43% di tengah kekhawatiran pelemahan ekonomi Tiongkok. Adapun, pelaku pasar saat ini sedang menantikan data aktivitas manufaktur dan jasa terbaru untuk mendapatkan sinyal terbaru.
Kawasan Amerika Serikat
Bursa Amerika Serikat mayoritas ditutup melemah pada Selasa, di tengah antisipasi pertemuan The Fed. Nasdaq turun 1.28% diikuti oleh S&P 500 turun 0.50% akibat melemahnya saham teknologi menjelang rilis kinerja keuangan terbarunya.
Dow jones naik 0.50%, didukung oleh naiknya saham-saham perbankan dan asuransi, menandakan adanya pergeseran dari saham teknologi. Adapun, Nvidia melemah cukup signifikan sebesar 7% sementara Microsoft melemah tipis 0.9%.
Movers
Sektor Rotasi (Weekly)
Makro dan Industri
Faktor Domestik:
- Pada perdagangan Selasa, Rupiah diperdagangkan melemah ke sekitaran level Rp16,323 per dolar AS.
- Investor asing mencatatkan net sell 883.77 miliar di pasar saham pada perdagangan Selasa, net sell terbesar diantaranya saham BBRI, BMRI, dan TLKM.
Faktor Global:
- Pelaku pasar menantikan keputusan suku bunga The Fed yang dijadwalkan rilis esok dini hari (01/08).
- Jumlah lowongan pekerjaan di AS turun menjadi 8.18 juta pada Juni (vs. Mei: 8.23 juta), namun masih berada di atas perkiraan pasar.
Komoditas
- Harga komoditas emas naik ke atas USD2,409 per ons di tengah para pelaku pasar menantikan pertemuan kebijakan yang akan datang dari bank-bank sentral utama minggu ini dan bersiap untuk meninjau data-data penting AS lainnya.
Berita Emiten
- TLKM mencatatkan penurunan laba bersih semester I-2024 sebesar 7.8% YoY menjadi Rp11.76 triliun (vs. semester I-2023: Rp12.75 triliun).
- ASII pada semester I-2024 melaporkan penurunan laba bersih 9.12% YoY menjadi Rp15.86 triliun, dibanding semester I-2023 sebesar Rp17.45 triliun.
- BTPN mencatat laba bersih senilai Rp1.2 triliun pada semester I-2024, turun 15% YoY dari semester I-2023 sebesar Rp1.46 triliun.
Rekap Saham
30 Juli 2024
Daily
- 🟢 MARK CUT PROFIT, Entry 890 (30Juli), tertinggi 910, TP (930-960). Closing price 895 Profit 0.56% 🚀
- 🟢 TINS CUT PROFIT, Entry 950 (30Juli), tertinggi 965, TP (1,000-1,020). Closing price 960 Profit 1.05% 🚀
Weekly
- 🔴 MEDC HOLD, Entry 1,320 (10Juli), tertinggi 1,310, TP (1,365-1,405), Closing price 1,295 Floating Loss 1.89%
- 🔴 TKIM HOLD, Entry 8,100 (18Juli), tertinggi 7,975, TP (8,275-8,400), Closing 7,950 Floating Loss 1.85%
- 🟢 PGAS HOLD, Entry 1,575 (03Juli), tertinggi 1,610, TP (1,650-1,740), Closing price 1,605. Floating Profit 1.9% 🚀
Daily | Sim Call
SILO: SPECULATIVE BUY
Last price : 2,720
Target price : 2,760 – 2,790
Entry price : 2,680 – 2,730
Stop Loss : 2,620
Strategi:
SILO, menguji Resistance 2,730, berpeluang mencoba Resistance 2,760 dan next Resistance 2,790. Namun, bila SILO breakdown Resistance 2,730, berkemungkinan menguji Support 2,680 dan next Support 2,650. Baiknya batasi resiko bila SILO melemah di bawah Support 2,650. Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.
Daily | Sim Call
ADRO: SPECULATIVE BUY
Last price : 3,230
Target price : 3,310 – 3,410
Entry price : 3,130 – 3,240
Stop Loss : 3,040
Strategi:
ADRO, breakout Resistance 3,220, berpeluang mencoba Resistance 3,310 dan next Resistance 3,410. Namun, bila ADRO breakdown Resistance 3,220, berkemungkinan menguji Support 3,130 dan next Support 3,100. Baiknya batasi resiko bila ADRO melemah di bawah Support 3,100. Stoc osc mengindikasikan Uptrend.
Weekly | Sim Call
MEDC: HOLD
Last price : 1,295
Target price : 1,365 – 1,405
Entry price : 1,320 (10 Juli)
Stop Loss : 1,250
Strategi:
MEDC, breakdown EMA20 (1,310), berkemungkinan menguji Support 1,275 dan next Support 1,265. Namun, bila MEDC breakout EMA20 (1,310), berpeluang mencoba Resistance 1,365 dan next Resistance 1,405. Batasi resiko bila MEDC bergerak melemah dibawah Support 1,265. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Downtrend.
Weekly | Sim Call
TKIM: HOLD
Last price : 7,950
Target price : 8,275 – 8,400
Entry price : 8,100 (18 Juli)
Stop Loss : 7,525
Strategi:
TKIM, breakout Resistance 7,925, berpeluang mencoba Resistance 8,275 dan next Resistance 8,400. Namun, bila TKIM breakdown Resistance 7,925, berkemungkinan menguji Support 7,650 dan next Support 7,575. Batasi risiko bila TKIM bergerak melemah dibawah Support 7,575. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.
Weekly | Sim Call
PGAS: HOLD
Last price : 1,605
Target price : 1,650 – 1,740
Entry price : 1,575 (3 Juli)
Stop Loss : 1,470
Strategi:
PGAS, bertahan di atas Support 1,585, berpeluang mencoba Resistance 1,650 dan next Resistance 1,740. Namun, bila PGAS breakdown Support 1,585, berkemungkinan menguji Support 1,495 dan next Support 1,485. Batasi resiko bila PGAS bergerak melemah dibawah Support 1,485. Indikator Stoc osc mengindikasikan Uptrend.
Sinarmas’s research reports are available on our mobile apps ‘SimInvest’, the research contents are also distributed by e-mail and our official website https://www.sinarmassekuritas.co.id/riset. If any data discrepancies in this report could be the result of different on the research methodology used by Sinarmas Research Team and/or adjustments etc. The Price Information, unless otherwise stated, the price information reflects the closing price of the previous trading day.
‘This document is intended for information purposes only’. For further information please contact our number +62 21 392 5550 or fax +62 21 392 2320.
© Sinarmas Sekuritas