Have a question?
Message sent Close

Morning Call – 9 Juli 2024

Market

Indonesia | IHSG

IHSG Terkoreksi di Awal Pekan

Pada awal pekan, IHSG melemah tipis 0.03% ke level 7,251. Penurunan kemarin disebabkan oleh taking profit dari saham BMRI, AMMN, dan BBRI.

Sektor saham yang mengalami pelemahan yakni sektor Energy, Basic Industry dan Finance, masing-masing turun 0.44%, 0.22%, dan 0.20%. Nilai perdagangan mencapai Rp10.76 triliun dengan frekuensi 1.27 juta kali.

Kawasan Asia

Mayoritas Bursa Asia ditutup melemah pada awal pekan (08/07). Hang seng memimpin pelemahan sebesar 1.5%, diikuti oleh Shanghai dan Nikkei yang masing-masing turun 0.9% dan 0.3%.

Sentimen yang mewarnai bursa Hang Seng dan Shanghai kemarin terkait Uni Eropa yang meningkatkan bea impor mobil listrik China menjadi hampir 38%. Sementara dari Jepang, data mengenai upah riil mengalami penurunan 1.4% di bulan Mei karena pertumbuhan upah nominal yang melambat.

Kawasan Amerika Serikat

Mayoritas bursa Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan senin. S&P melanjutkan rekornya dengan ditutup pada level tertinggi, naik 0.1%, Nasdaq naik 0.3%, sementara Dow Jones turun 0.1%.

Jerome Powell dijadwalkan akan memberikan testimoninya dihadapan para senat dan DPR terkait kebijakan moneter. Selain itu, pelaku pasar juga mulai menanti rilisnya laporan keuangan bank-bank besar periode kuartal 2.

Movers

Sektor Rotasi (Weekly)

Makro dan Industri

➡ Faktor Domestik:

  • Pelaku pasar menantikan data penjualan ritel Indonesia untuk bulan Mei yang akan rilis pada Selasa (09/07).
  • Presiden Jokowi akan membentuk dana pariwisata dalam bentuk dana abadi sekitar Rp2 triliun.

➡ Faktor Global:

  • Ekspektasi inflasi konsumen AS untuk satu tahun ke depan turun selama dua bulan berturut-turut menjadi 3% pada Juni 2024 dari 3.2% pada Mei.
  • Surplus neraca berjalan Jepang naik menjadi JPY2,849.9 miliar pada Mei 2024 (vs. Mei 2023: JPY2,010.1 miliar).

Komoditas

  • Harga batu bara berjangka Newcastle naik menjadi USD135/ton, sedikit rebound dari posisi terendah dalam hampir dua bulan terakhir di USD132/ton. India sebagai konsumen batubara terbesar kedua di dunia mengalami rekor permintaan listrik tertinggi sementara Amerika Serikat telah memperpanjang sanksi terhadap industri batubara Rusia.

Berita Emiten

  • ACES mengalokasikan capex Rp200 miliar – Rp300 miliar, salah satunya untuk mendukung sistem keamanan digital yang tangguh.
  • UNTR menargetkan penjualan nikel ore bisa mencapai 1.5 juta hingga 1.6 juta ton di tahun 2024.
  • INDY menginjeksi anak usahanya yaitu Energi Makmur Buana (EMB) sebesar Rp72 miliar yang akan digunakan sebagai modal kerja dan pembiayaan kegiatan operasional lainnya.

Rekap Saham

8 Juli 2024

Daily

  • 🟢 MAIN CUT PROFIT, Entry 700 (08Juli), tertinggi 715, TP (735-765). Closing price 710 Profit 1.43% 🚀
  • 🟢 MARK TAKE PROFIT, Entry 890 (08Juli), tertinggi 930, TP (915-940). Closing price 910 Profit 4.50% 🚀🚀

Weekly

  • 🟢 ELSA HOLD, Entry 436 (27Juni), tertinggi 450, TP (460-464), Closing price 446 Floating Profit 2.39% 🚀
  • 🟡 MIKA BUY ON WEAKNESS, Entry 2,840-2,870, melewati TP2 (3,090), TP (3,010-3,070), Closing 3,040
  • 🟢 PGAS HOLD, Entry 1,575 (03July), tertinggi 1,630, TP (1,650-1,740), Closing price 1,625. Floating Profit 3.17% 🚀

Daily | Sim Call

HEAL: SPECULATIVE BUY

Last price : 1,360
Target price : 1,400 – 1,430
Entry price : 1,330 – 1,370
Stop Loss : 1,290

Strategi:

HEAL, breakout EMA200 (1,340), berpeluang mencoba Resistance 1,400 dan next Resistance 1,430. Namun, bila HEAL breakdown EMA200 (1,340), berkemungkinan menguji Support 1,330 dan next Support 1,300. Baiknya batasi resiko bila HEAL melemah di bawah Support 1,300. Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.

Daily | Sim Call

ESSA: SPECULATIVE BUY

Last price : 820
Target price : 845 – 860
Entry price : 795 – 825
Stop Loss : 770

Strategi:

ESSA, breakout Resistance 815, berpeluang mencoba Resistance 845 dan next Resistance 860. Namun, bila ESSA breakdown Resistance 815, berkemungkinan menguji Support 795 dan next Support 785. Baiknya batasi resiko bila ESSA melemah di bawah Support 785. Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.

Weekly | Sim Call​

ELSA: HOLD

Last price : 446
Target price : 460 – 464
Entry price : 436 (27 Juni)
Stop Loss : 420

Strategi:

ELSA, bertahan di atas Support 444, berpeluang mencoba Resistance 460 dan next Resistance 476. Namun, bila ELSA breakdown Support 444, berkemungkinan menguji Support 430 dan next Support 424. Batasi risiko bila ELSA bergerak melemah dibawah Support 424. Indikator Stoc osc mengindikasikan Overbought.

Weekly | Sim Call

MIKA: BUY ON WEAKNESS

Last price : 3,040
Target price : 3,010 – 3,070
Entry price : 2,840 – 2,870
Stop Loss : 2,790

Strategi:

MIKA, breakout Resistance 3,030, berpeluang mencoba Resistance 3,070 dan next Resistance 3,120. Namun, bila MIKA breakdown Resistance 3,030, berkemungkinan menguji Support 2,870 dan next Support 2,840. Batasi resiko bila MIKA bergerak melemah dibawah Support 2,870. Indikator Stoc osc mengindikasikan pola Uptrend.

Weekly | Sim Call

PGAS: HOLD

Last price : 1,625
Target price : 1,650 – 1,740
Entry price : 1,575 (3 Juli)
Stop Loss : 1,470

Strategi:

PGAS, bertahan di atas Support 1,600, berpeluang mencoba Resistance 1,650 dan next Resistance 1,740. Namun, bila PGAS breakdown Support 1,600, berkemungkinan menguji Support 1,525 dan next Support 1,495. Batasi resiko bila PGAS bergerak melemah dibawah Support 1,495. Indikator Stoc osc mengindikasikan Overbought.

Sinarmas’s research reports are available on our mobile apps ‘SimInvest’, the research contents are also distributed by e-mail and our official website https://www.sinarmassekuritas.co.id/riset. If any data discrepancies in this report could be the result of different on the research methodology used by Sinarmas Research Team and/or adjustments etc. The Price Information, unless otherwise stated, the price information reflects the closing price of the previous trading day.

‘This document is intended for information purposes only’. For further information please contact our number +62 21 392 5550 or fax +62 21 392 2320.

© Sinarmas Sekuritas